Presiden Erdogan Puji Jokowi dan Keramahan Indonesia di G20 Bali

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terpukau dengan G20 Bali.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 17 Nov 2022, 13:48 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi yang menyambutnya pada hari pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022) pagi. Selain bersalaman, Jokowi dan para pemimpin itu melakukan sesi foto bersama. (KEVIN LAMARQUE / POOL / AFP)

Liputan6.com, Bali - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terpukau dengan ramah tamah yang ia terima di KTT G20 Bali. Erdogan juga berkata istrinya mendapatkan perlakuan yang ramah. 

Pemimpin Turki itu lantas menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan pihak-pihak yang menyukseskan acara. 

"Kami baru saja menyelesaikan program di bawah kerangka G20 Leader Summit ke-17 di bawah keramahtamahan Indonesia," ujar Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam konferensi persnya di Media Center G20 Bali, Kamis (17/11).

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada Indonesia karena secara sukses mengeksekusi masa presidensinya. Saya pertama-tama ingin berterima kasih pada Yang Mulia Presiden Joko Widodo dan semua yang terlibat dalam realisasi penyusunan acara ini karena menunjukkan ramah tamah yang luar biasa, tak hanya kepada saya, tetapi ke pasangan saya, dan seluruh delegasi," ujar Presiden Erdogan.

Para pemimpin dunia lain juga turut memberikan kesan-kesan positif terhadap presidensi Indonesia, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak. 

G20 Summit di Indonesia digelar pada 15-16 November 2022. Acara tersebut adalah momen puncak yang mengundang para pemimpin, namun berbagai event terkait G20 disenggalarakan sepanjan 2022. 

Beberapa event lain yang juga digelar seperti Parliamentary (P20), Women (W20), Labour (L20), Business (B20),  Scientists (S20), think tanks (T20), Urban cities (U20), Youth (Y20), dan lain-lain.

Pada 2023, India akan menjadi tuan rumah G20. Ibu kota New Delhi akan lokasi dari G20.


Di Indonesia, Erdogan Terima Kasih Atas Doa Bagi Korban Ledakan Istanbul

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan di The Apurva Kempinski Bali, Senin (14/11/2022).

Presiden Turki juga menyampaikan apresiasi terhadap pihak-pihak yang memberikan ucapan dukacita terhadap ledakan di Istiklal Avenue, Istanbul, pada Minggu (13/11). Ledakan itu disebut Erdogan sebagai aksi terorisme. 

Ucapan terima kasih itu Presiden Erdogan berikan di sela KTT G20 Bali di Indonesia. 

"Saya juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk berterima kasih kepada semua sahabat-sahabat yang mengirimkan duka cita dan mengharapkan agar kita pulih," ujar Presiden Erdogan.

Ia pun berkata atmosfer di negaranya sudah kembali normal setelah serangan tersebut.

Presiden Turki menyebut bahwa aksi teroris tersebut dilakukan oleh kelompok separatis. Erdogan pun menegaskan bahwa tidak ada masa depan bagi terorisme di negaranya. 

"Serangan keji ini yang membuat enam warga sipil, termasuk dua anak-anak, sekali lagi mengungkap wajah jelek dari terorisme," ucap Presiden Erdogan.

Pemerintah Turki menyalahkan separatis Kurdi atas ledakan yang terjadi. Erdogan berkata para separatis itu sudah terdesak di luar negeri.

Berdasarkan laporan Al Jazeera, pemerintah Turki telah menangkap 46 orang atas insiden ledakan tersebut. Salah satu yang ditangkap termasuk orang yang diduga meninggal bomnya di Istiklal Avenue.

"Sebagai mana organisasi teroris separatis terpojok di Suriah dan Irak, mereka mencoba menyembunyikan keputusasaan mereka dengan tindakan yang licik. Namun apa pun yang mereka lakukan, di mana pun mereka sembunyi, teroris tidak akan bisa lari dari takdir pahit yang menunggu mereka," ujar Presiden Erdogan.


Jokowi: Indonesia Siap Dukung Presidensi G20 di India

Presiden Jokowi telah menutup acara KTT G20 di Bali dan menyampaikan pesan untuk penyelenggaraan KTT oleh India tahun depan. Ia juga menyerahkan palu kepemimpinan ke PM India Narendra Modi pada Rabu (16/11/2022).

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyerahkan kepemimpinan Presidensi G20 kepada India. Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia siap mensukseskan Presidensi G20 India pada tahun 2023. 

Jokowi menyerahkan palu kepemimpinan Presidensi G20 kepada Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi.

"Saya juga ingin menyampaikan selamat kepada India, yang akan melanjutkan kepemimpinan Presidensi G20 berikutnya," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (16/11).

"Sebagai sahabat India dan sebagai bagian dari troika, tahun depan Indonesia siap mendukung kesuksesan Presidensi G20 India," sambungnya.

Dia meyakini, dibawah kepemimpinan PM Modi, G20 akan terus bergerak. Jokowi juga meminta kepada semua pimpinan G20 yang hadir untuk mendukung Presidensi G20 India.

"Amanah untuk menjaga dan mewujudkan pemulihan global, serta pertumbuhan yang kuat dan inklusif selanjutnya berada di tangan Yang Mulia PM Narendra Modi," ujarnya.

Dengan ini, Jokowi menyatakan bahwa Presidensi G20 Indonesia telah selesai. Dia menuturkan bahwa suatu kehormatan bagi Indonesia dapat memimpin G20 selama satu tahun terakhir ini.

"Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih kepada Yang Mulia semua dan juga selamat jalan and have a safe trip," ucap Jokowi.


India Minat Investasi Bandara hingga IKN

Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi (kanan) berjalan bersama (kiri ke kanan) PM India Narendra Modi, Presiden AS Joe Biden, PM Australia Anthony Albanese, dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen saat mereka mengunjungi area pembibitan bakau sebagai bagian dari KTT G20 di Denpasar, Bali, Indonesia, Rabu (16/11/2022). (AP Photo/Dita Alangkara,Pool)

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan turut mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam serangkaian pertemuan bilateral di Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali, Senin (14/11/2022).

Salah satunya mendampingi Presiden Jokowi bertemu dengan Direktur Jenderal Konfederasi Industri India (The Confederation of Indian Industry/CII). Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi membahas penguatan kerja sama perdagangan kedua negara. Hal ini merupakan bagian atau tindak lanjut kegiatan misi dagang yang laksanakan pada Agustus lalu.

"Kita akan melakukan kunjungan ke India untuk merumuskan peningkatan kerja sama antara kedua negara. Indonesia juga tengah membentuk tim guna membahas area kerja sama tersebut," ujar Mendag Zulhas.

Kementerian Perdagangan akan melakukan diskusi lebih intensif dengan pihak CII di Jakarta untuk mempersiapkan kunjungan ke India.

"Kami akan membawa pelaku usaha Indonesia ke India dan mengadakan pertemuan secara B2B dengan pelaku usaha India. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan perdagangan kedua negara," imbuhnya.

Sebelumnya, saat misi dagang Mendag Zulkifli Hasan ke India pada Agustus lalu, CII menyampaikan dukungannya agar kedua negara mengadakan sebuah perjanjian perdagangan bilateral untuk meningkatkan perdagangan dan investasi, baik melalui perundingan PTA, maupun Review Perjanjian Perdagangan Barang ASEAN-India (AITIGA).

CII juga menyampaikan dukungannya pada keketuaan Indonesia dalam G20 tahun ini dan ingin bersinergi lebih erat untuk keberlanjutan Keketuaan G20 India 2023.

Selain itu, sejalan dengan Indonesia, Tim B20 India tengah mempersiapkan beberapa fokus isu terkait ketahanan ekonomi melalui rantai nilai global, energi terbarukan, dan perubahan ilkim.

Pada pertemuan di India tersebut, perwakilan pelaku usaha India juga mengungkapkan ketertarikan untuk sektor investasi Indonesia di bidang infrastruktur untuk pelabuhan, bandara, dan darat; proyek pengembangan Ibu Kota Negara (IKN); serta proyek pengembangan informasi dan teknologi (artificial intelligence).

Selain itu, India sedang mengembangkan National Solar Mission dan mengajak Indonesia turut berpartisipasi dalam transfer teknologi dan keahlian.

Infografis Manfaat KTT G20 Bali Bagi Masyarakat Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya