Cairan Disinfektan dan Enzim Disemprotkan Pasca Banjir Rendam Pemukiman di Tangerang

Wilayah yang terdampak banjir berpotensi menjadi tempat bibit penyakit, sehingga PMI Kota Tangerang berinisiatif untuk melakukan penyemprotan disinfektan dengan cairan exoenzym.

oleh Winda Nelfira diperbarui 17 Nov 2022, 11:23 WIB
PMI Kota Tangerang berinisiatif untuk koordinasi terhadap wilayah tersebut untuk melakukan penyemprotan disinfektan dengan cairan exoenzym dengan warga sekitar. (Foto: Liputan6/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Pasca-banjir yang merendam sejumlah kawasan di Kota Tangerang, relawan PMI setempat melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi terdampak banjir kawasan Periuk dan Jatiuwung. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir berkembangnya penyakit.

"Kita melakukan penyemprotan disinfektan baik itu di jalan raya maupun di pemukiman. Kami lakukan kegiatan ini untuk mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi pasca genangan yang menumpuk tinggi kemarin," ujar Ketua PMI Kota Tangerang Oman Jumansyah, Kamis (17/11/2022).

Menurutnya, wilayah yang terdampak banjir berpotensi menjadi tempat bibit penyakit, sehingga PMI Kota Tangerang berinisiatif untuk koordinasi terhadap wilayah tersebut untuk melakukan penyemprotan disinfektan dengan cairan exoenzym dengan warga sekitar.

"Memastikan bahwa lingkungan dalam keadaan bersih dan memastikan jika lingkungan itu bersih dari bibit-bibit penyakit dengan penyemprotan disinfektan," ujarnya.

Sebab dikhawatirkan air, lumpur, serta material sampah yang terbawa banjir membawa serta bibit penyakit yang dapat mengancam kesehatan lingkungan.

"Cairan disinfektan eco enzim sangat efektif dan reaksinya cepat untuk membunuh semua mikroorganisme seperti virus, bakteri dan jamur," kata Oman Jumansyah.

 


Warga Tangerang: Ini Banjir Terlama

Ratusan rumah di Tangerang masih terendam banjir hingga hari ini, Senin (14/11/2022). (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Sebelumnya, warga yang tinggal di dekat Kali Sabi Tangerang, nampaknya masih harus bersabar lantaran luapan kali yang membuat banjir dari Minggu siang, hingga saat ini masih menggenangi kawasan perumahan warga.

"Masih banjir, tapi memang berangsur surut. Ini banjir terlama, biasanya 3-5 jam juga sudah bersih," ungkap Sutrisno, warga di RW 020, Bencongan, Kelapa Dua Kabupaten Tangerang, Senin (14/11/2022).

Dia mengaku, banjir terjadi sejak Minggu, 13 November 2022 sejak pukul 14.00 Wib. Lalu debit banjir terus meninggi hingga malam hari.

"Kalau yang tinggal di dekat sekali Kali Sabi, itu bisa 1.5 meter, ini di depan rumah saya sekitar 80cm sampai 1 meter. Baru pagi hari saat matahari muncul, mulai pelan-pelan surut, tapi tetap tidak bisa dilalui motor atau mobil," katanya.

Sejak semalam, belum ada bantuan dari pemerintah. Terkecuali nasi bungkus dan obat-obatan dari karangtaruna Kelurahan Bencongan, serta mie instan dari kas RW yang dibagi-bagikan kepada warga.

Banjir juga masih melanda jalan raya kolong fly over jembatan Cibodas. Ketinggian air dari Kali Sabi membuat jalan menuju kawasan industri tersebut tidak bisa dilalui. Perumahan di sebagian wilayah Kecamatan Cibodas dan Kecamatan Periuk Kota Tangerang, juga masih terendam banjir.


16 Lokasi Banjir di Kota Tangerang

Kepala BPBD, Kota Tangerang, Maryono Hasan menyatakan data update pukul 22.25 WIB tercatat ada 16 lokasi banjir di Kota Tangerang. Diantaranya, Jembatan Alamanda 60cm, Gebang Raya 40cm-100cm, Persada Raya 100cm, Garden City Residence 40cm-100cm

Lanjutnya, luapan air Kali Ledug cukup tinggi disebabkan kiriman air dari Batu Belah Bogor. Sehingga, wilayah Gebang Raya cukup parah seperti di wilayah Garden City Residence RW 21, RW 22 dan RW 25 yang merendam hampir 532 rumah dengan ketinggian 40 sampai 100 cm.

Kabag Humas Kota Tangerang, Mualim memastikan, untuk siang ini, titik banjir mulai menyusut.

"Dari 16 titik banjir itu, sebagian sudah mulai berkurang. Nanti akan kami update kembali," katanya.

Infografis Banjir Rob dan Jebolnya Tanggul Laut di Semarang. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya