Joe Biden Siap Guyur Rp 310 Triliun di Proyek Transisi Energi Indonesia

Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada KTT G20 di Bali, mengumumkan AS bersama pihak lain berupaya dapat memobilisasi dana hingga USD 20 miliar atau sekitar Rp 310 triliun di proyek transisi energi Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Nov 2022, 18:33 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden (kiri) berjalan bersama Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi selama pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 hari pertama di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022). Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada KTT G20 di Bali, mengumumkan AS bersama pihak lain berupaya dapat memobilisasi dana hingga USD 20 miliar atau sekitar Rp 310 triliun di proyek transisi energi Indonesia. (AP Photo/Dita Alangkara, Pool)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada KTT G20 di Bali, mengumumkan AS bersama pihak lain berupaya dapat memobilisasi dana hingga USD 20 miliar atau sekitar Rp 310 triliun (kurs 15.548 per dolar AS) untuk membantu berbagai proyek transisi energi di Indonesia.

Joe Biden berharap kucuran dana itu, yang merupakan hasil kerja sama Amerika Serikat, Jepang, institusi keuangan dunia, dan pihak swasta, dapat membantu Indonesia mengurangi emisi karbonnya secara signifikan serta memperluas jaringan pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan (EBT).

“Kami berharap dapat memobilisasi dana sebesar USD 20 miliar untuk mendukung upaya Indonesia mengurangi emisi, mengembangkan jaringan energi baru dan terbarukan, dan membantu para pekerja yang terdampak kebijakan penutupan pembangkit listrik berbasis batu bara (PLTU),” kata Biden saat menyampaikan sambutan pada pertemuan Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) yang dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen.

Biden menilai dukungan itu dapat mempercepat aksi transisi energi di Indonesia, yang dilakukan salah satunya melalui pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap berbasis batu bara (early retirement coal power plant).

Kerja sama bantuan dana USD 20 miliar itu akhirnya diumumkan secara langsung oleh Joe Biden setelah AS, Jepang, beberapa mitra dari lembaga pendanaan internasional dan sektor swasta melalui berbagai pertemuan dan perundingan selama lebih dari 1 tahun.

Dari kerja sama itu, Indonesia diminta untuk mengurangi emisi karbon dari sektor energi sampai 290 megaton sampai 2030. Bagi Indonesia, kucuran dana itu dapat membantu target net zero emission yang diharapkan terwujud pada 2060.

 

 


Mekanisme Transisi Energi

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden disambut oleh tarian khas Bali saat turun dari pesawat kepresidenan AS, Air Force One setibanya di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Minggu (13/11/2022). Satu per satu tamu undangan perhelatan acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 mulai berdatangan. (Photo by SAUL LOEB / AFP)

Pemerintah Indonesia, pada sisi lain, juga telah secara resmi meluncurkan Mekanisme Transisi Energi (ETM) Country Platform di Bali, Senin (14/11), sebagai bagian dari mekanisme pembiayaan yang dapat mempercepat transisi energi salah satunya melalui pensiun dini PLTU yang berbasis batu bara.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani pada acara peluncuran menyampaikan Mekanisme Transisi Energi (ETM) Country Platform itu merupakan bentuk kesiapan Indonesia terutama dari sisi kelembagaan dan regulasi dalam menghimpun investasi untuk transisi energi.

“Mekanisme Transisi Energi Country Platform Indonesia akan menjadi alat untuk menghimpun investasi dari sektor swasta dan publik, termasuk memobilisasi pembiayaan untuk aksi iklim. Dan kami berharap, (ETM Country Platform) dapat meyakinkan komunitas internasional bahwa kami memiliki platform yang kredibel (untuk menghimpun investasi transisi energi),” kata Sri Mulyani saat memberi sambutan pada acara peluncuran.

 

 


Tarik Investasi

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat melepas penerima beasiswa melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Dalam sambutan yang sama, Sri Mulyani menyampaikan beberapa minggu lalu Indonesia melalui ETM Country Platform telah mengalokasikan USD 500 juta dana konsesi sehingga diharapkan dapat menarik investasi sampai USD 4 miliar untuk mempercepat pensiun dini beberapa PLTU (coal power plant) dengan kapasitas total 2 Gigawatt.

“Rencana itu dapat mengurangi 50 juta ton emisi karbon pada 2030 atau 160 juta ton emisi karbon pada 2040,” kata Menteri Keuangan RI.

Sementara itu, pada acara peluncuran Indonesia Energy Transition Mechanism Country Platform, Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa juga mengumumkan pihaknya berencana mengalokasikan dukungan dana lebih dari 2 miliar dolar AS untuk mendukung transisi energi di Indonesia.

Kucuran dana dari ADB itu diproyeksikan salah satunya untuk menutup lebih cepat PLTU Cirebon di Jawa Barat yang berkapasitas 660 megawatt.

ADB telah meneken nota kesepahaman kerja sama dengan Cirebon Electric Power (CEP), PT PLN (Persero), dan Indonesian Investment Authority (INA) yang menjadi dasar kemitraan tersebut.

Infografis KTT G20 Bali Tanpa Putin & Zelensky, Daftar Hadir Pemimpin Negara (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya