Pengapalan Smartphone Indonesia pada Q3 2022 Turun 21 Persen

Di tengah kondisi ekonomi makro yang tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan, pengapalan smartphone di Indonesia turun 21 persen secara tahunan pada Q3 2022.

oleh M Hidayat diperbarui 18 Nov 2022, 11:30 WIB
Ilustrasi Aplikasi Mobile, Aplikasi Smartphone. Kredit: Pexels via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah kondisi ekonomi makro yang tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan, pengapalan smartphone di Indonesia turun 21 persen secara tahunan (Year over Year, YoY) pada Q3 2022 jika dibandingkan dengan Q3 2021. Demikian menurut Counterpoint’s Monthly Indonesia Smartphone Channel Share Tracker.

Permintaan smartphone yang tinggi pada Q3 2021 pascapencabutan kebijakan lockdwon COVID-19 menghasilkan pengapalan lebih tinggi, yang membuat Q3 2022 terlihat lebih buruk.

Menurut laporan Counterpoint, OPPO berhasil merebut kembali posisi teratas pada Q3 2022. Capaian OPPO berkat performa seri A16, seri A57 dan seri Reno. Pemasaran mereka yang agresif dan model yang tersebar di seluruh rentang harga juga berkontribusi pada performa OPPO.

Pabrikan mengurangi pengapalan mereka karena suplai menumpuk. Di kisaran harga USD 150-249, dominasi Samsung melemah, sehingga menempatkan vivo dan OPPO sebagai merek dengan pangsa gabungan sebesar 51 persen.

Rentang harga di bawah USD 150 dipimpin oleh OPPO dan vivo dengan pangsa 34 persen. Infinix meningkatkan kehadirannya di segmen ini dengan memperkenalkan seri Hot 12.

Smartphone dengan harga di atas USD 500 kemungkinan tidak terpengaruh oleh hambatan ekonomi makro karena kapasitas kelompok konsumen di segmen ini. Oleh karena itu, pabrikan telah menambah opsi untuk kisaran harga ini.

OPPO dengan seri Reno sempat menempati posisi teratas di segmen USD 500-699. Pada akhir Q3 2022, Samsung dan OPPO secara kolektif memimpin segmen tersebut dengan pangsa 63 persen.

 


Komentar

Mengomentari dinamika kisaran harga smarpthone di pasar, Analis Senior Febriman Abdillah mengatakan bahwa segmen harga USD 500-699 dapat menjadi pasar yang menarik karena pertumbuhannya yang tinggi di masa ekonomi yang bergejolak.

"Di Indonesia, parbikan menawarkan spesifikasi seperti RAM 8-12GB, ROM 256, kapasitas baterai 4000-6000mAh, dan kemampuan 5G. Spesifikasi sesuai permintaan ini dapat membantu dalam penargetan konsumen yang lebih baik," ujar Febriman.

Sebagai contoh, Portrait Expert di OPPO Reno 8 mengklaim peningkatan dalam teknologi fotografi. Seri GT Neo dari realme juga telah hadir dengan diferensiasi yang menawarkan “kecepatan” untuk gaming smartphone.

Sementara Samsung Galaxy A73 5G adalah salah satu ponsel kelas menengah atas dengan kemampuan 5G.

 


Pertumbuhan online channel

Juga terungkap bahwa online channel untuk smartphone tumbuh 8 persen secara tahunan pada Q3 2022, mencapai 22 persen dari keseluruhan pengapalan. Ketersediaan produk menjadi salah satu pendorong utama yang memotivasi konsumen untuk mengunjungi online channel.

Selain promo harga, cashback, gratis ongkos kirim, dan bonus poin dari e-finance, kesempatan mendapatkan produk terbaru melalui skema pre-order menjadi daya tarik lain dari online channel tersebut. Di antara pemain e-commerce, Shopee mempertahankan posisi teratas diikuti oleh Akulaku, Lazada, Tokopedia dan Blibli.

Selain pasar, OEM telah meningkatkan saluran online mereka sendiri, seperti toko online Xiaomi, OPPO, realme, dan Samsung.

 


Outlook

Memasuki Q4 2022, Counterpoint memperkirakan perbaikan kondisi dalam pemulihan ekonomi makro, yang dapat menggerakkan pasar smartphone.

"Ada optimisme kemungkinan peningkatan permintaan smartphone budget dan mid-range selama musim belanja. Kita mungkin melihat peningkatan lebih lanjut dalam spesifikasi di sini untuk model-model baru," kata Abdillah.

Meski pasar smartphone menurun dalam dua kuartal terakhir, ada pergerakan pasar yang signifikan ke platform online. Ekosistem smartphone semakin baik dalam hal penyediaan teknologi produk terbaru dan relevan.


Infografis Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Infografis Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya