Liputan6.com, Jakarta - David Board tak sengaja menemukan cincin emas kecil dengan detektor logamnya di dekat Dorset, Inggris, pada 2019. Ia sebelumnya sudah diizinkan untuk menelusuri padang rumput di sebuah peternakan, bekas tempat kerjanya sebagai sopir tanker susu selama bertahun-tahun.
Cincin emas tersebut ditemukan sekitar lima inci di bawah tanah. Segera ia memasukkannya ke dalam saku tanpa banyak pikir. Ia pun pulang ke rumah.
Baca Juga
Advertisement
"Begitu saya sampai di rumah dan mencucinya, kami menyadari itu jauh lebih baik dari yang kami kira," katanya dalam sebuah wawancara dengan CNN, dikutip Minggu (20/11/2022).
Board pernah menggunakan detektor logamnya pada 1970an di sekitar pantai, tapi saat itu ia tak menemukan apapun. Keluarga dan kerabatnya lalu memotivasinya untuk kembali mencoba peruntungan. Ternyata, ia benar beruntung.
Cincin itu dibawa ke British Museum dan dikonfirmasi bahwa benda itu adalah contoh perhiasan yang sangat langka dari abad pertengahan. Benda itu sekarang dikenal sebagai cincin berlian Lady Brook Medieval.
Harga cincin itu diperkirakan mencapai 30 ribu hingga 40 ribu pound sterling, sekitar Rp558 juta hingga Rp744 juta. Rumah lelang Noonans akan mulai melelang itu pada 29 November 2022.
"Cincin ini dalam kondisi yang hampir sempurna dan memiliki berlian terbalik yang terpasang di bezel yang terangkat sehingga mencapai titik tertentu," kata Nigel Mills, konsultan Koin dan Purbakala di Noonans. "Lingkaran itu terdiri dari dua pita yang terjalin rapi yang melambangkan penyatuan pasangan."
Silsilah Pemilik Cincin
Nigel menyambung, "Di lingkaran dalam cincin ada tulisan berbahasa Prancis 'ieo vos tien foi tenes le moy'." Artinya, saat aku memegang imanmu, pegang imanku. Board memberi tahu Noonans bahwa dia berharap hasil penjualan cincin itu akan bisa membantu pasangan putrinya menyiapkan hipotek.
Dikutip dari laman resmi Noonans, lokasi penemuan cincin di Dorset itu dulunya adalah milik Henry de Broc (atau de la Brook) yang dibeli dari Reginald de Mohun (1206–1258), baron feodal Dunster di Somerset. Mohun mewarisi tanah itu dari istri pertamanya Hawise Fleming, putri dan pewaris William Fleming.
Lahan itu diwariskan secara turun-temurun di keluarga Brook hingga akhirnya dimiliki Sir Thomas Brook (c.1355-1418). Karena kualitas cincin tersebut sangat bagus, kemungkinan itu diberikan Thomas Book untuk istrinya, Lady Joan Brook, sebagai hadiah pernikahan mereka pada 1388.
Sir Thomas Brook diketahui 13 kali menjabat sebagai anggota dewan Somerset. Ia juga dikenal sebagai pemilik lahan terbesar di Somerset yang memiliki Manor di Dorset dan La Brooke di Ilchester.
Advertisement
Cincin Kate Middleton
Masih terkait cincin, kisah cincin tunangan Kate Middleton saat dilamar Pangeran William juga menarik perhatian. Ia pertama kali terlihat mengenakan cincin bermata safir itu pada 16 November 2010 dengan berbalut busana biru elegan rancangan Issa.
"Ini cincin pertunangan ibu saya," kata William dalam wawancara, menambahkan ia "berpikir itu cukup bagus karena jelas, ia tidak akan ada untuk berbagi kesenangan dan kegembiraan perjalanan cinta mereka." "Saya yakin semua orang mengenalinya dari waktu sebelumnya," imbuhnya.
Sementara, Kate saat itu berbagi, "Saya hanya berharap saya bisa menjaganya."
Melansir PageSix, Kamis, 17 November 2022, cincin itu sebenarnya diwarisi Pangeran Harry ketika ibu mereka meninggal. Tapi, ia lalu menawarkan cincin berharga itu pada kakaknya, Pangeran William, sehingga ia bisa melamar Kate dengan perhiasan berharga tersebut, menurut Maxwell Stone dari toko perhiasan terkemuka Inggris Steven Stone.
Kisah di balik permata yang menakjubkan itu sebenarnya kembali ke musim dingin pada 1981. Pada 24 Februari 1981, Lady Diana Spencer dan Pangeran Charles secara resmi mengumumkan pertunangan mereka setelah pacaran enam bulan. Cincin ikonis yang akan meluncurkan ribuan eksemplar itu pun memulai debutnya.
"Ya, itu adalah safir dan berlian yang indah," kata Diana dalam wawancara pertunangan bersejarah mereka, memamerkan cincin berpermata besar di jarinya.
Desain Biasa
Stone menyebut cincin 12 karat yang dikelilingi 14 berlian awalnya "disebut sebagai 'cincin biasa". "Karena saat jadi ciptaan dari mantan perhiasan Mahkota Garrard, itu bukan desain yang unik." Lady Diana disebut memilih cincin yang dibawa merek perhiasan kelas atas ke istana, dan itu bukan perhiasan khusus seperti yang diterima pengantin kerajaan sebelumnya.
Pangeran Charles dikatakan telah memasukkan cincin itu dalam pilihannya karena itu mengingatkannya pada bros yang dikenakan Ratu Victoria yang telah diturunkan pada ibunya, Ratu Elizabeth II. Stone mengatakan permata itu, yang merupakan safir Ceylon yang dikelilingi berlian, "berasal dari Sri Lanka dan berkualitas AAAA, menjadikannya salah satu yang paling berharga dari jenisnya."
"Saya memperkirakan nilai cincin itu sekitar 390 ribu pound sterling hari ini (sekitar Rp7,3 miliar)," kata pakar perhiasan itu, seraya menambahkan, "Namun, dalam waktu 10 tahun, kemungkinan nilainya akan lebih dari 500 ribu pound sterling (sekitar Rp9,3 miliar) berkat sejarah, keindahan, dan warisannya yang tidak ternilai."
Advertisement