Hari Gini Masih Ada Daerah Blank Spot di Paser, Bupati Fahmi Fadli Minder

Dari 139 desa di wilayah Kabupaten Paser masih ada terdapat beberapa desa yang semi balnk spot dan blank spot.

oleh Apriyanto diperbarui 16 Nov 2022, 11:00 WIB
Dusun Lawas Desa Riwang masih kesulitan jaringan internet. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Paser - Belum seluruh masyarakat di Kabupaten Paser bisa menikmati jaringan seluler 24 jam. Dari 139 desa yang ada di wilayah selatan Kalimantan Timur ini, masih terdapat semi blank spot dan blank spot. Antara lain, Dusun Lawas Desa Rewang Kecamatan Batu Engau dan Desa Tanjung Aru Kecamatan Tanjung Harapan.

Dengan masih banyaknya desa yang masih blank spot Bupati Paser, Fahmi Fadli mengaku kurang percaya diri jika membicarakan jaringan telekomunikasi di Kabupaten Paser. Hal itu diungkapkannya saat sosialisasi pembentukan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di Pendopo Bupati Paser, Senin (14/11/2022).

"Bicara mengenai informasi, kami Kabupaten Paser agak minder masih banyak desa blank spot," tutur Fahmi.

Dikatakannya Pemkab Paser terus berupaya mengentaskan blank spot setiap tahunnya, baik dari sisi Base Transceiver Station (BTS) maupun kualitas jaringannya. Yakni dengan intens berkoordinasi dengan pihak Kementerian Kominfo agar ketersediaan jaringan telekomunikasi di Bumi Daya Taka lebih baik lagi.

"Walaupun terkadang hasilnya ada yang menyenangkan dan tidak menyenangkan," sambung Fahmi.

Tak hanya dengan Kementerian Kominfo, salah satu BUMN juga tetap berkomunikasi dan berkoordinasi untuk membantu pengentasan persoalan jaringan telekomunikasi di Kabupaten Paser. Namun dirinya dibuat bingung dengan syarat menghitung untuk mendirikan tower minimal 1.000 penduduk.

"Kami heran terdapat BUMN yang ingin membangun jaringan namun masih menghitung jumlah penduduk di satu desa. Jika di bawah seribu orang maka hitungannya tidak masuk. Hal ini tidak sewajarnya, sebab sebagai BUMN masih memikirkan untung rugi pada saat memberikan pelayanan kepada masyarakat," sebut dia.

Ia mengatakan perkembangan telekomunikasi menjadi satu tuntutan sebagai upaya percepatan pembangunan daerah dan peningkatan pelayanan, bukan sekadar percepatan penyampaian informasi, tapi juga memperpendek jalur komunikasi dan koordinasi Pemerintah Kabupaten Paser dengan Pemerintah Desa seta masyarakat.

 

 

 

 

 

 

 

 


Bentuk Kelompok Informasi Masyarakat

Setidaknya sejam dalam sehari sinyal hilang di Desa Tanjung Aru. (Liputan6.com)

Diungkapkan Fahmi dengan dibentuknya KIM berkaitan dengan ketersediaan jaringan internet. Ia berharap dibentuknya struktur KIM juga bisa dibarengi dengan peningkatan kualitas dan pengadaan jaringan yang ada di Kabupaten Paser.

"KIM bisa terbentuk secara totalitas, jika jaringan telekomunikasi di Paser sudah siap di seluruh desa, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Diskominfostaper Kabupaten Paser, Ina Rosana mengatakan KIM satu lembaga yang strategis dalam penyebarluasan informasi. Pasalnya, dibentuk dari dan untuk masyarakat. Sehingga dapat menjadi mitra pemerintah.

"Kehadiran KIM sangat strategis dalam rangka sebagai mitra pemerintah sebagai media untuk literasi edukasi informasi yang bebas hoax," ucap Ina Rosana.

Di sisi lain untuk pemberdayaan ekonomi. Pasalnya, 14 KIM yang dibentuk tidak hanya semata mengelola informasi saja, tapi juga bagaimana meningkatkan perekonomian masyarakat melalui kegiatan di desa sesuai dengan potensi masing-masing.

Ia membeberkan Pemkab Paser intens berkomunikasi dan dengan berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo dimana mendapatkan Non 3T sebanyak 42 menara dari 2 provider seluler.

"Jadi 47 desa blank spot di Kabupaten Paser sudah bisa teratasi. Ditambah lagi melalui APBD Paser juga telah mengalokasikan pembangunan menara (tower pemancar sinyal) untuk mengatasi blank spot,” tandas dia.

 

 

 

 

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya