Liputan6.com, Bandung - OMEGA X menggelar konferensi pers buntut kasus dari dugaan pelecehan seksual dari eks CEO Spire Entertainment, Kang Seong Hee. Kang Seong dikabarkan sudah mengundurkan diri dari agensi tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Diketahui, CEO tersebut sering melakukan pelecehan seksual hingga penyerangan fisik kepada para personel OMEGA X.
Melansir dari Soompi, para personel OMEGA X menggelar konferensi pers untuk mengungkapkan kejadian tersebut kepada publik atas apa yang telah menimpa mereka.
Adapun para personel OMEGA X yaitu Jaehan, Junghoon, Sebin, Jaehyun, Kevin, Hwichan, Taedong, Hyuk, XEN, Hangyeom, dan Yechan juga menjelaskan mengapa mereka memutuskan kontrak dengan agensi.
Konferensi pers yang dilaksanakan pada 16 November 2022 tersebut dilaksanakan di Seoul Bar Association di Seocho.
Perwakilan hukum untuk grup ini, Noh Jong Eon juga mengungkapkan gugatan yang sedang dilakukan agar kontrak OMEGA X dan Spire Entertainment bisa berakhir.
“Ini bukan hanya masalah kami tapi juga masalah masyarakat. Kami mengambil keberanian untuk mengubah ini. Hal yang tak terpikirkan telah terjadi pada tahun 2022 Korea Selatan. Kami sedang melakukan gugatan untuk mengakhiri kontrak eksklusif. Tindakan tegas akan diambil termasuk tuntutan pidana dan permintaan kompensasi,” kata pengacara Noh Jung Eon dikutip dari Soompi.
Tuntut Secara Pidana
Pengacara dari OMEGA X juga mengumumkan pihaknya mengajukan tuntutan pidana atas tuduhan penyerangan, intimidasi, tindakan tidak senonoh dengan paksaan, serta percobaan ancaman kepada pengadilan. Pihaknya juga mengungkapkan mereka mempunyai bukti-bukti kuat atas hal-hal tersebut.
“Kami memiliki banyak bukti termasuk foto, video, dan rekaman suara,” ujar Noh Jung.
Advertisement
Ketakutan
Dalam konferensi pers, para personel dari OMEGA X juga mengungkapkan kejadian-kejadian tersebut yang dialami mereka dikarenakan rasa takut akan kehilangan kesempatan terakhir mereka dalam menggapai impian.
“Bagi kami semua, ini adalah upaya kedua kami, dan kami tidak ingin membuang waktu. Kami pikir kami harus bertahan untuk para penggemar yang menunggu kami. Sebagai anggota dan pemimpin tertua, saya sangat takut impian kami akan runtuh saat melihat anggota kami yang kelelahan. Kami menahan dan bertahan, tetapi kami telah mencapai titik dimana tidak dapat bertahan lebih lama lagi. Kami mengambil keberanian untuk seseorang, untuk semua orang yang memimpikan mimpi yang sama dengan kami,” ujar salah satu personel.
