Liputan6.com, Jakarta G7 adalah Group of Seven atau Grup Tujuh. Ini merupakan grup yang terdiri dari kumpulan negara maju, yakni Prancis, Jerman, Italia, Kanada, Jepang, Britania Raya, dan Amerika Serikat.
Keberadaan anggota G7 menjadi perhatian saat pada momen pelaksanaan KTT G20 di Bali, para pemimpin negara anggotanya berkumpul usai mendengar insiden jatuhnya rudal di wilayah Polandia terkait perang Rusia Ukraina.
Advertisement
Bahkan Presiden AS Joe Biden langsung memberikan keterangan pers hasil dari pertemuan darurat dengan sekutu utama selama hari terakhirnya di KTT G20 Bali, Indonesia. Dia berjanji untuk "mencari tahu dengan tepat apa yang terjadi" setelah rudal buatan Rusia jatuh di dalam perbatasan sekutu NATO, Polandia.
"Kami setuju untuk mendukung penyelidikan Polandia atas ledakan di pedesaan Polandia dekat perbatasan Ukraina, dan kami akan memastikan bahwa kami mengetahui dengan tepat apa yang terjadi," kata Biden kepada wartawan setelah rapat daruratnya dengan para pemimpin di KTT G20 seperti dikutip dari CNN, Rabu (16/11/2022).
Lalu kapan G7 terbentuk dan sejarah dibaliknya?
Negara-negara anggota G7 merupakan tujuh ekonomi maju yang disebut IMF menguasai lebih dari 64 persen kekayaan bersih global.
Untuk sejarahnya, melansir bundesregierung.de, G7 terbentuk Ketika dunia terhuyung-huyung dari guncangan minyak pertama dan krisis keuangan. Ini membuat para kepala negara dan pemerintahan dari 6 negara industri terkemuka bertemu pada 1975 untuk pertama kalinya untuk membahas ekonomi global.
Kemudian pada tahun 1976, Kanada bergabung dan pada Rusia pada 1998. Namun usai aneksasi Rusia atas Krimea, pada Maret 2014, negara-negara G7 memutuskan untuk menggelar pertemuan tanpa Rusia sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Inisiator
Perkumpulan ini awalnya adalah inisiatif dari Presiden Prancis Valéry Giscard d'Estaing dan Kanselir Helmut Schmidt. Pada tahun 1975 mereka memulai pertemuan puncak pertama di Chateau de Rambouillet, 50 kilometer barat daya Paris.
Pada pertemuan puncak para kepala negara dan pemerintahan Perancis, Jerman Barat, Amerika Serikat, Jepang, Inggris dan Italia membahas kejutan minyak, krisis keuangan dan jalan keluar dari resesi.
Pada KTT G6 pertama ini, mereka mengadopsi komunike 15 poin, Deklarasi Rambouillet, dan setuju untuk bertemu di masa depan setahun sekali, di bawah Kepresidenan bergilir. Pada tahun 1976 Kanada bergabung dengan grup, yang selanjutnya dikenal sebagai G7.
Pembicaraan langsung antara G7 dan Komunitas Eropa diadakan untuk pertama kalinya di London pada tahun 1977. Presiden Komisi Eropa diundang untuk menghadiri KTT G7. Hari ini Presiden Dewan Eropa juga menghadiri pertemuan puncak.
Advertisement
Peran Rusia
Adapun G7 lahir sebagai akibat dari masalah ekonomi besar yang dihadapi dunia pada tahun 1970-an. Guncangan minyak pertama dan runtuhnya sistem nilai tukar membuat dunia gelisah.
Ini adalah alasan yang cukup bagi kepala negara dan pemerintah untuk berkonsultasi mengenai kebijakan ekonomi internasional.
Pada 1980-an G7 memperluas kepentingannya untuk merangkul isu-isu kebijakan luar negeri dan keamanan. Tantangan internasional pada waktu itu termasuk konflik lama antara Iran dan Irak dan pendudukan Soviet di Afghanistan.
Peran Rusia
Setelah konflik Timur-Barat berakhir, G7 mengundang Mikhail Gorbachev, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet, untuk berbicara di London pada tahun 1991, paralel dengan KTT G7.
Rusia kemudian secara teratur menghadiri pertemuan puncak hingga 2013. Pada tahun 1998, Rusia secara resmi diterima di grup tersebut, menjadikannya G8. Pada KTT Birmingham, Rusia menjadi anggota Kelompok Delapan negara industri terkemuka.
Namun imbas dari pelanggaran Rusia terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina, kepala negara dan pemerintahan G7 memutuskan untuk tidak menghadiri KTT G8 yang direncanakan di Sochi di bawah Kepresidenan Rusia.
Negara-negara G7 tidak akan menghadiri KTT G8 sampai Rusia mengubah arah dan sekali lagi tercipta lingkungan yang memungkinkan G8 mengadakan diskusi yang wajar.
Alih-alih bertemu di Sochi, negara-negara anggota G7 bertemu untuk pertama kalinya dalam 16 tahun pada 4 dan 5 Juni 2014 di Brussel.