Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dit Tipidsiber) Bareskrim Polri terus menyelidiki terkait unggahan yang diduga menghina Istri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Iriana Jokowi. Diketahui, unggahan dugaan penghinaan itu terkait dengan foto yang berdampingan dengan istri presiden atau ibu Negera Korea Selatan.
Dir Tipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid mengatakan, untuk identitas penggungah foto yang diduga menghina ibu negara sudah diketahui oleh pihaknya.
Advertisement
"Masih dalam proses penyelidikan, identitas terduga pelaku sudah kita dapatkan," kata Vivid saat dihubungi, Minggu (20/11/2022).
Vivid menjelaskan, untuk penyelidikan kasus tersebut bermula saat pihaknya bersama dengan seluruh jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda se-Indonesia melakukan patroli siber.
"Informasi tentang kasus tersebut bermula hasil dari Patroli Siber yang dilakukan, tidak hanya oleh jajaran Direktorat Siber Bareskrim Polri, tapi juga dilakukan jajaran Direktorat Krimsus (dalam hal ini Subdit Siber) seluruh Polda se-Indonesia," jelasnya.
"Patroli tersebut dilakukan secara rutin agar tidak ada ruang bagi masyarakat untuk menyebarkan hal-hal yang negatif serta bisa berimplikasi hukum terhadap pelanggar," sambungnya.
Jenderal bintang satu ini pun mengimbau kepada seluruh masyarakat agar bijak dan positif dalam menggunakan media sosial.
"Jadi Kami mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar media sosial yang ada hendaknya digunakan untuk hal-hal yang positif, jangan disalah gunakan untuk menyebarkan SARA, penghinaan, pornografi, kebencian serta hal negatif lainnya," imbaunya.
"Apabila tetap dilakukan, maka akan kami proses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Setiap kejadian yang diduga ada unsur tindak pidana pasti kepolisian akan melakukan penyelidikan," tutupnya.
Diketahui, sebuah akun media sosial Twitter telah menggunggah foto Iriana Joko Widodo (Jokowi) yang berdampingan dengan istri presiden Korea Selatan. Dalam foto tersebut juga diberikan sebuah caption oleh si penggunggah yang diduga mengandung unsur negatif.
Kemudian, unggahan itu pun discreenshot dan diteruskan oleh sejumlah akun kepada Walikota Solo Gibran Rakabuming yang juga merupakan anak dari Presiden Jokowi.
"Langsung dihapus twitnya," balas Gibran.
Sebelumnya, Nama Ibu Negara, Iriana Jokowi, mendadak jadi trending topic di Twitter, Kamis (17/11). Akun @KoprofilJati mengunggah foto Iriana bersama Madam Kim Keon Hee, istri Presiden Korea Selatan, Yoon Seok Yeol.
Bernada Negatif
Bukan pujian yang disampaikan. Pemilik akun justru menulis komentar negatif. Namun cuitan tersebut langsung dihapus.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang juga anak pertama Iriana enggan menanggapi cuitan itu. Gibran mengaku tidak marah. Apalagi melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib.
"Aku ora nanggepi apa-apa. Enggak kaget, enggak marah," ujar Gibran saat ditemui, Jumat (18/11).
Gibran mengaku tidak akan melaporkan warganet yang telah berkomentar negatif menggunakan foto ibundanya. Hinaan, kata Gibran, sudah biasa dia terima.
"Enggak lapor, saya masih banyak kerjaan, males. Enggak (marah), kenapa marah. Wes biasa. Biar yang berwajib saja yang ngurus, kita ngurusin yang lain lain sek. Saya apa pernah to nglaporin kayak gitu. Saya lagi pusing kebanyakan kerjaan," ucapnya.
Advertisement
Tidak Tempuh Jalur Hukum
Menurut Gibran, persoalan ini nantinya akan diselesaikan. Meskipun tidak melalui jalur hukum. Disinggung soal memaafkan perilaku warganet, Gibran mengaku telah melakukannya.
"Pokoke nanti ada yang ngurus, saya tak ngurus lainnya dulu. Ngurus bukan berarti ditangkap lho ya. Santai saja tidak usah dibesar-besarkan santai, santai. Urusan sepele enggak ngurus, nggak usah digagas," ucapnya.
Kendati tidak marah, namun Gibran menyebut jika pengunggah kalimat hinaan di akun twitter @KoprofilJati tersebut tidak tahu malu. Pemilik akun dinilai telah membuat malu, karena foto tersebut diunggah dengan ibu negara tetangga.
Tak hanya soal foto Iriana bersama Kim Keon Hee, Gibran juga geram dengan cacian terhadap pakaian batik oleh yang dilakukan warganet dari luar Indonesia.
"Ya kui seng ngisin-ngisini (itu yang bikin malu). Pada komen baju batik, macam-macam. Ora mudeng kultur e kene asal jeplak ning twitter (nggak tahu budaya disini, asal komentar saja di twitter)," katanya.
"Termasuk yang di luar negeri, YouTuber itu siapa yang kritik batik menghina batik sama saja," kesalnya.
Reporter: Nur Habibie/Merdeka.com