85 Persen Produksi Cokelat Lokal Diekspor, Konsumsi Domestik Minim?

Selama ini 85 persen dari total produksi cokelat domestik dijadikan produk ekspor. Hanya 15 persen yang digunakan untuk kebutuhan domestik.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 18 Nov 2022, 16:30 WIB
Ilustrasi cokelat. selama ini 85 persen dari total produksi cokelat domestik dijadikan produk ekspor. Hanya 15 persen yang digunakan untuk kebutuhan domestik. (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika menjelaskan bahwa selama ini 85 persen dari total produksi cokelat domestik dijadikan produk ekspor. Hanya 15 persen yang digunakan untuk kebutuhan domestik.  

Putu mengharapkan dengan adanya dorongan hilirisasi, penggunaan cokelat untuk industri domestik bisa terus ditingkatkan. Dengan demikian, cokelat akan lebih dioptimalisasi dan diolah menjadi produk yang bernilai tambah dan berdaya saing tinggi. 

“Kami sangat menghargai dan mengapresiasi tinggi industri yang mendukung kandungan dalam negeri. Langkah Aice Group menggunakan produk cokelat dalam negeri, kami harapkan akan terus bertambah. Langkah tersebut tentu diharapkan akan menjadi pendorong positif bagi berbagai industri makanan dan minuman dalam negeri lainnya,” ujar Ardika, dikutip Jumat (18/11/2022).

Sementara, Ketua Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI), Piter Jasman menjelaskan, peringatan Hari Kakao Indonesia yang ke-10 ini menjadi pendorong bagi berbagai kalangan stakeholder untuk meningkatkan konsumsi kakao.  

Menurutnya, konsumsi per kapita dari produk cokelat di dalam negeri masih tergolong sangat rendah yakni kurang dari 1 kilogram per kapita. Ada gap yang cukup besar jika Indonesia dibandingkan dengan Eropa yang konsumsinya mencapai 10 kilogram per kapita. 

“Peluang untuk mendorong konsumsi produk cokelat dalam negeri masih sangat besar. Kami berharap makin banyak investor masuk untuk memproduksi lebih banyak end product berbahan kakao. Sehingga kita dapat membantu ekonomi petani dan menjaga stabilitas harga kakao domestik”, ungkap Jasman. 

Sementara itu, produsen es krim AICE Group mendukung langkah hilirisasi industri pengolahan kakao nasional yang saat ini sedang gencar dilakukan Pemerintah.

AICE menyatakannya sebagai komitmen perusahaan dalam meningkatkan pembelian bahan baku dalam negeri dan sekaligus memperkuat industri pertanian dalam negeri.  

Langkah Aice yang konsisten pembelian bahan baku dalam negeri dengan menggunakan kakao terbaik sebagai bahan baku es krim mendapatkan apresiasi dari Pemerintah.


Hilirisasi Industri Kakao

ilustrasi cokelat batang/copyright by And-One (Shutterstock)

Melihat adanya urgensi tersebut, Brand Manager sekaligus Juru Bicara AICE Group Sylvana Zhong menjelaskan bahwa dalam momen Hari Kakao Indonesia (HKI) tahun ini, perusahaannya meyakini hilirisasi pengolahan akan menjaga standarisasi kualitas dan makin mendorong industri makanan dan minuman (FMCG) untuk mengembangkan produk berbasis kakao. 

Selain itu, hilirisasi yang dilakukan Pemerintah dipercaya akan meningkatkan daya saing dan quality control yang pada akhirnya akan memperkuat perekonomian petani kakao dalam negeri. 

Perusahaan Aice berkomitmen besar memperkuat industri pengolahan dan pertanian kakao Indonesia. Aice selama ini juga menggunakan bubuk kakao domestik dari petani lokal dalam berbagai varian produk es krimnya.

Cokelat adalah salah satu komposisi bahan yang cukup dominan dalam berbagai produk es krim Aice yang diminati  oleh masyarakat, seperti varian terbaru Aice Blueberry Cookies. Perusahaannya secara konsisten menggunakan produk kakao lokal dalam proses riset dan inovasi produk es krim yang mengandung cokelat.  

 


Penggunaan Produk Dalam Negeri

(Fotografer: Dio Pratama/Liputan6.com)

Dalam kesempatan Pameran Kakao dan Cokelat Indonesia di gelaran Salon Internasional de I'alimentation (SIAL Interfood 2022) yang berlangsung 9 hingga 12 November 2022 tersebut, Aice juga menjelaskan pentingnya bahan baku berkualitas bukan hanya untuk keperluan produksi tapi juga dalam proses riset dan pengembangannya. 

“Prioritas penggunaan produk dalam negeri dan memberikan multiplier kesejahteraan bagi masyarakat. Aice sepenuhnya mendukung hilirisasi yang memberi dukungan bukan hanya ke industri. Tapi juga dalam meningkatkan ekonomi pertanian Indonesia,” tambah Sylvana. 

Kebutuhan upaya bersama industri dalam meningkatkan daya saing dan utilisasi kakao domestik akan mendorong berbagai pelaku industri memperhitungkan dan mengembangkan produk yang berbasis kakao lokal.  

“Dalam momentum Hari Kakao ini, kami berharap industri makanan dan minuman dapat bersinergi bersama Pemerintah dan kalangan petani. Dengan upaya kolektif, cita-cita memajukan petani kakao lokal akan mudah dicapai. Aice sendiri akan terus berkomitmen untuk menggunakan bubuk kakao domestik dalam proses produksi dan pengembangan es krim Aice,” pungkas Sylvana. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya