Pluang Sebut Platform Investasi Perlu Komitmen Berdayakan Investor Ritel

Pluang, menyebut platform investasi perlu berkomitmen dalam memberdayakan investor ritel.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 15 Nov 2022, 19:16 WIB
Ilustrasi Pluang (Dok: Pluang)

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan sektor financial technology di Indonesia telah mentransformasi cara masyarakat bertransaksi, menabung sampai berinvestasi, yang juga berkontribusi pada pemulihan ekonomi pasca pandemi. 

Menanggapi hal tersebut, sebagai salah satu platform investasi multi aset, Pluang, menyebut platform investasi perlu berkomitmen dalam memberdayakan investor ritel.

Merujuk pada riset dampak platform fintech Duniafintech.com awal 2022, industri fintech mampu menyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 0,45 persen dan menyumbang terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar lebih dari Rp 60 triliun. 

Director of External Affairs Pluang, Wilson Andrew menekankan momentum Bulan Fintech Nasional dan kontribusi investor ritel bagi perkembangan ekosistem keuangan digital. 

“Semakin banyak investor ritel domestik di pasar keuangan akan meningkatkan kedalaman pasar keuangan sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi nasional dari berbagai tekanan,” ujar Wilson dalam siaran pers dikutip, Selasa (15/11/2022).

Pluang sebagai platform investasi multi-aset telah memfasilitasi inovasi-inovasi digital di platform investasi, seperti modal awal yang rendah, biaya transaksi terjangkau dan berintegrasi dengan platform pembayaran digital, yang berdampak positif pada pertumbuhan segmen investor ritel di Indonesia. 

Hingga akhir Mei 2022, jumlah investor ritel di pasar modal telah mencapai 8,86 juta dan menunjukan peningkatan sebanyak 18,29 persen (ytd). 

“Besarnya mayoritas investor ritel muda di Indonesia dapat mendukung sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru dan mendukung stabilitas pasar keuangan domestik di masa pemulihan ekonomi ini dari berbagai guncangan eksternal,” jelas Wilson.

Wilson juga menuturkan integrasi konten di aplikasi investasi juga berperan penting dalam membuka akses edukasi finansial. 

“Pelaku industri perlu mengambil inisiatif lebih dari sekedar penyedia kanal investasi dan edukasi karena adanya gap besar pada akses edukasi finansial untuk investor ritel,” tutur Wilson.

Di saat yang bersamaan, OJK juga baru merilis hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022 yang menunjukan tren menggembirakan. Hasil survei tiga tahunan ini menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia 49,68 persen, menunjukan peningkatan dari angka tahun 2019 di 38,03 persen.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi


Investor Saham AS Tumbuh 10 Kali Lipat di Platform Multi Aset

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, platform investasi multi aset Pluang mencatat pertumbuhan investor saham AS sebanyak 10 kali lipat dari Februari hingga September 2022, atau bertumbuh dua kali lipat dibandingkan kuartal pertama dengan kuartal ketiga tahun ini. 

Pertumbuhan investor saham AS di Pluang juga tidak terlepas dari tumbuhnya angka dan kapasitas finansial investor ritel di Indonesia. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), dominasi investor ritel terhadap aktivitas perdagangan harian pada 2021 mencapai 56,2 persen, naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 48,4 persen.

Director of External Affairs Pluang Wilson Andrew mengatakan tren ini sejalan dengan hasil kajian tentang platform investasi multi-aset dengan saham menjadi pilihan aset dari tiga produk investasi utama selain reksadana dan aset kripto.

“Pasar saham menjadi pilihan yang tepat bagi investor yang memiliki pengetahuan dan waktu yang cukup untuk menganalisis pasar. Pluang pun menyambut positif antusiasme pengguna kami di kelas aset Saham AS ini,” ujar Wilson dalam siaran pers dikutip Kamis (27/10/2022).

Wilson melanjutkan, penambahan nilai aset di jenis aset Saham AS juga terus meningkat sejak peluncurannya di awal 2022 sehingga melihat pentingnya membekali investor ritel Indonesia dengan pengetahuan finansial yang mumpuni untuk berinvestasi di aset ini.

“Masyarakat Indonesia saat ini telah beralih orientasi finansial dari menabung (saving-oriented society) menjadi masyarakat yang melek investasi (investment-oriented society),” ujar Wilson.

Masyarakat kini melihat investasi sebagai alternatif pendapatan pasif yang menarik karena menawarkan imbal hasil yang lebih kompetitif dari tabungan. Meskipun begitu, calon investor perlu mengetahui tentang beragam risiko investasi yang tentunya lebih kompleks analisisnya dibanding tabungan.


Jurus Pluang Genjot Pengetahuan Keuangan Investor

llustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Freepik

Sebelumnya, Pluang, aplikasi investasi multi-aset di Indonesia, kembali memperkuat komitmennya sebagai mitra investasi masyarakat Indonesia yang terdepan dalam inisiatif literasi keuangan. 

Setelah pandemi melanda selama dua tahun terakhir, Pluang akhirnya berkesempatan untuk terhubung kembali dengan para pengguna setia, Pluang VIP, lewat Pluang Connect pada Juli 2022.

Pluang Connect juga menjadi bentuk komitmen Pluang dalam menghubungkan para pengguna setia Pluang dan menghadirkan market insight investasi langsung bersama para ahli di bidangnya.

Pada kesempatan tersebut, Chief Operating Officer Pluang, Riadi Esadiputra memberikan analisisnya mengenai kondisi pasar saat ini. Riadi menyarankan dollar cost averaging dan diversifikasi aset untuk menghadapi kondisi bear market saat ini.

“Dalam kondisi market yang bearish, para investor disarankan berinvestasi dalam jumlah kecil secara berkala untuk memitigasi titik bawah yang tidak terprediksi akan dicapai di waktu-waktu tertentu,” ujar Riadi dalam siaran pers dikutip, Senin (15/8/2022). 

Riadi menjelaskan, Pluang memfasilitasi diversifikasi aset dengan menyediakan berbagai variasi kelas aset, dari mulai emas, reksadana, saham AS sampai aset kripto. 

“Dengan berinvestasi di beragam portofolio aset investasi, para investor bisa memitigasi risiko kerugian finansial terutama dalam kondisi saat ini," ujar Riadi.


Pandangan Terkait Kondisi Resesi AS

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Tak hanya Riadi yang memberikan pandangan terkait kondisi pasar saat ini, President Director dan CEO UOB Asset Management Indonesia Ari Adil juga menyampaikan pandangan terkait kondisi resesi AS terkini.

Ari memaparkan perkirakan resesi AS akan berlangsung sampai akhir tahun, tetapi dirinya cukup optimistis dengan skenario soft landing. Pertumbuhan ekonomi melambat tanpa resesi maupun kenaikan angka pengangguran yang signifikan.

“Sedangkan implikasi dari inflasi Indonesia pada 2022 ini diperkirakan akan berada di kisaran 4,2 persen dan lebih tinggi dari target inflasi di 4 persen yoy., mengacu pada pernyataan Bank Indonesia,” kata Ari. 

Dengan kondisi seperti ini, para investor ritel bisa terus wait and see pergerakan saham AS dan sektor finansial, energi dan FMCG bisa menjadi pilihan di pasar AS. Untuk pasar Indonesia, sektor komoditas juga bisa menjadi referensi pilihan.

Sebagai kelanjutan inisiatif literasi keuangan ini, Pluang juga membekali beragam segmen pengguna dengan pengetahuan finansial yang mumpuni.

Pada Juli lalu, Pluang baru saja meneken nota kesepahaman dengan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) untuk program literasi keuangan yang menargetkan investor muda dan pemula.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya