Liputan6.com, Makassar - Jenius kini menjadi salah satu produk andalan Bank BTPN di penjuru tanah air. Betapa tidak produk bank digital dari BTPN itu memiliki begitu banyak kelebihan dan kemudahan yang bisa digunakan oleh seluruh kalangan dari millenial hingga purnabakti.
Regional Business Leader Micro Business & Regional Head Indonesia Bagian Timur Bank BTPN, Yusri Asri, menyampaikan pengguna Jenius terus bertumbuh, termasuk di wilayah Indonesia Timur. Secara nasional pengguna Jenius sudah lebih dari 4,2 juta nasabah.
Advertisement
"Sudah 4,2 juta per Oktober 2022. Ya memang terus bertumbuh, apalagi pandemi (Covid-19) memaksa manusia, kita semua untuk berteknologi," kata Yusri, saat berbincang dengan awak media di salah satu kafe di Kota Makassar, Rabu (16/11/2022).
Yusri mengakui bahwa berdasarkan data yang ada, pengguna Jenius BTPN memang didominasi oleh kalangan milenial yang notabene melek teknologi. Meski demikian Yusri memastikan bahwa target pasar dari Jenius BTPN sendiri adalah seluruh kalangan dari yang sudah tua maupun masih muda.
"Jenius BTPN ini menyasar semua kalangan, semuanya baik milenial maupun purnabakti. Ya mereka (purnabakti) kita arahkan, kenalkan dengan Jenius dan sudah mulai banyak yang mulai menggunakan," ujarnya.
Pertumbuhan BTPN di Indonesia Timur
Lebih jauh, Yusri menjelaskan pertumbuhan bisnis bank BTPN semakin baik. Khusus di Indonesia Timur, kini sudah ada 64 kantor cabang. Untuk di Makassar, pihaknya menaruh atensi pada sektor perdagangan yang diakuinya memang sedang berkembang di Kota Daeng.
Ia menyebut bank BTPN sendiri fokus pada tiga segmen yakni mikro dan UMKM, small medium enterprise atau SME dan purnabakti. Untuk pertumbuhan dana pihak ketiga alias DPK bank BTPN tercatat mengalami pertumbuhan 10 persen rentang Januari-Oktober pada tahun 2022.
Menurut Yusri, saat ini pihaknya siap untuk kembali memacu penyaluran kredit UMKM, apalagi ekonomi berangsur pulih pasca-pandemi. Meski demikian, pihaknya tetap harus melihat kemampuan dan keberanian UMKM dalam memacu bisnisnya.
"Intinya kami siap salurkan kembali (kredit untuk UMKM) dengan full speed," tuturnya.
Sementara itu, Daya & Corporate Communications Head Bank BTPN, Andrie Darusman, menjelaskan pertumbuhan Bank BTPN semakin kencang, apalagi setelah merger dengan SMBCI. Kini, pihaknya tidak lagi sebatas melayani ritel, tapi juga korporasi.
"Sejak merger, aset kini hampir Rp200 triliun. Dulunya hanya (melayani) ritel, sekarang mulai ritel sampai korporasi," tuturnya.
Bank BTPN diketahui mencatatkan pertumbuhan laba bersih 18 persen pada Januari-September 2022 dibandingkan tahun lalu. Hal itu seiring upaya Bank BTPN untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.
Laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat menjadi Rp2,418 triliun sepanjang Januari-September, dibanding Rp2,046 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement