Liputan6.com, Jakarta Film dengan tema psikodrama mungkin jarang ditemukan dalam film Asia. Namun ternyata, seorang sutradara asal Hong Kong, Steven Ma berhasil membuat satu film dengan tema demikian dengan judul Till We Meet Again.
Mengusung tema psikodrama, pastinya Till We Meet Again tidak hanya memotret bagaimana sebuah penyakit mental sangat berdampak untuk pengidap dan orang-orang di sekelilingnya. Film Mandarin ini menitikberatkan pada karakter Ka Wai (Steven Ma) yang memiliki gangguan panik dan juga depresi.
Advertisement
Walaupun terlihat baik-baik saja, ternyata ada masa lalu yang kelam hingga membuat dirinya terpisah dengan ibu kandungnya.
Di akhir film, Steven Ma membuat sebuah catatan bahwa film ini didedikasikan untuk para ibu di seluruh dunia dan khususnya adalah mendiang ibunya sendiri. Untuk Anda yang senang dengan film China bertema drama khususnya tentang orang tua, tidak ada salahnya untuk memasukan film ini ke dalam daftar menonton Anda.
Film ini pun sudah hadir dan dapat disaksikan di Vidio lengkap dengan subtitle Bahasa Indonesia. Sebelum menonton, Anda bisa simak rangkuman ceritanya di bawah ini.
Harapan Seorang Anak
Ng Ka Wai berharap bahwa dia akan melihat lagi Mui, ibunya yang penuh kasih sayang. Di awal cerita, diungkapkan bahwa Mui telah menghindari putranya selama lebih dari satu dekade karena Wai menderita depresi dan gangguan panik.
Wai kini tinggal hanya berdua dengan ayahnya. Hari demi hari ia habiskan dengan harapan bahwa suatu hari ia bisa bertemu kembali dengan ibunya. Karena hanya berdua, terkadang Wai begitu acuh dengan ayahnya. Bahkan ia lebih senang menghabiskan waktu bersama temannya yang bernama Chi. Ayahnya pun hanya bisa memakluminya.
Walaupun hidup dengan penyakit mental, Wai bekerja sebagai karyawan seperti orang normal lainnya.
Teman-temannya pun juga mendukung dirinya karena ia terbuka dengan situasinya. Namun terkadang Wai lupa untuk meminum obatnya yang mengakibatkan kambuhnya penyakit Wai di situasi yang tidak kondusif.
Advertisement
Kilas Balik
Hari demi hari berlalu, Wai masih berharap bisa bertemu dengan ibunya. Ia tetap menghabiskan waktu bersama Chi. Ia merasa hanya temannya saja yang mengerti dirinya.
Ketika ingatannya yang hilang tiba-tiba kembali, dia mengingat apa yang telah dia lakukan pada ibunya. Ternyata, ia telah melakukan sebuah dosa yang tak termaafkan yang menyebabkan perpisahan 10 tahun.
Ka Wai mengumpulkan sedikit demi sedikit ingatannya yang hilang. Berulang kali dokter yang merawatnya juga selalu mengingatkannya bahwa ibunya telah meninggal. Ia pun mulai membuka dirinya untuk bisa membedakan mana kenyataan dan mana yang hanya halusinasinya.
Di saat yang bersamaan, ia menelepon ayahnya dan bertanya tentang apa yang dilakukannya selama ini. Ia pun mengkonfirmasi siapa saja orang-orang yang nyata maupun palsu. Ternyata selama ini Chi adalah karakter hasil dari imajinasinya. Kebenaran hanya ada pada ayah dan dokter yang merawatnya saja.
Steven Ma Turut Bermain
Satu fakta menarik dari film Mandarin yang dirilis pada awal Desember 2019 ini adalah turunnya sang sutradara sebagai pemain utama. Ya, pria dengan nama asli Ma Chun Wai ini memiliki tugas yang tak sedikit. Tak hanya sebagai aktor, Ia juga merangkap sebagai penulis skenarionya.
Terlihat Steven Ma dengan baik mengeksekusi perannya yang sering kali harus memerankan kondisi halusinasi, delusi, hingga depresi. Film dengan tema psikologi ini tentunya sangat jarang diungkit dalam perfilman Mandarin.
Anda yang juga penasaran bagaimana kisah seorang ibu yang rela berpisah dengan anaknya demi kebaikan bersama, bisa langsung menontonnya di aplikasi Vidio yang sudah dilengkapi dengan subtitle Bahasa Indonesia. Anda bisa mengunjungi tautan berikut, nonton Till We Meet Again.
Advertisement