Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Komunikasi Strategis dan Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut pertemuan Anies Baswedan dan Gibran Rakabuming Raka di Solo sebagai suatu hal yang baik.
Mengingat, kata dia, Anies merupakan salah satu bakal maju di Pemilu 2024.
"Bagus juga, bagus aja, kalau dari kami kan Mas Anies mau jadi pemimpin negeri ini ya," kata Herzaky kepada wartawan, Selasa (15/11/2022).
Pasalnya, kata dia, Koalisi Perubahan (NasDem, PKS, dan Demokrat) ingin membangun orde kolaborasi. Di mana semua elemen bangsa disatukan untuk bekerja sama dengan perannya masing-masing.
Baca Juga
Advertisement
"Boleh nanti ada yang di dalam pemerintahan, boleh nanti ada yang di luar pemerintahan. Tapi kami bukan saling meniadakan, tetapi bisa saling mendukung satu sama lain dengan fungsi dan perannya masing-masing," jelasnya.
Lebih lanjut, Herzaky menyatakan di dalam pemerintahan Koalisi Perubahan akan berjuang melaksanakan program-program yang prorakyat serta bermanfaat untuk rakyat. Sedangkan yang di luar pemerintahan, bakal melakukan tugasnya sebagai check and balance.
"Tidak perlu juga kami ke depan akan mengakuisisi yang di luar pemerintahan biar tidak kritis. Justru bagi kami yang tepat amat diperlukan, karena bagaimana pun bagian dari upaya check and balance yang memang ini lah sistem demokrasi kita," kata dia.
Saling Bersinergi
Oleh sebab itu, Herzaky menilai positif pertemuan Anies dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Dia menilai keduanya bisa saja berkerja sama sebagai pemimpin di masa yang akan datang.
"Jadi katakanlah, misalnya Mas Anies ini pemimpin nasional ini ya, Gibran ini adalah kepala daerah, di tingkat dua, bisa jadi ke depannya akan bekerja sama, kan begitu," kata dia.
Menurut dia, apabila Anies berkesempatan memimpin Indonesia, maka ada kebijakan nasional yang harus diterapkan dan ditingkatkan di daerah. Sehingga, komunikasi yang baik dengan pemimpin daerah menjadi penting.
"Inilah cara kami bekerja, cara ke depan Koalisi Perubahan. Kalau misalnya dipercaya memimpin negeri ini, eranya orde kolaborasi, bukan saling menegasi, tapi saling berkolaborasi. Jadi kami mendukung itu," ucap dia.
Advertisement
Anies Puji Gibran, PDIP: Ada Udang di Balik Batu
Sementara itu, pertemuan Anies dengan putra Presiden Joko Widodo dianggap upaya memecah-belah PDIP.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Said Abdullah. Anies yang tidak punya partai, dinilai sedang mendekati Gibran yang merupakan kader PDIP. Said mengatakan, ada upaya menjauhkan Gibran dengan partai.
"Anies yang mau jauhkan Gibran, Anies enggak punya partai. Gibran kader PDI Perjuangan. Itulah tricky politik Anies saja untuk mecah belah PDI Perjuangan," ujar Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/11).
Said memandang, Anies mendekati Gibran untuk mempengaruhi opini publik. Langkah ini dilakukan Anies untuk memperbesar suaranya demi Pilpres 2024.
"Itu bagian cara Anies membuat, terus menerus langkahnya supaya lebih dikenal publik. Dan ingat kalau dia memuji Gibran pasti ada udang, ada batu di balik udang," kata Ketua Banggar DPR ini.
Sebelumnya, Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sarapan bareng Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Resto Andrawino, Novotel Hotel, Solo, Selasa (15/11). Keduanya bertemu di resto sekitar pukul 7.45 WIB.
Kepada wartawan, Anies mengatakan kedatangannya ke Solo untuk menghadiri puncak Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsy di Masjid Ar Riyadh, Pasar Kliwon. Sedangkan pertemuannya dengan Gibran hanya sekedar silaturahmi biasa.