Liputan6.com, Denpasar - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengungkapkan kekagumannya atas penyelenggaraan KTT G20 oleh Indonesia, yang dilakukan di tengah krisis global.
Mengingat banyaknya isu dunia seperti ketahanan pangan, situasi geopolitik yang tak menentu hingga ancaman resesi, menjadi tantangan besar bagi Indonesia dalam menyelenggarakan pertemuan KTT G20 Bali yang sangat penting ini.
Advertisement
"Saya harus mengatakan bahwa saya sangat mengagumi apa yang telah dilakukan Indonesia," ujarnya dalam press briefing bersama media pada Senin (14/11/2022).
"Saya pikir dalam konteks yang sangat sulit, di mana situasi geopolitik memanas, Indonesia telah menunjukkan kapasitas yang sangat besar untuk menyatukan pihak-pihak untuk mempromosikan dialog dan mencoba mendorong solusi," lanjutnya lagi.
Guterres juga menyambut keketuaan ASEAN oleh Indonesia pada 2023, dan berharap menemukan solusi untuk itu.
"Dan saya percaya bahwa ini adalah kesempatan emas untuk akhirnya membahas dengan serius apa itu sistem keuangan dan ekonomi global yang sangat esensial," sambungnya lagi.
Guterres menjelaskan, peranan KTT G20 sangat krusial sebagai jembatan untuk menghadapi tantangan yang dihadapi oleh dunia yang mencakup isu perubahan iklim, krisis multisektor serta perpecahan geopolitik yang menimbulkan konflik baru dan mempersulit proses penyelesaian konflik yang telah ada sebelumnya.
Perlunya Pendekatan Baru
Terkait isu perubahan iklim, berdasarkan pembahasan dalam COP 27, sulit untuk memenuhi upaya menahan peningkatan suhu global sebanyak 1,5 derajat.
Dengan demikian, menurutnya, diperlukan pendekatan baru melalui pakta kolaborasi antara negara maju dan berkembang dimana negara G20 bertanggung jawab terhadap 80 persen emisi global.
"Indonesia berperan dalam membenahi ekonomi dan keuangan global yang tidak setara yang mengakibatkan pendistribusian sumber daya yang tidak merata terutama dalam masa pandemi, serta dalam pemberian kesempatan yang sama bagi negara berkembang untuk berkontribusi dalam isu perubahan iklim. Selain itu Indonesia memperlihatkan kapasitas luar biasa dalam upaya menyatukan pihak yang berseteru, mempromosikan dialog, dan mencoba mencari solusi nyata di tengah situasi sulit ketika pemisahan geopolitik sangat nyata," kata Guteres
Advertisement
Isu SDG
Adapun isu SDGs, di mana perlu didorong adopsi paket stimulus, yang menyediakan investasi dan likuiditas untuk pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, kesetaraan gender, dan energi terbarukan.
Selain itu, Sekjen PBB Antonio Guterres juga membahas isu krisis pangan dan energi yang perlu segera ditangani, termasuk pengentasan kelaparan melalui Black Sea Grain Initiatives dan kemudahan akses pangan dan pupuk asal Rusia ke pasar global.
Guterres menyampaikan, dalam situasi krisis energi tidak ada pilihan lain selain dorong transisi pemanfaatan energi terbarukan dan ketersediaan akses internet pro, guna mewujudkan konektivitas global dengan langkah nyata untuk pastikan pola hidup melalui pemanfaatan energi terbarukan dan dalam perdamaian.
Bertemu Jokowi, Sekjen PBB Ungkap Dukungan Penuh untuk KTT G20 di Bali
Perhelatan puncak G20 akan berlangsung dalam hitungan hari, yakni pada 15-16 November 2022. Sebelumnya, ada gelaran KTT ASEAN di Kamboja.
Di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Ke-40 dan Ke-41 itu, Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih atas konfirmasi kehadiran Sekjen PBB di KTT G20 Indonesia.
"Saya juga ingin menyampaikan terima kasih atas kesediaan Yang Mulia (Sekjen PBB) untuk menyampaikan pandangan di sesi Ketahanan Energi dan Pangan,” kata Presiden Jokowi di Hotel Sokkha, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu 12 November 2022.
Advertisement