Golkar: Tak Ada Wacana Ubah Putusan Munas, Capres Tetap Airlangga Hartarto

Partai Golkar menegaskan tidak ada wacana untuk mengubah keputusan Munas dan akan tetap mendorong Ketua Umum Airlangga Hartarto menjadi capres pada Pilpres 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Nov 2022, 08:45 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengungkapkan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan mendeklarasikan calon presiden dan calon wakil presiden dalam waktu dekat. (Dok. Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta Partai Golkar menegaskan tidak ada wacana untuk mengubah keputusan Munas dan akan tetap mendorong Ketua Umum Airlangga Hartarto menjadi calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.

"Tidak ada wacana apa pun untuk mengubah putusan munas," kata Ketua DPP Golkar Dave Akbarshah Fikarno, Jakarta, Jumat 18 November 2022.

Pernyataan ini merupakan tanggapan Golkar atas hasil survei SMRC yang menyebutkan, suara partai beringin itu akan terdongkrak apabila mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

Namun, Dave menegaskan tidak ada pilihan lain capres dari Golkar selain Airlangga.

"Berdasarkan hasil putusan Munas Golkar, calon presiden kami adalah Pak Airlangga," kata dia.

Hanya melalui Munas saja, lanjut dia, Golkar dapat mengubah keputusan soal calon presiden. Karena tidak ada rencana menggelar Munas, keputusan tersebut tidak akan berubah.

"Dan harus melalui munas untuk mengganti keputusan tersebut," pungkas Dave.

Sebelumnya, suara Partai Golkar bisa meningkat bila mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024. Hal itu merupakan temuan lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dalam survei eksperimental dampak tokoh capres terhadap suara Golkar. Elektabilitas Golkar terlihat naik sekitar 6 persen dengan skenario mengusung Ganjar di Pilpres 2024.

"Kalau Ganjar yang dicalonkan oleh Golkar, ada kenaikan cukup signifikan. Tadi dari 11 persen menjadi 17 persen. Itu berarti kurang lebih 6 persen kan," ujar Pendiri SMRC Saiful Mujani saat paparan survei, dilihat dari tayangan YouTube SMRC TV, Jumat 17 November 2022.


Jadi Bahan untuk Atur Strategi

Hal yang sama diungkap Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia. Dia mengatakan, tidak ada rencana untuk perubahan keputusan terkait pencapresan.

"Ya sampai sejauh ini kalau Golkar, tidak ada perubahan keputusan. Kalau ditanya, Golkar calon presidennya Pak Airlangga Hartarto," ujar Doli di kawasan Cikini, Jakarta, Jumat 18 November 2022.

Dia pun membandingkan survei SMRC dengan survei yang dilakukan Voxpol Center. Dalam survei Voxpol, pemilih Golkar sekitar 42 persen memilih Airlangga sebagai calon presiden.

"Tadi kalau kita lihat misalnya tetap kalau preferensi masyarakat Golkar memilih terbesarnya masih memilih Pak Airlangga 42 koma sekian persen," kata dia.

Doli mengatakan, hasil lembaga survei ini akan dijadikan pendapat kedua untuk mengatur strategi.

"Nah, jadi artinya kan sekali lagi saya katakan bahwa kita berterima kasih pada teman-teman lembaga survei, itu jadikan second opinion buat kita untuk mengatur strategi yang lebih tepat lagi, kalau memang kita anggap itu sebagai sesuatu yang baru gitu," kata ketua Komisi II DPR RI ini.

 


Pede

Partai Golkar masih percaya diri mendorong Ketua Umum Airlangga Hartarto menjadi calon presiden.

Ketua DPP Golkar Dave Akbarshah Fikarno alias Dave Laksono mengatakan elektabilitas Airlangga semakin menanjak naik seiring waktu. Ditambah mesin politik Golkar terus bekerja.

"Kami yakin angka tersebut akan terus menanjak, hingga memperoleh kemenangan yang sempurna di 2024 nanti," ujarnya, Jumat (28/10/2022).

Dave mengutip survei elektabilitas yang dirilis Indonesia Political Opinion (IPO). Bahwa Airlangga masuk tiga besar elektabilitas capres dari klaster ketua umum sebesar 9,3% di bawah AHY (11,8%) dan Prabowo Subianto (29,2%). 

"Ini menunjukan kemampuan Pak Airlangga dengan jam terbang yang tinggi, dan memahami betul permasalahan dan kebutuhan bangsa," katanya.

Elektabilitas Airlangga diyakini akan terus naik.


Masih Punya Waktu

Golkar punya waktu untuk terus mendongkrak elektabilitas ketua umumnya dan elektabilitas partai. Kata Dave masih banyak waktu agar kader Golkar terus bekerja di bawah.

"Masih banyak waktu untuk seluruh kader Golkar bekerja secara optimal agar meningkatkan elektabilitas pada pemilu nanti. Dan memang secara sistematis kami terus bekerja di dapil masing-masing untuk memperkuat jaringan," pungkas dia.

Sebelumnya, survei Indonesia Political Opinion menyebut, elektabilitas Airlangga menggungguli beberapa ketua umum parpol lainnya. Demikian pun partai Golkar yang berada di posisi tiga besar setelah PDI Perjuangan dan Gerindra.

"Partai Golkar menempati posisi ketiga dari hasil survei nasional yang kami lakukan pada periode 19-24 Oktober 2022," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah, di Jakarta, Rabu (26/10/2022).

Infografis Golkar di Tangan Airlangga Hartarto (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya