ADB Setujui Pinjaman ke Indonesia Rp 7,5 Triliun Demi Dongkrak Inklusi Keuangan

Bank Pembangunan Asia (ADB) akan meningkatkan perannya dalam membantu Indonesia untuk meningkatkan inklusi keuangan

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Nov 2022, 17:15 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa disela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Phnom Penh Kamboja, Kamis, 10 November 2022. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden).

Liputan6.com, Jakarta Bank Pembangunan Asia (ADB) akan meningkatkan perannya dalam membantu Indonesia untuk meningkatkan inklusi keuangan. Upaya ini menjadi satu kunci kemajuan Indonesia ke depannya.

ADB telah menyetujui pinjaman senilai USD 500 juta atau sekitar Rp7,5 triliun untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.

Peningkatan tersebut dilakukan melalui reformasi yang akan meningkatkan akses layanan keuangan bagi kelompok rentan, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), perempuan, pemuda, dan penduduk desa

"ADB akan melaksanakan subprogram kedua dari Program Promosi Inklusi Keuangan Inovatif (Promoting Innovative Financial Inclusion Program) untuk mendukung dan melengkapi upaya pemerintah mendorong inklusi keuangan di bawah Visi Indonesia 2045," kata Spesialis Sektor Keuangan ADB untuk Asia Tenggara Poornima Jayawardana dikutip dari Antara, Rabu (16/11/2022).

Reformasi kebijakan yang didukung melalui subprogram tersebut didasarkan pada infrastruktur digital, teknologi keuangan, dan kerja sama dengan sektor swasta, beserta peningkatan kerangka regulasi untuk mengawasi perilaku pasar dan perlindungan konsumen.

Upaya untuk meningkatkan literasi keuangan dan literasi keuangan digital juga akan diintensifkan guna mendorong inklusi keuangan yang responsif.

"Reformasi yang dilaksanakan melalui subprogram ini akan membantu meningkatkan standar kehidupan masyarakat berpenghasilan rendah, menggalakkan pengembangan UMKM, mendatangkan lebih banyak peluang kerja, serta mengatasi kemiskinan dan ketimpangan sosial,” imbuh Poornima.

 


Dukung Pemulihan Ekonomi

Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Upaya Indonesia untuk mencapai resiliensi iklim dan bencana, serta pemulihan ekonomi pasca-COVID-19, juga akan didukung melalui subprogram ini.

Sementara itu, Bank Pembangunan Jerman KfW juga akan memberi pembiayaan bersama (cofinancing) untuk subprogram ini dengan pinjaman yang nilainya setara 300 juta Euro atau sekitar 301,3 juta dolar AS.

Ia menilai subprogram ini diperlukan karena Indonesia memiliki jumlah penduduk unbanked atau belum tersentuh layanan keuangan perbankan terbesar keempat di dunia.

"Hampir separuh dari penduduk dewasa di Indonesia tidak memiliki rekening keuangan formal, yang dianggap sebagai ukuran dasar inklusi keuangan," katanya.

 


Kekurangan Indonesia

Suasana gedung pencakar langit di Jakarta, Selasa (15/11/2022). Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di antara negara G20. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Indonesia berhadapan dengan kurangnya data inklusi keuangan nasional dan regional, kurangnya infrastruktur pendukung, terbatasnya akses keuangan bagi UMKM dan kelompok yang kurang terlayani lain, serta belum memadainya pengawasan keuangan dan perlindungan konsumen.

"Reformasi melalui subprogram kedua ini mendukung pemerintah Indonesia yang masih terus berfokus mengatasi tantangan multifaset dalam hal inklusi keuangan," ucapnya.

Infografis Mengakhiri Perang dan Kolaborasi Selamatkan Dunia di KTT G20 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya