Liputan6.com, Papua Bupati Pegunungan Bintang, Spey Yan Birdana, merespon baik rencana pemulangan warga di Distrik Kiwirok oleh petugas yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz. Wilayah Distrik Kiwirok sebelumnya ditinggalkan warga sejak, September 2021, lalu.
"Terimakasih atas dukungan semuanya untuk membantu dan mendukung kami terkait rencana pemulangan masyarakat di Kiwirok," kata Spey dihadapan Tim Satgas Damai Cartenz, Jumat (18/11).
Advertisement
Namun, sebelum pemulangan warga yang telah mengungsi selama 1,2 tahun itu, ia meminta agar faktor keamanan di Distrik Kwirok, betul-betul diperhatikan. Begitu juga dengan masyarakat, agar tak terburu-buru. Biarkan petugas bekerja memastikan situasi benar-benar aman dan kondusif.
"Ini kabar gembira kita semua khususnya warga Kiwirok, namun kita harus rencanakan dengan matang, memastikan situasi dalam keadaan aman dan kondusif," jelasnya.
Dia menuturkan, masyarakat Kiwirok tidak semuanya mengungsi di Distrik Oksibil, melainkan beberapa orang juga mengungsi di Distrik sekitar Oksibil. Itu dilakukannya agar keamanan mereka itu, tetap terjaga.
"Terima kasih kepada aparat TNI Polri yang menjaga Distrik Kiwirok selama 1,2 tahun dengan kondisi aman dan kondusif. Besar harapan kami semoga proses pemulangan nantinya berjalan aman dan lancar," kata Spey.
Distrik Kiwirok Kembali Dibangun
Apabila masyarakat telah kembali, Bupati berjanji akan kembali membangun Distrik Kiwirok. Memperbaiki fasilitas yang hancur akibat ulah KKB dulu. Seperti, pelayanan kesehatan dan pendidikan. Ia juga tak lupa ucapkan terima kasih atas rencana proyek pembangunan jaringan BTS.
"Kami ucapkan banyak terimakasih dan harapannya masyarakat harus bersatu menjaga keamanan dan membangun lagi Distrik Kiwirok seperti dulu lagi," harapnya.
Seperti diketahui, KKB dulunya melakukan sejumlah aksi teror sebelum warga setempat minggat. Beberapa ulah KKB di antaranya adalah menyerang Pos TNI-Polri, pembakaran fasilitas umum seperti Puskesmas Kiwirok, Kantor Bank Papua, Perwakilan Distrik Kiwirok, Kantor Distrik Kiwirok, Barak Dokter, dan Sekolah Dasar Kiwirok dan Pasar Kiwirok.
Seorang tenaga medis juga pernah mendapatkan kekerasan hingga 1 orang tewas ditembak dan 4 orang lainnya luka-luka. Selain itu, ada juga kasus anggota TNI-Polri yang gugur.
Advertisement