Liputan6.com, Nusa Dua - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pemimpin negara G20 dan undangan meninjau Taman Hutan Raya (Tahura) Bali, Kota Denpasar, Bali, Rabu 16 November 2022 pagi.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Abubakar yang turut mendampingi Presiden Jokowi pada acara tersebut menceritakan kekaguman para pemimpin G20.
Advertisement
Presiden Prancis Emmanuel Macron memuji revitalisasi mangrove yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia. “Ini impresif dan sangat baik. Ini adalah langkah nyata aksi (pertemuan) iklim Paris Agreement,” ujar Siti, mengulang perkataan Macron.
Tak cuma Macron, apresiasi terhadap keberadaan Tahura juga disampaikan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. Menurut Siti, Rutte menyebut Indonesia telah memulai langkah hebat. “Ini bagus sekali. Indonesia telah memulai dengan baik. Ide-ide Presiden Jokowi hebat,” puji Rutte, seperti diulang Siti.
Rutte terlihat berbincang cukup lama dengan Siti Nurbaya serta Presiden Amerika Serikat Joe Biden di tempat istirahat yang disediakan usai berkeliling Tahura. Dalam perbincangan tersebut, Biden juga mengutarakan apresiasi terhadap Tahura.
“(Tahura Ngurah Rai) bagus sekali. Langkah nyata yang sangat bagus. Mengesankan,” kata Siti menirukan apa yang dikatakan Presiden Biden.
Selain menyambut, Siti juga turut berjalan keliling kompleks hutan mangrove bersama para pimpinan delegasi G20. Ia tampak berbincang dengan beberapa tamu negara yang hadir di sana sepanjang acara.
Misalnya saat para kepala negara lain asyik mendengarkan penjelasan pemandu serta Presiden Jokowi di bagian depan rombongan, Siti berada di belakang barisan berbincang dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Mereka bahkan sampai menghentikan langkah tatkala berbincang.
Penanaman mangrove oleh Presiden Jokowi dan para kepala delegasi merupakan salah satu agenda KTT G20. Kegiatan ini menunjukkan komitmen dan kepedulian pemerintah Indonesia terhadap pelestarian lingkungan hidup.
Jadi Pesan untuk Delegasi
Kawasan Tahura Ngurah Rai sendiri juga menjadi laboratorium alam dan lingkungan hidup. Potensi biotik yang terdapat dalam tahura ini menjadi rumah bagi beberapa jenis satwa, seperti biawak dan burung bangau.
Untuk itu, selain memberikan pesan kepada para deleasi, KTT G20 di Indonesia juga diharapkan dapat mendorong agar masyarakat dapat menyadari pentingnya menjaga lingkungan tetap hijau dan lestari.
Di balik keindahan alamnya, alur showcase yang akan diselenggarakan di kawasan mangrove memiliki arti tertentu.
Pemerintah berharap, Indonesia sebagai salah satu negara dengan hutan mangrove terbesar dapat menginspirasi dunia dan sekaligus bentuk kepedulian terhadap lingkungan hidup karena mangrove mampu menyerap karbon, melindungi lahan, dan mencegah abrasi laut.
Advertisement
Menanam Mangrove
Mengutip situs resmi Sekretariat Negara, di lokasi, panitia sudah menyiapkan bangunan kayu berbentuk elips tempat para pemimpin G20 berdiri dan menanam mangrove.
Serangkai mangrove Rhizhopora apiculata membentuk tulisan “G20” di tengahnya. Panitia menyediakan puluhan lubang tanam yang akan dimasukkan bibit mangrove Rhizopora mucronata oleh para tamu, termasuk Presiden Jokowi.
Mangrove juga menggambarkan manfaat bagi ekosistem karena dapat menyuburkan tanah di sekitarnya, menjadi hunian bagi ikan-ikan kecil dan kepiting, menjernihkan air, hingga melindungi pantai dari erosi.
Cuplikan Venue
Kementerian Perdinasan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui akun resmi TikTok-nya, menunjukkan cuplikan yang akan dikunjungi oleh para Delegasi KTT G20 di Bali. Track mulai dari monumen G20 hingga tracking mangrove menunjukkan keindahan alam Pulau Dewata.
Tidak hanya itu, bahkan ditunjukkan juga tempat persemaian bibit mangrove yang mampu menampung 6 juta bibit bakau.
Atas unggahan ini, para warganet kerap menunjukkan pujian atas keindahan Bali yang disorot dan layak untuk menjadi perhelatan forum internasional.
Advertisement