Liputan6.com, Jakarta - DFSK Indonesia dikabarkan siap memproduksi mobil listrik Seres SF5 secara lokal di pabrik Cikande, Serang, Banten. Nantinya model ini tak cuma dijual di dalam negeri, tapi juga di ekspor.
“Untuk tiga hingga lima tahun ke depan kami tidak akan meluncurkan ICE lagi. Tapi bakal merilis BEV. Yang pertama, model SUV Seres SF5. Di China, induk perusahaan kami kerja bareng Huawei untuk bikin sistem autonomous. Kami akan rakit dan produksi di Indonesia, termasuk dijual untuk pasar ekspor,” kata Rifin Tanuwijaya, Sales and Marketing Director PT Sokonindo Automobile (DFSK), dalam rapat kesiapan elektrifikasi industri otomotif di hadapan Komisi VII DPR RI.
Advertisement
DFSK Seres SF5 yang tak bisa dibilang sebagai mobil listrik murni. Bukan pula bergenre hybrid, namun dengan menyandang EV Range Extender. Betul, ia memiliki mesin bensin turbo.
Tapi digunakan sebagai generator pemberi daya listrik, bila baterai kurang dari 20 persen. Terus kombinasi kekuatan setara sportscar. Mari berkenalan lebih dekat.
Menganut sistem gerak all wheel drive (AWD), Sers SF5 didukung oleh high performance dual electric motor. Artinya motor penggerak ada di bagian depan dan belakang.
Pengemudi disuguhkan dinamo penggerak SEP200AC. Aliran tenaga maksimal tembus 255 kW (347 PS) di depan dan HW150 dengan power 150 kW (204 PS).
Kalau digabungkan, tenaganya menyentuh 551 PS. Lalu torsi maksimal versi Range Extender EV 820 Nm. Kemampuan ini setara sportscar secara umum. Momentum puntir sangat perkasa, sehingga akselerasi mengilat dari 0-100 kpj rampung hanya 4,7 detik.
Untuk memberikan sensasi berkendara semakin menyenangkan dan bisa disesuaikan dengan berbagai kebutuhan perjalanan. Seres SF5 dilengkapi sejumlah pilihan mode berkendara serta dukungan pengaturan elektronik.
Jangkauan dan Pengisian Daya
Tersedia pilihan lima mode berkendara, empat mode perjalanan, tiga mode steer dan dua mode pengereman untuk disesuaikan berdasar gaya dan preferensi.
Kemudian baterai menggunakan Li-ion berdaya 35 kWH. Pengemudi bisa pakai fast charging untuk mengisi daya baterai 80 persen kurang dari 1 jam.
Yang bikin tambah menarik, bila tidak menemukan charging station di sekitar selama perjalanan. Seres SF5 dilengkapi Intelligent Extended Range Technology. Yakni sebuah enjin 1,5 liter turbo yang sama seperti DFSK Glory i-Auto.
Mesin hanya bisa dipakai saat kondisi energi listrik di baterai tersisa sekitar 20 persen. Ia sanggup melaju hingga 1.000 kilometer.
Jadi prinsip kerjanya, ia merupakan mobil listrik namun menggendong internal combustion engine sebagai generator. Bukan untuk penggerak roda. Berbeda pula dari Nissan e-Power yang baterainya tak bisa dicas mandiri.
Sumber: Oto.com
Advertisement