Perusahaan Ventura Pandu Sjahrir Akuisisi 60 Persen Saham Swiss BelHotel dari Ciputra Grup

Didirikan pada tahun 2009, Indies Capital Partners adalah salah satu manajer yang fokus pada kredit swasta pertama yang didirikan di Asia Tenggara.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 17 Nov 2022, 18:50 WIB
Ilustrasi hotel. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pandu Sjahrir melalui perusahaan modal ventura miliknya, Indies Capital Partners resmi mengakuisisi 60 persen saham PT Swiss-Bel Hotel International Indonesia dari Ciputra Group. Artinya, Pandu kini menjadi pemilik mayoritas perusahaan jaringan hotel tersebut.

Akuisisi PT Swiss-BelHotel International Indonesia dan PT Zest Hotels International Indonesia terjadi pada 14 November 2022. Akuisisi ini merupakan langkah perusahaan modal ventura dalam mengembangkan bisnis perhotelan. Menyusul pada tahun lalu menyalurkan pendanaan seri B untuk ARTOTEL Group.

Managing Partners Indies Capital, Pandu Sjahrir mengatakan pihaknya meluncurkan Indies Hospitality Investments pada tahun 2021 karena adanya peluang yang diciptakan pandemi untuk membangun platform manajemen hotel terbesar di Indonesia.

Dia mengaku sangat antusias dengan akuisisi ini dan berharap dapat memberikan yang terbaik bagi pelanggan dan para stakeholder.

"Saya sangat bersemangat untuk kemitraan baru ini. Bekerja sama dengan kedua operator, Swiss-Belhotel International dan ARTOTEL Group, kami dapat membangun grup operator yang menyenangkan bagi pelanggan dan pemangku kepentingan kami. Terima kasih atas kepercayaannya," kata Pandu dalam keterangannya, Kamis (17/11/2022).

Sebagai informasi, Swiss-Belhotel International Group menyediakan tempat tinggal berlayanan dan layanan manajemen properti di Hong Kong, Cina, Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Bahrain, Mesir, Kuwait.

Kemudian Oman, Qatar, Uni Emirat Arab, Australia, Selandia Baru, Swiss, dan Thailand. Grup saat ini mengelola 125 properti di 16 negara di bawah 16 merek.

“Kami percaya pada fundamental jangka panjang sektor perhotelan Indonesia dan ingin memanfaatkan pengalaman kami untuk mendukung perusahaan," kata Managing Director Indies Capital Harold Ong.

Didirikan pada tahun 2009, Indies Capital Partners adalah salah satu manajer yang fokus pada kredit swasta pertama yang didirikan di Asia Tenggara.

Saat ini, Indies Capital telah berkembang menjadi manajer aset alternatif terkemuka teratas di kawasan ini, dengan strategi mulai dari kredit swasta hingga ekuitas swasta dan aset yang dikelola sekitar USD 800 juta pada Juni 2022.

Peningkatan persentasi sektor pariwisata disebut-sebut jadi salah satu faktor pelengkap Indies Capital Partners mengakuisisi perusahaan perhotelan itu.

Sektor industri pariwisata Indonesia semakin membaik di tahun ini dan masih memiliki prospek besar di waktu mendatang.

Setelah mengalami pukulan besar akibat pandemi Covid-19, pada periode Januari hingga September tahun ini telah tercatat 2,3 juta turis asing yang mengunjungi Indonesia.

Peningkatan dinilai menjadi sangat signifikan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu di mana hanya tercatat sebanyak 86 ribu pengunjung.

 


Artotel Hotel

ARTOTEL Thamrin - Jakarta untuk Kemerdekaan Indonesia ke-77

Sebelumnya, ARTOTEL Group meraih pendanaan Seri B yang nilainya masih dirahasiakan. Pendanaan dipimpin Indies Capital Partners, manajer aset alternatif di Asia Tenggara, dan Benson Capital yang berfokus pada industri.

ARTOTEL Group menyebut akan memanfaatkan hasil pembiayaan ini untuk berekspansi melalui strategi merger dan akuisisi di sektor perhotelan di Indonesia.

Kemudian berinvestasi dalam penguatan infrastruktur bisnis inti grup, digitalisasi operasi, dan peningkatan keberlanjutan di seluruh organisasi.

"Dengan sektor perhotelan Indonesia pada saat yang kritis, ARTOTEL Group berinvestasi besar-besaran untuk pertumbuhan di masa depan dengan fokus pada pengalaman tamu berkualitas dan jejak geografis yang ditingkatkan," kata Pendiri dan CEO ARTOTEL Group, Erastus Radjimin, Jumat (15/10/2021).

Dengan putaran pembiayaan ini, ARTOTEL Group dikatakan akan mencari kemitraan dengan operator hotel di Indonesia, melalui merger maupun akuisisi.

 


50 Properti di 2023

ARTOTEL Suites Bianti, hotel bintang lima di Yogyakarta berhasil dinobatkan sebagai Luxury Lifestyle Hotel 2022 yang digelar oleh World Luxury Hotel Awards. (dok. ARTOTEL Suites Bianti)

ARTOTEL Group menargetkan pengembangan properti baru di kota lapis pertama dan kedua di Indonesia, serta destinasi pariwisata baru yang diproyeksikan akan dibuka di tahun-tahun mendatang.

Saat ini, ARTOTEL Grup sedang dalam proses meluncurkan 29 properti baru di Indonesia. Bila terealisasi jumlah propertinya menjadi lebih dari 50 pada 2023.

Seiring dengan investasi tersebut, ARTOTEL Group telah mengakuisisi waralaba Kyriad di Indonesia, perhotelan milik Louvre Hotels Group yang berbasis di Prancis.

Kesepakatan itu mencakup 11 properti terkelola di seluruh nusantara, menambahkan 1.300 kamar tambahan ke portofolio perhotelan ARTOTEL Grup akan terus mengelola properti di bawah merek Kyriad.

Serta mengembangkan bintang dua dan tiga bermerek Kyriad yang baru hotel di kota-kota lapis kedua di seluruh Indonesia. Akuisisi ini menjadikan jumlah kamar total ARTOTEL Group menjadi sekitar 3.000 kamar.

 


Lewati Masa Krisis

ARTOTEL Group bekerja sama dengan Singapore Tourism Board untuk menghadirkan staycation bernuansa negeri Singa (ARTOTEL)

Menanggapi penurunan akibat pandemi di sektor perhotelan domestik Indonesia, Erastus mengatakan jika ARTOTEL Group telah melewati krisis dengan memanfaatkan berbagai penawaran bisnisnya.

"Termasuk bisnis makanan & minuman, konten sponsorship dan manajemen acara online, layanan pelatihan perhotelan profesional, dan hotel yang disederhanakanoperasi---mempertahankan tingkat hunian melebihi tolok ukur industri selama pandemi dengan peningkatanlangkah-langkah keamanan di tempat," helas dia.

ARTOTEL Group dinilai telah menunjukkan ketahanan dalam pandemi ini melalui manajemen dan perampingan yang efektif operasi bisnis.

"Ke depan, kami akan mendukung ambisi jangka panjang ARTOTEL dengan memperkuatinfrastruktur korporat dan teknologi grup, serta mengimplementasikan rencana bisnis strategis," dia menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya