Liputan6.com, Jakarta- Piala Dunia 2022 akan dimulai besok 20 November 2022. Namun dua hari jelang kick-off, tuan rumah Qatar melakukan perubahan peraturan soal penjualan bir dalam stadion dadakan. Kini bir dilarang dijual di dalam stadion Piala Dunia 2022.
Sebagai negara mayoritas Muslim, Qatar memang sangat membatasi penjualan minuman beralkohol. Penjualan Minuman keras dikontrol hanya bisa dijual di hotel, bar dan restoran tertentu yang jauh dari pemandangan jalan.
Advertisement
Awalnya Qatar bersedia memberikan kelongaran soal penjualan bir selama Piala Dunia 2022. Perusahaan bir yang menjadi sponsor resmi Piala Dunia, Budweiser mendapat izin berjualan di Qatar.
Penyelenggara Piala Dunia 2022 menyatakan mereka berencana memperbolehkan penjualan alkohol di area tertentu stadion. Namun kebijakan tersebut dibatalkan hanya dua hari sebelum turnamen dimulai.
Dalam pernyataan resminya, FIFA pada Jumat (18/11/2022) menyatakan bir dan minuman beralkohol lainnya masih tersedia di area fans zone. Tetapi para pendukung yang menghadiri pertandingan di stadion tidak dapat membeli minuman tersebut.
"Menyusul diskusi antara otoritas negara tuan rumah dan FIFA, keputusan telah dibuat untuk memfokuskan penjualan minuman beralkohol di festival penggemar FIFA, tujuan penggemar lainnya dan tempat berlisensi, menghapus titik penjualan bir dari parimeter stadion Piala Dunia FIFA 2022 Qatar," demikian pernyataan resmi FIFA.
Bud Zero
Budweizer selaku sponsor bir di Piala Dunia 2022 kini hanya boleh menjual produk Bud Zero, bir yang tak mengandung alkohol, di dalam stadion. “Tidak ada dampak pada penjualan Bud Zero yang akan tetap tersedia di semua stadion Piala Dunia Qatar."
Menurut laporan Sky News, perubahan kebijakan dadakan ini atas tekanan keluarga Kerajaan Qatar Al Thani. Fans yang hendak menonton pertandingan kini cuma bisa membeli bir di fans zone setelah pukul 18.30 waktu setempat.
Budweiser langsung bereaksi atas kebijakan baru ini. Akun Twitter Budweiser berkicau" "Yah, ini canggung ..." setelah perubahan kebijakan, tetapi posting itu dengan cepat dihapus.
Advertisement
Dikecam
Asosiasi Suporter Sepak Bola (FSA) mengecam keputusan ini. Mereka menilai kurangnya komunikasi dari FIFA soal bir ini bisa membinggungkan suporter karena diumumkan di saat akhir.
"Beberapa penggemar menyukai bir di pertandingan dan beberapa tidak, tetapi masalah sebenarnya adalah putaran balik menit terakhir yang berbicara tentang masalah yang lebih luas - kurangnya komunikasi dan kejelasan dari panitia penyelenggara terhadap pendukung," demikian pernyataan FSA.