Liputan6.com, Jakarta Penghina Iriana Jokowi akhirnya buka suara setelah dirujak netizen +62. Pria bernama Kharisma Jati menulis surat terbuka berisi permintaan maaf kepada keluarga Presiden Jokowi di medsos.
Surat terbuka ini ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta seluruh keluarga besar Kepresidenan. Ia minta maaf jika cuitannya menyinggung RI-1.
“Dengan ini saya, Kharisma Jati, meminta maaf kepada keluarga besar Presisden RI atas unggahan saya di media sosial yang menyinggung perasaan anggota keluarga Bapak Presiden Joko Widodo, termasuk kerabat, staf, dan pejabat lingkungan kepresidenan,” ocehnya.
Baca Juga
Iriana Jokowi Japri Kaesang Pangarep Setelah Jadi Korban Body Shaming Netizen, Apa Isi Pesan Ibu Negara?
6 Potret Iriana Jokowi di Tangga Pesawat Dampingi Suami Tugas Negara, Terbaru Hadiri KTT G20 di Bali
Kondisi Terkini Iriana Jokowi Setelah Kepleset di Tangga Pesawat Saat Hadiri KTT G20 Diungkap Gibran Rakabuming
Advertisement
“Permintaan maaf ini saya nyatakan dengan tulus dari lubuk hati yang paling dalam tanpa unsur keterpaksaan maupun kepura-puraan,” Kharisma Jati menyambung.
Perihal Tuntutan Hukum
Setelahnya, Kharisma Jati mengaku siap menghadapi tuntutan hukum jika pihak seberang tak terima dengan aksi body shaming seraya mengunggah foto Iriana Jokowi bersama Ibu Negara Korea Selatan.
“Dan jika dari pihak terkait bermaksud mengadakan tuntutan hukum maka saya akan menerima dengan lapang dada atas segala hukuman yang adil dan setimpal,” tulis Kharisma Jati dalam surat tersebut.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Tak Sedikitpun Permintaan Maaf
Anehnya, ia menyinggung sejumlah pihak yang disebutnya sebagai pendukung fanatik rezim dan tak sudi minta maaf terhadap mereka. Ia tak menjelaskan pendukung fanatik yang dimaksud.
“Namun tidak ada sedikitpun permintaan maaf saya terhadap para pendukung fanatik rezim ini, yang merasa bisa berbuat sesukanya sendiri tanpa mengindahkan moral dan etika, karena saya bukan penjilat, pembeo, maupun perundung, dan tidak sedikit pun saya membenarkan perbuatan semacam itu,” tulisnya.
Framing, Fitnah?
“Framing, fitnah, dan ujaran kebencian yang mereka buat hanya mencerminkan arogansi dan kemunafikan mereka. Demikian surat terbuka ini dibuat dengan penuh kesadaran, tanpa paksaan dari pihak manapun,” Kharisma Jati mengakhiri.
Tangkapan layar surat terbuka permintaan maaf ini beredar di kalangan jurnalis beberapa jam setelah Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming mempertanyakan maksud cuitan Kharisma Jati bersama foto Iriana Jokowi kala mendampingi Ibu Negara Korea Selatan.
Advertisement