Rempah-Rempah Indonesia Unjuk Gigi di Pameran G20

Kawasan Bali Collection, Nusa Dua ramai lalu lalang pengunjung Future SME's Village: Local Wisdom for Global Sustainability” yang digelar 10-19 November 2022.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 18 Nov 2022, 13:37 WIB
Ilustrasi Rempah Alami Credit: pexels.com/Mareefe

Liputan6.com, Nusa Dua - Kawasan Bali Collection, Nusa Dua ramai lalu lalang pengunjung Future SME's Village: Local Wisdom for Global Sustainability” yang digelar 10-19 November 2022. Sebuah acara side event dari penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia.

Pendopo menjulang nan megah dengan material bambu menyambut tetamu yang berkunjung. Salah satu yang menarik perhatian adalah Spice and Rice Festival yang memamerkan ragam rempah nusantara dan hasil olahannya.

Sebuah warung jamu menempati kontainer warna putih, menjajakan jamu yang tidak biasa. Varian kunyit asem nanas menjadi produk unggulan warung jamu WedanganQ. Ada pula varian gula asem pedas. Minuman segar ini memberikan sensasi rasa yang di luar dugaan, disajikan dengan gelas yang terbuat dari ketela.

"Kita ingin ada juga sebuah konsep atau ruang bersama di mana bisa ngumpul, ngewedang tapi enggak hanya kopi aja, kita pengen angkat rempahnya," kata pemilik kedai Puri Lestari dari WedanganQ yang ditemui Sabtu (12/11/2022).

Puri mengatakan rempah sangat kaya sejarah, budaya, dan nilai-nilai lain yang saling membangun nusantara. Konsep WedanganQ, ingin mengemas ulang cita rasa rempah.

"Kami menemukan lidah kita udah nggak familiar sama profil rasa dasarnya. Kita kehilangan memori tentang rasa kunyit, jahe itu apa sih rasanya. Sebab jahe biasanya sudah manis, tapi (rasa dasar) jahenya apa?," terang Puri.

Membongkar dan menyusun ulang rempah menjadi minuman segar adalah tekad WedanganQ untuk terus menjaga keberlanjutan rempah.

"Intinya meng-highlight produk-produk berbahan dasar rempah. Yang kita bawa di sini bukan hanya produknya tapi juga narasinya."

 


Rempah Sebagai Komponen Utama

Ilistrasi rempah (dok.pexels)

Tak jauh dari gerai WedanganQ, terdapat perusahaan jasa maklon, Immortal Group. International Business Development Immortal Anita Komara mengatakan produk mereka menggunakan rempah sebagai salah satu komponennya.

“Kami punya banyak bahan natural Indonesia. Ada sorgum, ginger, lemongrass, kopi hingga bambu. Kalau bambu selama ini kita pakai untuk scrub,” kata Diana.

Di pasar global, Immortal sudah berhasil menembus Polandia, Dubai, Malaysia dan Irak. Produk spa menjadi produk yang paling diminati.

“Harapannya G20, kita ingin produk Indonesia dipandang dunia. Kami perusahaan lokal Indonesia, betul-betul dari garasi ngerjainnya asalnya pakai tangan. Kami juga bisa diakui dunia,” pungkas Anita saat ditemui Sabtu (12/11/2022).

Lalu ada Rumah Atsiri, UMKM yang memproduksi aromatic wellness. Deretan produk aromatic wellness ditata apik dengan aroma khas rempah. Menurut Venti Wijayanti dari Ikatan Wellness Institute, wangi yang tercium otentik dari herbal.

Ia mengatakan Presidensi G20 Indonesia 2022 menjadi momen mengenalkan wellness secara tradisional kepada dunia.

“Wellness di Indonesia itu berbeda dengan wellness yang ada di berbagai negara di dunia. Kita juga sangat banyak variasinya. Keotentikan ini menunjukkan Indonesia punya karakteristik yang kuat,” katanya.

 

 


Keunggulan Rempah Indonesia

Ilustrasi rempah-rempah. Sumber foto: pexels.com/Marta Branco.

Kekuatan dan kekhasan wellness Indonesia memiliki pesan bahwa tradisi di Indonesia saling terkoneksi, membentuk sebagai suatu kesatuan. Inilah yang menghubungkan antar kepulauan di Indonesia.

Ketua Yayasan Negeri Rempah Kumoratih Kushardjanto mengatakan Spice and Rice Festival merupakan inisiatif mandiri kolaborasi Yayasan Taut Seni dan Negeri Rempah.

“Kolaborasi tersebut berfokus pada pembelajaran publik untuk kebhinekaan Indonesia dengan entry poin jalur rempah,” terangnya.

Yayasan Taut Seni merupakan organisasi nirlaba yang spiritnya melestarikan aset budaya, tradisi, dan menjadikan seni sebagai sarana persahabatan. Sementara Yayasan Negeri Rempah adalah organisasi yang mendedikasikan visi dan misinya bagi peningkatan kesadaran masyarakat untuk belajar dan memperoleh pengetahuan tentang kebhinekaan Indonesia melalui kegiatan pendidikan dan kebudayaan.

Dalam Spice and Rice Festival lebih dari 20 komunitas menitipkan produknya di sejumlah tenant. Selebihnya ada 15 komunitas yang datang langsung ke Bali memamerkan produknya. Ada pula 12 food fair, termasuk jamuan negeri rempah dan hidangan negeri rempah dari 8 komunitas.

 


Momen G20

ilustrasi bumbu dan rempah/unsplash

Presidensi G20 Indonesia 2022 menjadi momen bagi negara berkembang lain yang kaya resources rempah. Jalur rempah ini bisa jadi pintu masuk untuk bekerjasama.

“Jadi, ke depannya jalur rempah ini harus bisa menjadi salah satu rujukan diplomasi budaya yang menempatkan Indonesia ke posisi terhormat. Diplomasi kita itu diplomasi yang berdasarkan kehangatan, friendship, dengan rempah dengan beras. Harus bisa ke sana,” pungkas Ratih.

Side event G20 mengusung tema "Future SME's Village: Local Wisdom for Global Sustainability" melibatkan 300 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Acara yang diselenggarakan Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) berkolaborasi dengan lebih dari 40 stakeholders yang terdiri dari kementerian/lembaga, badan usaha milik negara (BUMN), asosiasi, dan swasta.

Infografis Indonesia Banjir Pujian di KTT G20 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya