Liputan6.com, Jakarta - Apakah kamu pernah atau bahkan sering mengalami perut kembung atau begah dan keras saat ditekan? Kondisi tersebut memang bukan hal yang aneh. Banyak orang mengalami begah berulang kali dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
Baca Juga
Advertisement
Perut begah dan keras tentunya dapat membuat kamu tidak nyaman dan mengganggu aktivitasmu. Dilansir laman Cleveland Clinic, perut begah dan keras bisa ditandai dengan rasa sesak, adanya tekanan, dan kepenuhan. Gejala ini diikuti dengan perut yang mungkin saja terlihat bengkak dan rasa tidak nyaman bahkan sakit.
Perut begah dan keras biasanya akan hilang setelah beberapa saat namun bagi sebagian orang, kondisi ini merupakan siklus yang berulang. Biasanya masalah perut begah merupakan masalah pencernaan dan fluktuasi hormon.
Mengapa perut terasa begah dan keras? Terdapat banyak kemungkinan penyebab perut begah atau kembung dan keras, seperti retensi cairan, sindrom iritasi usus, dan juga infeksi. Kebanyakan penyebab gejala ini tidak terlalu berbahaya dan dapat diobati di rumah.
Gejala perut begah atau kembung ini dapat menjadi hal yang mengkhawatirkan jika diiringi rasa sakit, terlihat bengkak atau merasakan sakit perut yang sangat tajam. Dalam banyak kasus, penyebab kondisi ini adalah adanya gangguan pencernaan dan terlalu banyak gas yang menumpuk di dalam perut dan usus.
Gejala Perut Begah dan Keras
Lalu apa saja gejala perut begah dan keras? Berikut adalah beberapa gejala dari perut begah dan keras.
1. Sendawa
Salah satu gejala dari perut begah dan keras adalah seringnya bersendawa. Namun bersendawa adalah hal normal yang biasanya dilakukan tubuh sebagai upaya untuk mengeluarkan udara yang berlebihan dalam tubuh.
Seseorang yang memiliki gejala perut begah dan keras biasanya bersendawa sebanyak 20 kali dalam sehari dikarenakan gas yang menumpuk dalam tubuh.
2. Perut tampak bengkak
Menumpuknya gas dan sisa makanan dalam perut membuat perut begah dan keras membuat perut tampak buncit membesar atau bengkak.
3. Kentut
Seperti yang sudah dijelaskan, perut yang begah dan keras disebabkan oleh menumpuknya sisa makanan dan gas dalam tubuh. Ketika kamu kentut, artinya tubuh Kamu melakukan proses alami membuang gas yang berlebihan dari sisa makan lewat anus.
4. Sakit dan kram perut
Menumpuknya gas dalam tubuh akan menimbulkan rasa sakit dan kram pada perut. Mengapa bisa terjadi? Karena adanya penumpukan gas di bagian kanan atas usus besar. Namun ketika penumpukan gas berada di bagian kiri atas usus besar, sakit dan kram perut yang dirasakan bisa saja menjalar ke dada.
Advertisement
Penyebab Perut Begah dan Keras
Ada banyak faktor yang menjadi penyebab perut begah dan keras. Perut begah dan keras biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu, terdapat gangguan pada pergerakan otot sistem pencernaan kamu, bahkan gangguan hormon dan stres yang berlebih.
Tak jarang pula kondisi medis tertentu menjadi penyebab masalah ini dan membutuhkan penanganan segera. Apa saja sih yang menjadi penyebab perut begah dan keras? Berikut adalah beberapa penyebabnya,
1. Gas
Penumpukan gas yang berlebihan di perut dan usus merupakan penyebab umum perut begah dan keras. Penumpukan gas ini dapat disebabkan oleh:
- Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti kembang kol, brokoli, kubis dan kacang-kacangan
- Infeksi lambung
- Penyakit kronis, seperti Chron
- Gangguan pencernaan
Dalam kebanyakan kasus, penumpukan gas dalam tubuh akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa jam.
2. Gangguan Pencernaan
Gangguan pencernaan atau disebut dengan dispepsia merupakan rasa sakit atau tidak nyaman di perut. Orang yang mengalami dispepsia biasanya merasakan gangguan pencernaan singkat dari waktu ke waktu. Dispepsia sering disebabkan oleh:
- Terlalu banyak makan
- Terlalu banyak mengonsumsi alkohol
- Mengonsumsi obat-obatan yang menyebabkan iritasi lambung, seperti ibuprofen
- Infeksi perut ringan
Selain faktor yang disebutkan di atas, gangguan pencernaan juga bisa terjadi karena tukak lambung, indikasi kanker atau gagal hati.
3. Infeksi Perut
Infeksi perut dapat menyebabkan gas yang juga dapat disertai dengan diare, muntah, mual dan sakit perut. Penyebabnya adalah bakteri seperti Escherichia coli atau Helicobacter pylori, atau infeksi virus seperti norovirus atau rotavirus. Infeksi perut biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari.
Namun pada sebagian orang mungkin akan mengalami dehidrasi parah atau malah memburuk selama beberapa hari, yang disertai dengan demam, tinja berdarah atau muntah terus menerus. Jika sudah seperti ini, baiknya menghubungi dokter untuk ditangani segera.
Penyebab Perut Begah dan Keras
4. Retensi cairan
Makan makanan yang asin, intoleransi makanan, dan mengalami perubahan kadar hormon dapat menyebabkan tubuh menahan lebih menahan cairan lebih banyak daripada yang seharusnya. Kondisi kronis karena retensi cairan bisa menjadi penyebab yang serius dari diabetes atau gagal ginjal.
5. Intoleransi makanan
Perut begah dan keras juga dapat terjadi setelah seseorang makan makanan tertentu, seperti orang yang memiliki intoleransi terhadap laktosa, alergi gluten atau penyakit celiac.
6. Gangguan kronis
Gangguan usus kronis seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan Crohn juga dapat menyebabkan perut begah dan keras. Penyakit Crohn disebabkan oleh peradangan saluran pencernaan sedangkan IBS sering didiagnosis ketika gejala usus kronis tidak memiliki penyebab yang jelas. IBS dan Crohn dapat menyebabkan gas, diare, muntah dan penurunan berat badan yang tidak disengaja.
7. Hormon
Bagi kamu para wanita tentunya menyadari bahwa ketika perut kamu kembung dan keras artinya kamu sedang berada dalam siklus menstruasi. Perut begah juga merupakan keluhan umum saat fluktuasi hormon perimenopause. Hormon wanita secara khusus memengaruhi perut yang begah dari berbagai hal, yaitu cairan, gas, dan cadangan pencernaan.
Mengapa hal itu terjadi?
Pertama, hormon estrogen menyebabkan retensi air. Saat hormon estrogen meningkat dan hormon progesteron menurun, kamu akan mengalami begah dari perubahan cairan tersebut, selain terjadinya peningkatan volume rahim sebelum menstruasi.
Akan tetapi, hormon kamu juga berinteraksi terhadap sistem pencernaan. Estrogen dan hormon progesterone menyebabkan gas pada usus dengan cara memperlambat atau mempercepat motilitas. Reseptor estrogen pada saluran pencernaan kamu juga berpengaruh pada sensitivitas visceral kamu sehingga merasa begah.
Advertisement