Poin Penting Leaders’ Declaration KTT G20 Bali di Jalur Keuangan

Menurut Sri Mulyani, kepercayaan dan kepemimpinan Indonesia dalam forum G20 mendapat pengakuan dari dunia internasional. Hal ini yang menjadi dasar terbitnya Leaders’ Declaration.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2022, 12:45 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pidato pada pembukaan Pertemuan Ke-4 Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20/ Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) Meetings di Washington DC pada Selasa (12/10).

Liputan6.com, Jakarta Konferensi Tingkat Tinggi G20 atau KTT G20 telah selesai digelar di Bali pada 15-16 November 2022. Dalam KTT G20 yang dihadiri oleh 17 pimpinan negara G20 ini  telah melahirkan G20 Bali Leaders’ Declaration sebanyak lebih dari 1.000 halaman.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam akun instagram pribadinya, menuliskan KTT G20 tahun ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi sejarah Indonesia. Di tengah situasi geopolitik yang masih panas, Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 mampu mendorong seluruh anggota G) untuk menghasilkan Leaders’ Declaration.

"Sebagaimana disampaikan Presiden @Jokowi, meski melalui perdebatan yang sangat sulit, akhirnya para pemimpin G20 menyepakati bahwa perang harus dihentikan karena menimbulkan banyak kerugian bagi kehidupan dan perekonomian global," tulis Sri Mulyani, Kamis (17/11/2022).

Menurut Sri Mulyani, kepercayaan dan kepemimpinan Indonesia dalam forum G20 mendapat pengakuan dari dunia internasional. Hal ini yang menjadi dasar Leaders’ Declaration diterbitkan.

Lengkapnya, berikut ini poin besar Leaders’ Declaration khususnya untuk capaian di jalur keuangan:

Geopolitik

G20 menyerukan untuk mengakhiri perang di Ukraina, melindungi prinsip piagam PBB menghargai kedaulatan dan integritas teritorial.

Ekonomi Global

Presidensi Indonesia merintis jalan menuju pemulihan yang berkelanjutan dan inklusif dengan fokus pada:

- Memperkuat arsitektur kesehatan global

- Mempercepat transisi energi berkelanjutan

- Transformasi digital, sekaligus isu ketahanan pangan global

 


Penguatan Arsitektur Kesehatan Global

Suasana jamuan makan malam KTT G20 di GWK Bali pada Selasa malam, 15 November 2022. (dok. Biro Sekretariat Kepresidenan)

Membentuk Dana Pandemi (Pandemic Fund)

Terkumpul lebih dari USD 1,5 miliar

Kontributor sampai saat ini berjumlah 24, terdiri dari 21 negara (anggota G20 dan non G20) dan 3 lembaga filantropi

Negara-negara miskin dan berkembang, termasuk Indonesia, dapat mengajukan proposal penggunaan dana dengan skema pendanaan menggunakan instrumen.

 


Transisi Energi yang Berkelanjutan

Momen Jokowi dipuji Joe Biden/Youtube Sekretariat G20

Membentuk Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform di Indonesia

Mempercepat penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara dan pengembangan energi terbarukan yang adil dan berkelanjutan

Country Platform dikelola oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI)

Dukungan pembiayaan untuk ETM dari Climate Investment Funds dan dukungan kerja sama dengan lembaga internasional. 


Transformasi Digital

Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi (kanan) memberi isyarat di samping Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan para pemimpin dunia lainnya pada acara penanaman mangrove di sela-sela pertemuan KTT G20 di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Indonesia, Rabu (16/11/2022). Para pemimpin dunia menanam mangrove bersama untuk menekankan peran penting menangani krisis iklim. (Mast Irham/Pool Photo via AP)

Mendorong dukungan sistem pembayaran untuk menyiapkan perekonomian pasca pandemi yang berbasis digital

Central Bank Digital Currencies (CBDC)

Regional Payment Connectivity (RPC) di negara ASEAN.

Meningkatkan inklusi keuangan bagi kelompok rentan

Yogyakarta Financial Inclusion Framework untuk mendorong produktivitas UMKM, perempuan, dan anak muda.

 


Ketahanan Pangan

Presiden RI Joko Widodo di pembukaan KTT G20 Bali bersama PM Inggris Rishi Sunak. Dok: British Embassy Jakarta

Mendorong kolaborasi global untuk mengatasi isu kerawanan pangan yang sedang menjadi persoalan di negara-negara

Inisiatif penyelenggaraan Pertemuan Menteri Keuangan dan Menteri Pertanian G20

Meminta World Bank Group (WBG) dan Food and Agriculture Organization (FAO) untuk memetakan kesenjangan respons global atas kerawanan pangan

Melakukan pemetaan dan identifikasi kesenjangan atas kebutuhan pendanaan.

 


Capaian Konkret Lainnya

Presiden AS Joe Biden memberikan gesture hormat saat bertemu Jokowi di lokasi KTT G20 Bali, The Apurva Kempinski. (Youtube/Sekretariat Presiden)

Membantu ketersediaan pembiayaan bagi negara-negara rentan dan miskin melalui pembentukan Resilience and Sustainability Trust (RST) oleh IMF yang sudah mencapai USD 81,6 miliar

Mengatasi krisis utang negara miskin dan berkembang dengan program restrukturisasi utang melalui Kerangka Umum Pengelolaan Utang (Common Framework for Debt Treatment)

Mendorong peningkatan kapasitas pendanaan bank pembangunan multilateral (Multilateral Development Banks/MDBs).

Mengembangkan pembangunan infrastruktur melalui perumusan Indikator Investasi Infrastruktur yang Berkualitas (Quality Infrastructure Investment Indicators)

Mendorong kerjasama perpajakan internasional

Asia Initiative Bali Declaration sebagai wadah kerjasama transparansi perpajakan di kawasan

Mendorong implementasi kesepakatan pajak global dalam Dua Pilar Perpajakan

Memperkuat ketahanan keuangan dan jaring pengaman sistem keuangan global (Global Financial Safety Net/GFSN).

Reporter: Firda Makarimah

Infografis Mengakhiri Perang dan Kolaborasi Selamatkan Dunia di KTT G20 (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya