Bicara Krisis di KTT G20, Jokowi: 2023 Akan Lebih Suram

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa saat ini dunia sedang mengalami tantangan yang luar biasa. Mulai dari krisis, pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, rivalitas terus menajam, hingga perang.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 15 Nov 2022, 10:12 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi G20 atau KTT G20, Selasa (15/11/2022)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa saat ini dunia sedang mengalami tantangan yang luar biasa. Mulai dari krisis, pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, rivalitas terus menajam, hingga perang.

Hal ini disampaikan Jokowi saat di depan para pemimpin negara dan lembaga internasional saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Selasa (15/11/2022). Total ada 17 pemimpin negara G20 yang hadir pada KTT ini.

"Dampak berbagai krisis tersebut terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan sangat dirasakan dunia terutama negara berkembang," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (15/11/2022).

Untuk itu, dia mengingatkan agar para pemimpin negara tak menyepelekan masalah pupuk. Jokowi menilai tahun 2023 akan lebih suram apabila terjadi ancaman krisis pupuk.

"Jika kita tidak segera mengambil langkah agar ketersediaan pupuk mencukupi dengan harga terjangkau, maka 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram," jelasnya.

Menurut dia, tingginya harga pangan saat ini dapat semakin buruk menjadi krisis tidak adanya pasokan pangan. Jokowi menyebut kelangkaan pupuk dapat mengakibatkan gagal panen di berbagai belahan dunia.

"48 negara berkembang dengan tingkat kerawanan pangan tertinggi akan hadapi kondisi yang sangat serius," ujar Jokowi.


Pemimpin Negara

Sebagai informasi, KTT G20 akan berlangsung 15 sampai 16 November 2022. Adapun para pemimpin negara yang hadir di KTT G20 antara lain, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Long, PM Belanda Mark Rutte, Presiden Rwanda Paul Kagame, Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen, Presiden European Council Charles Michael.

Kemudian, PM Inggris Rishi Sunak, PM Kanada Justin Trudeau, PM Jepang Fumio Kishida, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, PM Australia Anthony Albanese. Ada pula Sekjen PBB Antonio Guterrez, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Selanjutnya, Presiden Korea Selatan Yoon Seuk Yeol, Presiden Argentina Alberto Fernadez, Menlu Rusia Sergey Lavrov, PM India Narendra Modi, Presiden Uni Emirate Arab Muhammad bin Zayed Al Nahyan. Lalu, PM Italia Giorgia Meloni.

Selain itu, Menlu Brasil Carlos Alberto Franca, dan Utusan Khusus Perdana Menteri Fiji Ratu Inoke Kubuabola, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden China Xi Jinping, hingga Presiden Amerika Serikat Joe Biden.


Pemimpin Lembaga Internasional

Sementara itu, pemimpin lembaga internasional yang hadir yakni, Presiden ADB Masatsugu Asakawa, Direktur Jenderal ILO Gilbert F. Houngbo, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, hingga Muhammad Sulaiman Al Jasser selaku Presiden Islamic Development Bank (ISBD).

Infografis KTT G20 Bali Tanpa Putin & Zelensky, Daftar Hadir Pemimpin Negara (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya