Liputan6.com, Warsawa - Polandia mengatakan bahwa roket yang diduga buatan Rusia menewaskan dua orang di kawasan timurnya yang berlokasi dekat dengan Ukraina.
Otoritas negara itu dikabarkan sedang menghubungi duta besar Rusia untuk Warsawa untuk meminta penjelasan, setelah Moskow membantah bertanggung jawab atas jatuhnya roket tersebut.
Advertisement
Dilansir dari Channel News Asia, Rabu (16/11/2022), Kementerian luar negeri Polandia mengatakan roket itu jatuh pada Selasa sore 15 Novemeber di Przewodow, sebuah desa di Polandia timur sekitar 6 km dari perbatasan dengan Ukraina, menewaskan dua orang.
Laporan media setempat mengatakan roket itu menghantam fasilitas pengeringan biji-bijian.
"Kita tidak memiliki bukti konklusif saat ini mengenai siapa yang meluncurkan rudal ini ... kemungkinan besar itu adalah rudal buatan Rusia, tetapi ini semua masih dalam penyelidikan saat ini," kata Presiden Polandia Andrzej Duda.
Dia juga menyebut, insiden tersebut terjadi hanya sekali dan "tidak ada indikasi akan terulangnya insiden hari ini".
Duda menambahkan, sangat mungkin bahwa Polandia akan meminta konsultasi berdasarkan Pasal 4 aliansi militer NATO setelah hantaman roket itu.
"Duta besar kami akan menghadiri pertemuan Dewan Atlantik Utara besok pukul 10 pagi di markas NATO ... kemungkinan besar duta besar akan meminta aktivasi Pasal 4, atau konsultasi dengan sekutu," jelasnya.
Adapun seorang pejabat NATO yang mengatakan aliansinya tengah berkoordinasi erat dengan Polandia.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden menyampaikan kepada Presiden Polandia Andrzej Duda melalui sebuah panggilan telepon bahwa Washington memiliki "komitmen kuat terhadap NATO" dan akan mendukung penyelidikan di Polandia, menurut keterangan dari Gedung Putih.
Seruan untuk Tetap Tenang
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mendesak Polandia untuk tetap tenang menyusul hantaman roket itu.
"Saya menyerukan kepada semua orang Polandia untuk tetap tenang dalam menghadapi tragedi ini... Kita harus menahan diri dan berhati-hati," UJAR Morawiecki setelah pertemuan darurat pemerintah di Warsawa.
Morawiecki juga mengatakan, Polandia telah memutuskan untuk meningkatkan pengawasan wilayah udaranya.
Sementara itu, di Washington, Pentagon, Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS mengatakan mereka belum bisa menguatkan laporan kejadian tersebut dan sedang bekerja sama dengan pemerintah Polandia untuk mengumpulkan lebih banyak informasi.
Tetapi Departemen Luar Negeri AS mengatakan laporan itu "sangat memprihatinkan".
Adapun Jerman dan Kanada yang mengatakan sedang memantau situasi, dan Uni Eropa, Belanda dan Norwegia mengatakan sedang mencari rincian lebih lanjut.
Presiden Prancis Emmanuel Macron memerintahkan upaya verifikasi, sementara Inggris "segera" menyelidiki laporan tersebut.
Advertisement
Rusia Membantah
Sementara itu, Kementerian pertahanan Rusia membantah bahwa rudal Rusia menghantam wilayah Polandia, menggambarkan laporan tersebut sebagai provokasi yang disengaja yang bertujuan untuk membuat situasi tegang.
"Tidak ada serangan terhadap target di dekat perbatasan Ukraina-Polandia yang dilakukan dengan cara penghancuran Rusia," terangnya.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov juga mengatakan dia tidak memiliki informasi tentang ledakan di Polandia.
Kyiv Diserang Saat Para Pemimpin Dunia Bertemu di KTT G20, Balasan Pidato Virtual Presiden Ukraina?
Sebelumnya, Rusia telah menyerang ibu kota Ukraina, Kyiv, merusak bangunan tempat tinggal yang dekat dengan pusat kota.
Mengutip laporan BBC, Selasa (15/11/2022), dalam hantaman yang disebut-sebut sebagai serangan nasional, serangan juga dilaporkan di Mykolaiv, Chernihiv dan Zaporizhzhia.
Di Kyiv, tiga bangunan di Distrik Pechersk terkena serangan, menurut Wali Kota Vitaliy Klitschko.
Sejumlah pemimpin dunia saat ini menghadiri pertemuan G20 di Indonesia di mana mereka mengutuk perang terhadap Ukraina.
Serangan tersebut dilaporkan saat Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, perwakilan Rusia pada pembicaraan tersebut, meninggalkan Bali dari KTT G20 dengan pesawat.
"Beberapa rudal Rusia berhasil ditembak jatuh di Kyiv dan sudah ada tim penyelamat," kata Klitschko.
Namun dia juga memperingatkan bahwa "setidaknya setengah" penduduk kota tidak memiliki listrik - sebuah "langkah yang diperlukan untuk menyeimbangkan sistem tenaga", katanya.
Peringatan serangan udara diberlakukan di seluruh negeri.
Wali Kota Mykolayiv Vitaly Kimm mengatakan rudal Rusia telah diluncurkan dalam tiga gelombang.
Di Chernihiv, di utara, Gubernur Vyacheslav Chaus memperingatkan orang-orang untuk berlindung, menambahkan "serangan rudal terus berlanjut".
Sementara itu, di kota barat Lviv, Wali Kota Andriy Sadovy mengatakan juga terjadi serangan, yang mengakibatkan pemadaman listrik.
Tidak ada kabar langsung tentang korban dari pejabat mana pun.
Dalam seminggu terakhir, Moskow telah menarik pasukannya dari kota selatan Kherson - sebuah kemunduran besar bagi invasi Rusia.
Ketika Rusia menderita kerugian di darat selama perang ini, Rusia secara rutin melakukan serangan udara untuk melawan.
Advertisement