Cara Elnusa Mampu Dongkrak Produksi Gas Lapangan Offshore Sisi Nubi

Lapangan Sisi Nubi pernah masuk ke fase declining produksi sampai pada level 60 MMscfd (juta standar kaki kubik per hari) pada Juli 2020.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 15 Nov 2022, 23:05 WIB
Kegiatan Migas PT Elnusa Tbk.

Liputan6.com, Jakarta PT Elnusa Tbk (ELNUSA, IDX:ELSA) bersama mendukung PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) meningkatkan kembali produksi gas dari Lapangan Offshore Sisi Nubi di Wilayah Kerja (WK) Mahakam, Kalimantan Timur.

Tercatat, Lapangan Sisi Nubi pernah masuk ke fase declining produksi sampai pada level 60 MMscfd (juta standar kaki kubik per hari) pada Juli 2020.

Namun kini, per 20 Oktober 2022, produksi gas dari Lapangan Sisi Nubi dapat terdongkrak kembali sampai ke level 160 MMscfd.

Direktur Utama Elnusa John Hisar Simamora mengungkapkan kolaborasi Elnusa dengan PHM di WK Mahakam bermula pada Agustus 2020 atau di saat level produksi gas PHM di Sisi Nubi dalam fase declining.

Perlahan tapi pasti, Elnusa turut berperan dalam upaya PHM meningkatkan kembali produksi gas dari lapangan tersebut.

Terutama dengan semakin dikembangkannya moda kerja Rigless (Tanpa Rig) sebagai inovasi pengurangan biaya pekerjaan sumur.

Ada beberapa pekerjaan yang dilakukan Elnusa di Sisi Nubi, terutama dengan menggunakan Hydraulic Workover Unit (HWU) yang dimiliki Elnusa, mulai dari kegiatan Rigless side track preparation, Rigless Gravel Pack, Well Service sampai Accommodation Work Barge.

John menerangkan, pekerjaan utama Elnusa di Sisi Nubi adalah kegiatan Rigless Gravel Pack. Gravel Pack merupakan metode sand control untuk mencegah dan menghentikan terproduksinya pasir ke dalam sumur.

Biasanya, pemasangan Gravel Pack di dalam sumur cukup sulit sehingga harus menggunakan rig untuk memasangnya ke dalam sumur. Dikarenakan equipment untuk gravel pack ini sendiri di desain untuk di pasang dengan menggunakan Rig dengan TDS (Top Drive System / 2 joint & 3 joint).

“Kegiatan Gravel Pack yang dikerjakan di Sisi Nubi merupakan pekerjaan Gravel Pack pertama di lingkungan Pertamina yang dilakukan secara rigless atau tanpa menggunakan Rig, diganti dengan Hydraulic Workover Unit,” terang John.

 


7 Sumur

Ilustrasi PT Elnusa Tbk (Dok: PT Elnusa Tbk)

Elnusa menurunkan armada HWU EHR-7 untuk kegiatan di Sisi Nubi tersebut. Lalu diperkuat dengan tenaga kerja sebanyak 50 orang guna menunjang kegiatan operasional di lapangan.

Terhitung ada sekitar tujuh sumur di Lapangan Offshore Sisi Nubi yang telah menerapkan metode Rigless Gravel Pack Elnusa tersebut.

Kontrak pertama HWU Elnusa dengan PHM telah rampung pada Februari 2022, tetapi kini diperpanjang lagi sampai Februari 2024 dikarenakan kebutuhan Rigless operation yang semakin banyak untuk mendukung kebutuhan PHM.

John menerangkan, Elnusa sudah cukup lama menerapkan teknologi HWU, bahkan sejak era Total E&P Indonesia mengelola WK Mahakam.

Khusus untuk wilayah Sisi Nubi, Elnusa baru masuk belakangan ini dan dapat langsung membantu meningkatkan kembali produksi gas dari lapangan tersebut.

Bukan semata dapat meningkatkan produksi, pemanfaatan HWU dalam Rigless Gravel Pack juga dapat menghemat biaya serta mempercepat waktu pengerjaan.

Elnusa bahkan mendapatkan penghargaan dari PHM untuk pekerjaan Rigless Gravel Pack ini karena dapat melakukan pekerjaan tercepat pertama kali di Pertamina terutama di wilayah PHM dengan karakter reservoir yang berlapis-lapis yang diproduksi secara selektif dan bersamaan/multizone.

“Rigless Gravel Pack ini merupakan pekerjaan baru di Pertamina terutama di PHM, sehingga kolaborasi dengan PHM sejak awal telah dilakukan mulai dari tahapan penyusunan engineering, persiapan operasional, penerapan operasional di lapangan hingga evaluasi agar semua pekerjaan dapat berjalan efektif dengan sepenuhnya 100% Tenaga Kerja Dalam Negeri oleh putra putri Indonesia. Kami berharap kolaborasi yang baik ini dapat terus mendorong upaya sinergi dan peningkatan produksi migas dari Pertamina serta Indonesia,” paparnya.

 


Diaplikasikan ke Lapangan Migas Lain

Selama 53 tahun beroperasi, PT Elnusa Tbk (Elnusa) yang merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina dukung peningkatan produksi migas dan turut ambil bagian dalam menjalankan transisi energi.

John pun optimistis bahwa best practice dari teknologi Rigless Gravel Pack di Lapangan Offshore Sisi Nubi juga dapat diaplikasikan di lapangan-lapangan migas lainnya yang ada di Indonesia demi mengejar target produksi minyak 1 juta bopd (barel minyak per hari) dan produksi gas sebanyak 12 miliar standar kaki kubik per hari (bscfd) pada tahun 2030 mendatang.

“Pekerjaan Rigless Gravel Pack di Sisi Nubi ini telah menunjukkan kinerja prima Elnusa. Kami berkeyakinan teknologi ini menjadi peluang baru bagi Elnusa dalam membuka pasar yang lebih luas, mulai dari perusahaan di grup Pertamina hingga di luar Pertamina,” tegas John.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) sebagai Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina dan juga induk usaha PHM, Chalid Said Salim menyampaikan apresiasinya kepada Elnusa yang telah mendukung pencapaian produksi gas 160 MMscfd di Lapangan Sisi Nubi.

“PHI mengapresiasi kinerja unggul Elnusa mendukung program kerja yang telah ditetapkan oleh Perusahaan di WK Mahakam, khususnya Lapangan Sisi Nubi, sehingga kami berhasil dalam meningkatkan produksi migas PHM yang sangat penting bagi ketahanan energi nasional,” ucap Chalid.

Chalid pun menyampaikan komitmen PHI dan anak-anak Perusahaan serta afiliasi yang berada di lingkungan Regional 3 Kalimantan untuk terus berinvestasi dalam mempertahankan dan meningkatkan produksi migas dari aset-aset yang dikelola melalui kegiatan pengeboran eksplorasi dan eksploitasi/pengembangan.

Oleh karena itu, Chalid menilai sangat penting bagi PHI untuk memiliki mitra pendukung bisnis yang mampu menunjukkan kinerja unggul dalam mendukung PHI mencapai target-target produksi yang sudah ditetapkan.

“Peningkatan produksi gas di Lapangan Sisi Nubi merupakan buah kesuksesan dari kolaborasi yang baik antara Elnusa, PHM, serta service companies lainnya. Kami menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang terjalin dengan baik antara PHM, Elnusa, dan kontraktor lainnya, sehingga pelaksanaan operasi migas PHM dapat berjalan dengan selamat, andal, patuh, ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam mendukung produksi migas Indonesia,” tutur Chalid.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya