Qualcomm Tanamkan WiFi 7 di Snapdragon 8 Gen 2, Seberapa Cepat Dibanding WiFi 6?

Dari sekian teknologi yang disematkan ke dalam chipset Snapdragon 8 Gen 2, Qualcomm juga menyertakan teknologi WiFi 7.

oleh Yuslianson diperbarui 17 Nov 2022, 19:08 WIB
Chipset Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2 yang diperkenalkan di Hawaii, Amerika Serikat. (Liputan6.com/Yuslianson)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam acara Snapdragon Summit 2022, Qualcomm mengumumkan kehadiran chipset untuk perangkat premium yang diberi nama Snapdragon 8 Gen 2.

Snapdragon 8 Gen 2 sendiri digadang-gadang sebagai standar baru chipset dengan teknologi AI (artificial intellegence) paling canggih di perangkat mobile saat ini,

Rencananya, chipset baru milik Qualcomm ini akan mulai diadopsi oleh vendor OEM ke HP Android buatan mereka masing-masing mulai 2023.

Dari sekian teknologi yang disematkan ke dalam chipset barunya tersebut, Qualcomm juga menyertakan teknologi WiFi 7.

Informasi, Qualcomm pertama kali mengumumkan chipset yang sudah mendukung jaringan WiFi 7 untuk akses poin kelas enteprise, router rumah, hingga sistem mesh tingkat lanjut,

Kini, perusahaan menyertakan teknologi WiFi 7 tersebut ke dalam produk konsumer seperti ponsel Android. Apa yang menjadi alasan Qualcomm melakukan hal tersebut?

"Sejak diperkenalkan pada 2017, sudah banyak pihak yang mengadopsi WiFi 6," kata Senior Manager Business Development Qualcomm Indonesia Dominikus Susanto, saat ditemui di Hawaii, Amerika Serikat, dalam acara Snapdragon Summmit 2022.

Dia menambahkan, "Karena itu, transisi ke WiFi 7 ini cukup wajar dari sisi timeline perkembangan antar generasi WiFi."

Menurut laporan IDC, saat ini ada 2 milyar perangkat dengan teknologi WiFi 6 telah dikirimkan secara global, dan diperkirakan akan tumbuh mencapai 5.2 milyar perangkat pada akhir tahun 2025.

Adapun ledakan jumlah perangkat ini disebabkan karena berkembangnya teknologi WiFi seiring dengan meningkatnya kebutuhan.

"Berdasarkan inovasi WiFi 6 inilah WiFi 7 'lahir', dan dibuat untuk memaksimalkan spektrum yang digunakan oleh jaringan WiFi 6E," jelas Sutanto.

Sebagai informasi, WiFi 7 diklaim mampu memberikan kecepatan maksimum hingga 5.8 Gbps jika menggunakan spektrum 6 GHz, dan 4.3 Gbps pada spektrum 5 GHz--dapat menggantikan koneksi kabel.

Selain cepat, teknologi jaringan WiFi 7 sendiri ini juga memiliki latensi rendah hingga 2 ms dan sudah menggunakan teknologi baru seperti Link dan Enhanced MU-MIMO.

 


Seberapa Cepat WiFi 7 Dibandingkan WiFi 6E?

Ilustrasi WiFi.

Tampil sebagai generasi WiFi selanjutnya, seberapa cepat teknologi WiFi 7 dan WiFi 6E? WiFi 6E memiliki maksimum lebar kanal sebear 160 MHz.

Sementara itu, WiFi 7 mencapai 2 kali lipatnya di 320 MHz. Dengan ini, koneksinya akan bisa 2 kali lipat lebih cepat daripada WiFi 6 pada spektrum 6 GHz.

WiFi 7 sendiri idealnya digunakan dalam kondisi yang membutuhkan kecepatan sangat tinggi secara wireless.

"Use case saat ini bisa dipakai untuk video 8K, cloud gaming lebih advanced, extended reality lebih mulus secara wireless, dan juga edge computing," ucap Susanto.

Masih seputar kecepatan, sinyal dan penundaan di WiFi 7 juga jadi perhatian utama. Ada solusi teknis pada WiFi 7. Misalnya Preamble Puncturing, yang mampu menyelesaikan masalah pada interferensi sinyal.

Selain itu, teknologi Multi-chain Multi-channel operation (MLO) memungkinkan perangkat menjangkau pita frekuensi dan saluran yang berbeda, mengurangi latensi, dan meningkatkan keandalan jaringan.

 


Bisa Menapung 500 Pengguna Sekaligus

Ilustrasi WiFi. (Doc: Getty Images)

Peningkatan penting lainnya dari WiFi 7 adalah kemampuan mengakomodasi lebih banyak pengguna untuk terhubung internet.

Sebelunnya, kecepatan internet WiFi akan turun secara signifikan saat beberapa pengguna terhubung ke jaringan.

Namun kini, satu saluran di WiFi 7 bisa menampung lebih dari 500 pengguna individu dan hal ini diklaim membuat koneksi bebas stres.

Sederhananya, peningkatan memakai WiFi 7 sangat banyak. Mulai dari menggantikan jaringan kabel, penundaan sinyal yang lebih kuat dan tidak delay, hingga adanya lebih banyak perangkat yang bisa terhubung namun kecepatan tidak turun.

Dengan keunggulan di atas, kecepatan ultra-tinggi dan latensi rendah tidak hanya bermanfaat bagi smartphone atau router, tetapi juga bisa dipakai di bidang lain seperti mixed reality (XR).

Pasalnya, penerapan mixed reality membutuhkan latensi sangat rendah dan kecepatan yang tinggi.

Selain XR, aplikasi smart car, Internet of Things (IoT), cloud gaming, dan metaverse juga bisa diaplikasikan menggunakan kecepatan dari teknologi WiFi 7.

(Ysl/Isk)


Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya