Jurus Jitu Penjabat Gubernur Papua Barat Tekan Laju Inflasi

Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw memberikan sejumlah terobosan dalam menjaga inflasi terendah.

oleh Katharina Janur diperbarui 17 Nov 2022, 23:00 WIB
Pj Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw saat membuka lahan produktif di Susweni Manokwai. (Liputan6.com/Katharina Janur/MediaPJGUBPB)

Liputan6.com, Jayapura - Provinsi Papua Barat menjadi salah satu daerah yang mampu menekan laju inflasi di tengah krisis global saat ini. Inflasi Papua Barat pada Oktober 2022 turun 0,81 persen dibandingkan bulan sebelumnya, atau dari 4,96 persen menjadi 4,15 persen.

Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw memberikan sejumlah terobosan dalam menjaga inflasi terendah, mulai dari keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.

"Monitoring harga harian tetap dilakukan pada pasar tradisional, khususnya 4 pasar di Kabupaten Manokwari dan Kota Sorong. Harapannya, spekulasi harga di tingkat pedagang tidak ada,” jelasnya, belum lama ini. 

Termasuk melakukan sidak ke pasar dan operasi pasar murah pada 13 kabupaten/kota di Papua Barat.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Ketahanan Pangan Lokal

Pj Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw saat memborong hasil kebun warga di Manokwari. (Liputan6.com/Katharina Janur/Media PJGUBPB)

Mantan Kabaintelkam Polri ini juga menyebutkan dalam menekan inflasi daerah, perlu dipertahankan ketahanan pangan lokal. Salah satunya dengan mengajak warga kembali ke kebun. 

Papua Barat telah meluncurkan Gerakan Ketahanan Pangan (GERTAK Pangan) yang terdiri dari penanaman 2.000 bibit cabai di lahan replanting sawit di Distrik Masni, Kabupaten Manokwari, termasuk Pemkab Manokwari  mencanangkan program Gerakan Manokwari Menanam Tanaman Pangan Pendamping Beras di Kampung Weluri, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari dengan komoditas yang ditanam antara lain jagung, ubi kayu, ubi jalar dan talas (keladi).

Pencanangan Gerakan Tanam Padi Sawah Musim Tanam II juga dilakukan bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari seluas 700 hektar.

"Serta membuka lahan seluas 43 hektare di Susweni Manokwari untuk ditanami cabai dan komoditas hortikultura lainnya. Dengan menjaga ketahanan pangan lokal, diharapkan masyarakat tak tergantung dengan bahan pangan dari luar Papua Barat," ujarnya.

Termasuk memberikan bantuan BBM kepada nelayan sebanyak 50 liter/bulan/nelayan, memperkuat digitalisasi dan elektronisasi transaksi serta mendorong UMKM ke E-commerce.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya