Emmanuel Macron Sampaikan Komitmen G20 Lindungi Negara Miskin dari Efek Perang

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan komitmen G20 yaitu melindungi negara berkembang dari dampak perang.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 17 Nov 2022, 11:20 WIB
Ada pesan khusus yang dibahas oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron bersama Presiden China Xi Jinping. Dan itu dibocorkan oleh Macron kepada media (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Liputan6.com, Nusa Dua - Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan komitmen G20 yaitu melindungi negara berkembang dari dampak perang.

"Ada pesan lainnya yang kami sampaikan yaitu solidaritas kepada negara berkembang dari negara G20," ujar Emmanuel Macron saat melakukan press briefing dengan wartawan di Media Center KTT G20, Rabu (16/11/2022).

Macron juga menyebut pada 18 Mei 2022, Prancis luncurkan kebijakan de Paris untuk mendukung negara miskin di dunia.

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menyampaikan pesan belasungkawa atas korban meninggal insiden serangan di Polandia. Rusia dituding telah melakukan serangan tersebut saat KTT G20 berlangsung.

“Belasungkawa kami sampaikan atas ledakan di Polandia. Ini adalah hal yang berat,” ujar Emmanuel Macron.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan KTT G20 memiliki tanggung jawab untuk mengirimkan “pesan yang sangat jelas untuk menghindari eskalasi” atas insiden rudal mematikan di Polandia.

Ia bahkan menyebut, pemimpin dunia memiliki peran untuk "mengirimkan pesan yang sangat jelas untuk menghindari eskalasi dan untuk mempertahankan perdamaian dan untuk menghindari perpecahan dunia," kata Macron.

Dia menambahkan bahwa ada “ruang konvergensi” di antara para pemimpin G20 yang berkumpul, termasuk China dan India, untuk mendorong Rusia menuju deeskalasi di Ukraina.

Serangan rudal di Polandia yang dekat dengan perbatasan Ukraina menewaskan dua orang, menandai pertama kalinya negara NATO diserang secara langsung selama konflik.

Macron mengatakan bahwa dia juga telah berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky soal serangan 80 sampai 100 rudal Rusia yang menargetkan struktur sipil di Ukraina.


Jokowi Minta Semua Pihak Tahan Diri

Presiden RI Joko Widodo menutup KTT G20 di Bali pada Rabu (16/11). Hal ini ungkapkan oleh Jokowi di hadapan kepala negara anggota G20 dan tamu undangan (Sekretariat Presiden)

Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyesalkan insiden rudal yang menghantam wilayah Polandia, pada Selasa 15 November 2022. Jokowi pun meminta semua pihak untuk menahan diri agar ketegangan tak semakin meningkat.

"Saya menyesali kejadian di Polandia. Saya mengimbau semua pihak untuk tetap tenang dan menahan diri dari peningkatan ketegangan," kata Jokowi dalam konferensi pers usai menutup KTT G20 di Bali, Rabu (16/11/2022).

Dia menekankan bahwa perang hanya akan membawa kehancuran bagi dunia. Untuk itu, Jokowi menegaskan perang harus segera dihentikan.

"Saya selalu menyatakan bahwa perang hanya akan membawa kehancuran. Oleh karena itu, kita harus menghentikan perang," ujarnya.

Menurut dia, Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga ragu bahwa rudal yang menghantam Polandia kemungkinan besar bukan berasal dari Rusia.

"Dan Presiden Biden sendiri sudah mengatakan bahwa rudal kemungkinan besar tidak datang dari Rusia," ucap Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan rudal yang menghantam Desa Przewodow, Polandia sehingga menewaskan dua warga kemarin mungkin tidak ditembakkan oleh Rusia.

“Ada informasi awal yang memperdebatkan itu. Saya tidak ingin mengatakan itu sampai kita benar-benar menyelidikinya, tetapi kecil kemungkinannya melalui garis lintasan jika rudal itu ditembakkan dari Rusia, tetapi kita akan lihat nanti,” kata Biden, dikutip dari Reuters, Rabu (16/11).

Pernyataan itu diutarakan Biden setelah pertemuan darurat Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di sela KTT G20 Bali. Para pemimpin dari anggota NATO, seperti Jerman, Kanada, Belanda, Spanyol, Italia, Prancis dan Inggris hadir. Negara non-NATO seperti Jepang dan perwakilan Uni Eropa juga turut hadir.


Rusia Bantah Luncurkan Rudal ke Polandia

Presiden AS, Joe Biden berbicara dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak saat Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mendengarkan selama pertemuan darurat para pemimpin G7 dan NATO di Bali, Rabu (16/11/2022). Joe Biden melangsungkan pertemuan dengan beberapa pemimpin negara membahas serangan rudal Rusia di wilayah Polandia. (Doug Mills/The New York Times via AP, Pool)

Rudal itu diketahui menghantam sebuah fasilitas pengering biji-bijian yang terletak hanya enam kilometer dari perbatasan Polandia dengan Ukraina.

Meski hingga kini belum diketahui siapa yang meluncurkan rudal itu, namun hantaman rudal kemarin terjadi beberapa pekan setelah kota-kota Ukraina terkena gempuran rudal Rusia. Hantaman rudal kemarin meningkatkan kekhawatiran konflik dapat meluas ke negara-negara tetangga.

Pemerintah Rusia membantah mereka telah meluncurkan rudal. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan ledakan itu hanya “provokasi yang disengaja bertujuan memanaskan situasi”.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov juga mengungkap dia tidak memiliki informasi terkait ledakan kemarin.

Biden mengatakan AS dan NATO akan menyelidiki lebih lanjut sebelum bertindak. Berbeda dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang menyatakan rudal itu diluncurkan Rusia kepada Polandia sehingga menyebabkan “eskalasi yang signifikan”.

“Seluruh Eropa dan dunia harus dilindungi sepenuhnya dari teroris Rusia,” tulis Zelenskyy di akun Twitternya.

Infografis Mengakhiri Perang dan Kolaborasi Selamatkan Dunia di KTT G20 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya