7 Manfaat Menakjubkan Membaca Buku Bagi Kesehatan, Bantu Atasi Stres

Meluangkan waktu untuk membaca buku akan memiliki dampak yang bagus bagi kesehatanmu.

oleh Elly Purnama diperbarui 16 Nov 2022, 11:30 WIB
Penyanyi kelahiran 19 Desember 1994 sangat gemar membaca buku. Tak ayal, saat sekolah ia dijuluki kutu buku saking senangnya membaca buku. Hingga kini, ia tetap menjadikan membaca sebagai hobinya. Tak heran ketika waktu senggang, Maudy Ayunda memilih menghabiskan waktu dengan membaca. (Liputan6.com/IG/@maudyayunda)

Liputan6.com, Jakarta - Membaca menjadi kegiatan yang mengasyikkan bagi beberapa orang. Kegiatan ini dapat dilakukan di sela-sela waktu luang atau pun kamu sengaja untuk melakukannya di waktu tertentu.

Apa pun buku yang kamu baca, mulai dari buku bergambar, karya sastra seperti puisi, novel hingga autobiografi, kebiasaan membaca itu rupanya memiliki manfaat bagi kesehatan kamu.

Melansir dari Everyday Health, Rabu (16/11/2022), meskipun membaca dalam bentuk apa pun bisa bermanfaat, penelitian menunjukkan bahwa membaca buku kertas daripada bentuk digital mungkin lebih unggul karena kemampuan pembaca untuk lebih efektif mengingat peristiwa dan garis waktu keseluruhan dalam cerita yang diberikan.

Namun, para peneliti juga mencatat, pemahaman mungkin serupa di kedua bentuk. Selain itu, menurut Harvard Business Review, meskipun nonfiksi menawarkan peluang untuk pengembangan dan pembelajaran bahasa, fiksi sastra mungkin menawarkan lebih banyak manfaat, termasuk empati, keterampilan berpikir kritis, dan banyak lagi.

Karena gaya hidup yang semakin cepat dan kesibukan yang tampaknya tak ada habisnya, membaca mungkin berada di bagian bawah daftar prioritas kamu. Akan tetapi, itu mungkin layak dipertimbangkan kembali.

Oleh karena itu, ketahui beberapa manfaat membaca buku bagi kesehatan:

1. Membantu Mengelola Stres

Meskipun membaca dapat membantu mengurangi stres saat kamu mengelola kondisi kesehatan mental, manfaat tersebut juga dapat meluas ke pengelolaan stres sehari-hari.

"Membaca dapat membantu mengurangi tingkat stres, memberikan jeda yang sangat dibutuhkan dari tantangan kehidupan sehari-hari," kata Alice Williams, MD, seorang dokter yang berbasis di New Mexico.

"Ketika kamu tenggelam dalam buku yang bagus, tubuh kamu mulai rileks, dan pernapasan kamu melambat. Hal ini dapat menyebabkan penurunan detak jantung dan tekanan darah, yang dapat meningkatkan perasaan nyaman secara keseluruhan," dia menambahkan.


2. Meningkatkan Kondisi Mental

Millie Bobby Brown pun turut mengunggah berbagai momen disela-sela waktu syutingnya pada akun Instagram. Dirinya juga terlihat begitu santai menunggu giliran syuting sembari membaca buku. (Liputan6.com/IG/@milliebobbybrown)

Menurut National Alliance on Mental Illness, membaca membantu meningkatkan kesejahteraan mental dengan mengurangi stres dan membantu memberikan pelarian yang sehat.

Sebuah studi tentang membaca pada remaja juga menemukan bahwa membaca buku dapat meningkatkan mindfulness atau kesadaran penuh dan perasaan optimisme, sekaligus menurunkan tingkat kecemasan dan depresi.

"Biblioterapi membantu mengatasi depresi karena membantu pemahaman emosional dan kesadaran diri," kata Holly Schiff, PsyD, seorang psikolog klinis.

Dia juga mencatat pentingnya membaca untuk mengurangi kesepian karena kamu dapat mengidentifikasi diri dengan karakter yang mengalami keadaan serupa.

3. Buku Meningkatkan Pemahaman dan Kosakata

Baik kamu membacakan buku untuk bayi atau balita, atau jika anak yang lebih besar sudah mulai membaca sendiri, membaca buku adalah kebiasaan yang sehat karena dapat membantu meningkatkan pemahaman dan kosakata.

Hal ini tidak hanya membantu perkembangan keterampilan membaca secara bertahap dan lebih spesifik, tetapi pembaca muda juga dapat memanfaatkan keterampilan tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka.

"Semakin banyak kata yang kamu temui, semakin besar kemungkinan kamu mempelajarinya dan dapat menggunakannya dalam ucapan dan tulisan kamu sendiri," kata Dr. Williams.

"Hal ini sangat bermanfaat bagi anak-anak, yang dengan cepat memperoleh keterampilan bahasa. Selain itu, membaca bersama memberikan kesempatan bagi orangtua dan anak-anak untuk saling terikat dan terhubung satu sama lain," ia menyambung.


4. Membaca Membantu Remaja dengan Identitas Diri

Maudy Ayunda memiliki hobi membaca buku. Buku bisa menjadi tempat healing untuk melepas penat di dari kegiatan yang padat. Penulis buku Kina ini terlihat sangat menikmati saat membaca buku hingga ia benar-benar terlihat sangat tenggelam dalam cerita di buku yang dibaca.(Liputan6.com/IG/@maudyayunda)

Perkembangan identitas diri adalah komponen kunci dari masa remaja. Sementara penelitian menunjukkan bahwa identitas diri dipengaruhi oleh kombinasi peristiwa kehidupan, kedewasaan, dan hubungan dekat, serta membaca juga dapat memainkan peran.

"Membaca tidak hanya meningkatkan kinerja akademis, keterlibatan sosial, dan pengembangan pribadi, tetapi juga membantu remaja mengembangkan wawasan untuk beranjak menjadi orang dewasa," kata Schiff.

"Menjelajahi identitas diri sangat penting selama masa ini. Dengan membaca cerita fiksi, mereka mengembangkan wawasan tentang hubungan yang dewasa, persahabatan, nilai-nilai pribadi, dan identitas budaya. Ini semua penting ketika kita melihat transisi dari anak-anak menjadi orang dewasa," jelasnya.

5. Meningkatkan Empati

Ketika kamu membacakan buku untuk bayi atau balita, kamu membantu mereka dengan perkembangan otak yang lebih dari sekadar perkembangan bahasa. Kamu juga ikut berkontribusi pada pembelajaran emosional mereka.

Empati, atau kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan orang lain, merupakan pondasi penting untuk hubungan sosial dan interpersonal. Penelitian sebelumnya menunjukkan, membaca buku fiksi secara khusus dapat menghasilkan efek sosial-kognitif serupa yang mungkin diperoleh dalam interaksi sosial di kehidupan nyata.

"Dengan membaca tentang kehidupan dan pengalaman orang lain, kita bisa mendapatkan wawasan yang lebih besar tentang pikiran dan perasaan mereka," kata Williams.

Hal ini bisa mengarah pada sikap yang lebih toleran dan penuh kasih sayang terhadap orang lain, serta pemahaman yang lebih baik tentang emosi kita sendiri.


6. Meningkatkan Fungsi Kognitif

Aktris kelahiran 24 September 1992 memang suka membaca buku saat tak ada kegiatan syuting. Momen ia menikmati setiap kata dalam buku ini berhasil curi perhatian. Bagaimana tidak, Sheila Dara terlihat sangat fokus dan tenggelam dalam cerita buku. (Liputan6.com/IG/@sheiladaisha)

Meskipun membaca buku dapat membantu anak-anak membangun keterampilan kognitif sebagai bagian dari perkembangan yang sehat, manfaat tersebut juga dapat meluas ke orang dewasa yang lebih tua.

Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas rutin yang berhubungan dengan kognitif sepanjang masa kanak-kanak dan dewasa dapat memperlambat penurunan kognitif seiring bertambahnya usia kamu. Salah satu aktivitas yang dapat membantu adalah membaca buku.

"Membaca adalah aktivitas kognitif yang bekerja pada otak kamu dan mencegah kehilangan memori," kata Schiff.

"Membaca merupakan aktivitas yang merangsang mental, meningkatkan aliran darah, oksigen, dan nutrisi ke otak. Membaca juga dapat membantu menunda penurunan dan gangguan kognitif dan dikaitkan dengan fungsi kognitif yang lebih baik," ungkap Schiff.

7. Membantu Kamu Hidup Lebih Lama

Sementara olahraga teratur dan diet sehat hanyalah beberapa cara untuk memperpanjang umur, efek kognitif dari membaca buku bahkan dapat membantu kamu hidup lebih lama.

Menurut sebuah studi terkait, pembaca buku memiliki rata-rata umur 23 bulan lebih lama dibandingkan dengan bukan pembaca buku.

Membaca buku tentu saja bukan pengganti perilaku sehat lainnya. Akan tetapi, ketika mempertimbangkan manfaat keseluruhan yang telah dibahas sebelumnya, seperti manfaat kognitif, sosial, dan kesehatan mental, maka dapat dipahami mengapa membaca dapat membantu kamu hidup lebih lama dan lebih memuaskan.

Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Niman)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya