Liputan6.com, Jakarta - Litbang Kompas merekam pengaruh Presiden Joko Widodo atau Jokowi terhadap pilihan calon presiden masyarakat. Litbang Kompas menanyakan responden dengan pertanyaan 'Apakah Anda akan memilih sosok calon presiden yang disarankan oleh Presiden Joko Widodo'.
Hasilnya, 15,1 persen responden menyatakan akan memilih sosok calon presiden (capres) yang disarankan oleh Presiden Joko Widodo. 35,7 persen responden menyatakan akan pikir-pikir atau mempertimbangkan tergantung calonnya dan sebagainya.
Advertisement
Sementara 30,1 persen menyatakan tidak akan memilih calon presiden yang disarankan oleh Jokowi. 19,1 persen menyatakan tidak tahu. Demikian dikutip dari rilis survei Litbang Kompas pada Selasa (15/11/2022).
Diselaraskan dengan tingkat kepuasan pada kinerja Jokowi, dari 15,1 persen yang menyatakan akan memilih capres pilihan mantan gubernur DKI Jakarta itu mengaku 37,5 persen sangat puas, 20,7 persen puas, 7,4 persen tidak puas, 5,7 persen sangat tidak puas.
Dari 35,7 persen yang masih pikir-pikir, 22,9 persen sangat puas terhadap kinerja Jokowi, 38 persen puas, 35,1 persen tidak puas, dan 34,3 persen sangat tidak puas.
Dari 30,1 persen yang tidak memilih capres pilihan Jokowi, 8,3 persen sangat puas terhadap kinerja presiden, 22,8 persen puas, 44,5 persen tidak puas, 51,4 persen sangat tidak puas.
Terakhir, dari 19,1 persen yang tidak tahu, 31,3 persennya menjawab sangat puas terhadap kinerja Jokowi, 18,5 persen puas, 13 persen tidak puas dan 8,6 persen sangat tidak puas.
Tingkat keyakinan perbaikan kinerja pemerintah
Litbang Kompas juga melihat keterkaitan pilihan capres yang disarankan Jokowi dihubungkan dengan tingkat keyakinan perbaikan kinerja pemerintah di waktu mendatang.
Yang menyatakan akan memilih capres pilihan Jokowi, 43,8 persen mengaku sangat puas, 21,5 persen puas, 4,9 persen tidak puas, dan 14,3 persen sangat tidak puas.
Responden yang pikir-pikir terhadap pilihan Jokowi, 20,3 persen mengaku sangat puas, 39,7 persen puas, 37,3 persen tidak puas, 21,4 persen sangat tidak puas.
Responden yang tidak akan memilih capres pilihan Jokowi, 20,3 persen sangat tidak puas, 21,1 persen puas, 48,1 persen tidak puas, 53,6 persen sangat tidak puas.
Responden yang tidak tahu, 15,6 persen sangat puas, 17,7 persen puas, 9,7 persen tidak puas, dan 10,7 persen sangat tidak puas.
Survei Litbang Kompas digelar pada 24 September-7 Oktober 2022. Survei memiliki 1200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi. Dengan metode ini, survei memiliki margin of error kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Advertisement
Penurunan
Menurut Litbang Kompas terjadi penurunan pilihan publik terhadap calon presiden yang disarankan Jokowi. Litbang Kompas sebelumnya menggelar survei pada Juni 2022.
Ketaatan masyarakat terhadap pilihan Jokowi menurun seiring meningkatnya publik yang bimbang terhadap pilihan calon presiden Jokowi.
"Berkurangnya porsi responden yang akan mempertimbangkan saran Jokowi itu, beriringan dengan meningkatnya sikap ketidaktahuan publik sebesar lebih dari 19 persen. Jika dilihat, kebimbangan publik ini bisa jadi dipengaruhi faktor belum bulatnya rasa percaya dan keyakinan publik pada kinerja pemerintahan yang dipimpin Presiden Jokowi," tulis Litbang Kompas.
Secara langsung berkaitan dengan tingkat kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah. Survei Oktober 2022 mencatat penurunan penilaian kepuasan publik atas kinerja pemerintahan yang berada di angka 62,1 persen.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com