Volodymyr Zelensky Hadir Virtual di KTT G20, Desak Pemimpin Dunia Bantu Akhiri Invasi Rusia ke Ukraina

Presiden Ukraina mendesak diakhirinya invasi dari Rusia, dan disampaikan di depan para pemimpin dunia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 15 Nov 2022, 20:20 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky hadir virtual di KTT G20, (VincentPiket/@DubesUniEropa)

Liputan6.com, Denpasar - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memberikan pidatonya di KTT G20, yang disampaikan secara virtual. 

Satu hal yang menjadi poin utamanya adalah tentang desakan kepada negara G20 untuk membantu mengakhiri krisis perang yang terjadi antara Ukraina dengan Rusia

"Saya ingin perang Rusia yang agresif ini berakhir dengan adil dan berdasarkan Piagam PBB dan hukum internasional. Bukan "entah bagaimana" - menurut rumusan yang tepat dari Sekjen PBB Antonio Guterres," ujarnya tegas lewat video yang ditampilkan di hadapan para pemimpin dunia pada KTT G20, Selasa (15/11/2022). 

Ia juga mengatakan bahwa Ukraina merupakan negara yang berkompromi dengan kedaulatan, wilayah, dan kemerdekaannya.

"Kami menghormati aturan dan kami adalah orang-orang yang menepati kata-kata kami," katanya. 

"Ukraina selalu menjadi pemimpin dalam upaya pemeliharaan perdamaian, dan dunia telah menyaksikannya. Dan jika Rusia mengatakan bahwa mereka ingin mengakhiri perang ini, biarkan mereka  membuktikannya dengan tindakan," sambungnya lagi. 

Bahkan lebih lanjut, Zelensky menyampaikan bahwa Ukraina menjadi penipu jika tidak membuktikannya dengan tindakan.

"Jika tidak ada tindakan nyata untuk memulihkan perdamaian, itu berarti bahwa Rusia hanya ingin menipu kalian semua lagi, menipu dunia dan membekukan perang tepat ketika kekalahannya menjadi sangat penting," tambah Zelensky. 


Jokowi dan Presiden Erdogan Bahas Solusi Damai Konflik Rusia-Ukraina

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan di The Apurva Kempinski Bali, Senin (14/11/2022).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan di The Apurva Kempinski Bali, Senin (14/11/2022). Jokowi menyampaikan apresiasi kepada Turki yang terus berkontribusi agar G20 tetap dapat bekerja.

Sebagai dua pemimpin dunia yang sama-sama menaruh perhatian kepada upaya penyelesaian konflik Rusia-Ukraina, kedua presiden juga bertukar pikiran mengenai apa yang dapat dilakukan bersama untuk mencari solusi damai dan untuk mencegah dampak negatifnya secara global. Khususnya, terhadap keamanan pangan dan energi.


Ekonom: Perang Rusia-Ukraina Harus Dibahas dalam KTT G20 Bali

Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi berbicara selama pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 hari pertama di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022). Jokowi terlihat didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di sisi kanan, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di sisi kiri. (AP Photo/Dita Alangkara, Pool)

Pakar ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal, mengatakan selain tiga isu prioritas yang dibahas dalam KTT G20, juga ada isu yang seharusnya penting dibicarakan yakni terkait perang Rusia-Ukraina.

“Juga menjadi topik seharusnya dibicarakan meskipun tidak secara ekspilist karena topiknya sensitif, yaitu perang antara Rusia dan Ukraina. Bagaimana pun kalau kita bicara bisnis, inikan suatu hal yang sifatnya universal ada kepentingan ekonomi disitu,” kata Fithra Faisal kepada Liputan6.com, Selasa (14/11/2022).


Kontribusi G20

Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi (tengah)berbicara selama pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 hari pertama di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022). Kepala negara diketahui duduk di bagian depan sebuah ruangan dengan meja yang disusun bundar. (AP Photo/Dita Alangkara, Pool)

Menurutnya, ketika melihat kondisi geopolitik Rusia-Ukraina, seharusnya negara-negara G20 atau pelaku bisnis yang ada di G20 turut berkontribusi untuk mendamaikan kedua negara tersebut jika memang pendekatan lewat negara atau institusi itu sulit.

“Bagaimana kalau orang-orang bisnis terlihat disitu. Mungkin pendekatan business to business di G20 ini bisa membuat tensinya mereda,” ujarnya.

Di sisi lain, mungkin orang-orang kaya asal Rusia ada yang sudah tertekan dan bisa diajak untuk berdiskusi demi kelangsungan ekonomi jangka panjangnya. Karena jika begini terus akan berdampak luas terhadap kepentingan ekonomi bagi Rusia-Ukraina maupun ekonomi seluruh negara.

“Siapa tahu orang-orang kaya Rusia yang sudah mulai tertekan juga itu bisa diajak ngobrol secara langsung dan tidak langsung, bagaimanapun mereka punya kepentingan ekonomi,” ujarnya.

Infografis Manfaat KTT G20 Bali Bagi Masyarakat Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya