Jokowi di KTT G20: Hoaks dan Perundungan Siber Dapat Ancam Demokrasi

Jokowi mendorong transformasi digital untuk mempercepat pemulihan global, salah satunya melalui lingkungan digital yang aman.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Nov 2022, 14:16 WIB
Suasana jamuan makan malam KTT G20 di GWK Bali pada Selasa malam, 15 November 2022. (dok. Biro Sekretariat Kepresidenan)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong transformasi digital untuk mempercepat pemulihan global, salah satunya melalui lingkungan digital yang aman. Jokowi menilai hoaks dan perundungan siber dapat memecah persatuan serta mengancam demokrasi.

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Sesi III Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Rabu (16/11/2022). KTT ini dihadiri langsung oleh sejumlah pemimpin negara G20.

"Lingkungan digital yang aman. Hoaks dan perundungan cyber dapat memecah persatuan dan mengancam demokrasi," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtubre Sekretariat Presiden, Rabu (16/11/2022).

Menurut dia, kebocoran data akibat kejahatan siber berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi hingga USD 5 triliun pada tahun 2024. Untuk itu, Jokowi menekankan keamanan digital dan perlindungan privasi harus dijamin.

"G20 harus mampu membangun kepercayaan sektor digital termasuk melalui tata kelola digital global," ujarnya.

Selain itu, dia menyampaikan melek digital merupakan sebuah keharusan. Jokowi menuturkan literasi digital harus menjangkau semua agar dapat berpartisipasi dalam ekonomi masa depan.

"Melek digital bukan sekedar sebuah pilihan melainkan sebuah keharusan. Literasi digital harus menjangkau semua agar dapat berpartisipasi dalam ekonomi masa depan," tuturnya.

"G20 harus dapat menggerakan kerja sama penguatan kapasitas digital bagi negara berkembang," sambung Jokowi.

Dia juga mengajak para pemimpin negara G20 untuk memastikan agar manfaat digital untuk dirasakan secara merata oleh semua masyarakat dunia.

"Saya mengundang kontribusi Yang Mulia untuk masa depan dunia digital yamg aman, yang inklusif, yang bermanfaat bagi semua," jelas Jokowi.


Jokowi: Stop The War

Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi (tengah)berbicara selama pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 hari pertama di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022). Kepala negara diketahui duduk di bagian depan sebuah ruangan dengan meja yang disusun bundar. (AP Photo/Dita Alangkara, Pool)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menyerukan agar perang dihentikan, saat membuka Sesi III Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Rabu (16/11/2022). KTT ini dihadiri langsung oleh sejumlah pemimpin negara G20.

"Mengawali sesi ketiga ini, izinkan saya mengulangi pesan yang saya sampaikan pada pembukaan KTT kemarin. Stop the war. I repeat, stop the war," ucap Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (16/11/2022).

Dia mengatakan bahwa banyak hal yang harus dipertaruhkan apabila terjadi perang. Jokowi mengingatkan perang hanya akan membuat rakyat sengsara dan pemulihan ekonomi dunia menjadi sulit.

"A lot is at stake. Banyak hal yang dipertaruhkan. Perang hanya akan menyengsarakan rakyat, pemulihan ekonomi dunia tidak akan terjadi jika situadi tidak membaik," katanya.

Menurut dia, pemimpin negara memiliki tanggung jawab untuk membuat situasi dunia menjadi kondusif.

"Sebagai pemimpin, kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan situasi global yang kondusif bagi masa depan dunia," ujar Jokowi.

Infografis Seruan Lebih Bertaring Hadapi Darurat Kesehatan Global di KTT G20 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya