Liputan6.com, Jakarta - Putus cinta dalam bentuk apa pun bisa menjadi hal yang sulit dan menyakitkan. Idealnya, kamu bisa bergerak maju atau move on karena berakhirnya hubungan tersebut.
Namun, pada kenyataannya, move on dari mantan terkadang merupakan proses yang menyiksa, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi putus cinta tergantung pada seseorang dan situasi masing-masing.
Baca Juga
Advertisement
Melansir dari Mindbodygreen (mbg), Sabtu (19/11/2022), jika kamu merasa terjebak dan tidak dapat melepaskan diri dari ikatan emosional dengan mantanmu, berikut ini empat alasan yang paling mungkin mengapa kamu susah move on dan mengapa butuh waktu yang sangat lama untuk move on dari hubungan tertentu:
1. Kamu Hanya Fokus pada Kenangan Positif
Ini disebut ingatan euforia, jelas Patrick Wanis, Ph.D., seorang ahli perilaku manusia dan penulis buku Get Over Your Ex Now! Ini mengacu pada mengingat kembali peristiwa masa lalu atau orang-orang dalam pandangan yang positif sambil melupakan atau mengabaikan aspek-aspek negatifnya.
"Meskipun ini disebut sebagai 'recall (mengingat kembali)', sebenarnya ini adalah menghidupkan kembali dan mengalami kembali aspek-aspek positif, kesenangan dari peristiwa atau orang di masa lalu," kata Wanis kepada mbg.
Wanis menjelaskan bahwa fenomena yang sama ini terjadi pada kecanduan dan secara langsung terkait dengan pusat kesenangan atau penghargaan otak.
Ingatan euforia adalah titik lemah untuk bisa move on, kata April Davis, pemilik dan pendiri LUMA-Luxury Matchmaking. Jika kamu hanya mengingat saat-saat indah yang kamu bagi bersama, kamu akan mengalami kesulitan untuk melangkah maju.
"Baik untuk diingat bahwa mereka adalah mantan karena suatu alasan, dan akan lebih baik untuk mengingat masa-masa yang tidak begitu menyenangkan juga," saran Davis.
2. Kamu Terlalu Berpikir Mantanmu Itu Satu-satunya yang Terbaik
Alasan utama beberapa orang berjuang untuk move on dari mantan mereka adalah idealisasi, kata konselor Sheryl Paul, M.A., kepada MBG. Kamu mengidealkan mantanmu, meyakinkan diri bahwa mereka adalah pasangan "sempurna" kamu yang tidak akan ada yang bisa menandingi.
Akan tetapi, kenyataannya adalah bahwa ada banyak orang di dunia ini yang bisa cocok dengan setiap orang. Kita benar-benar memiliki banyak jenis belahan jiwa, tidak semuanya ditakdirkan untuk berada dalam kehidupan kita selamanya.
Menurut Cherlyn Chong, seorang pelatih perubahan yang berspesialisasi dalam pemulihan putus cinta, jika kamu mendapati diri berpikir bahwa mantan kamu adalah yang terbaik yang bisa kamu dapatkan, dan kamu tidak akan pernah menemukan seseorang setelahnya, kamu telah mengadopsi pola pikir tetap (fixed mindset) yang berlawanan dengan pola pikir bertumbuh (growth mindset).
"Ini adalah ketika kamu menganggap hubungan itu lebih berarti tentang kamu daripada yang lainnya," Chong menjelaskan, dan harga diri kamu pada dasarnya bergantung pada mantan.
Dalam pola pikir ini, jika hubungan itu gagal, itu karena kamu tidak cukup baik, dan oleh karena itu, kamu juga tidak cukup baik untuk hubungan lainnya.
Advertisement
3. Kamu Masih Follow Mantan di Media Sosial atau Mempertahankan Kontak dengan Mereka
"Jika kamu masih mempertahankan kontak dengan mantan dan/atau mengikuti mereka di media sosial, itu bisa menjadi pengingat terus-menerus tentang apa yang hilang dari dirimu," kata psikolog klinis berlisensi Roxy Zarrabi, Psy.D., kepada MBG.
"Secara bersamaan, (ini bisa) meningkatkan harapan (untuk) suatu hari nanti rujuk kembali," dia menambahkan.
Pada akhirnya mempertahankan kontak, berada dalam lingkaran sosial yang sama, dan/atau mengikuti mantanmu di media sosial dapat memperburuk kesulitanmu dan mencegah kamu untuk melanjutkan hidup. Aturan tidak ada kontak adalah cara terbaik untuk move on.
4. Kamu Kehilangan Identitas dalam Hubungan Tersebut
Menurut Zarrabi, jika kamu kehilangan identitas dan/atau support system saat berada dalam hubungan sebelumnya, akan sangat sulit untuk move on karena kamu mungkin tidak mengenali dirimu lagi tanpa mantan kamu.
Cobalah untuk berfokus pada pemulihan identitas diri setelah putus cinta dan membangun sistem pendukung atau support system baru yang kuat, yang tidak bergantung pada pasangan romantis agar dapat membantu kamu melewati mantan dan perasaan traumatis berturut-turut yang menghantui kamu setelah putus cinta.
Advertisement