Liputan6.com, Jakarta Kalbe Farma didirikan pada 10 september 1966 oleh 6 bersaudara. Salah satu pendiri tersebut adalah Boenjamin Setiawan yang pada 2021 kemarin menduduki posisi sebagai orang terkaya ke-8 di Indonesia dalam daftar yang disusun Forbes.
Kalbe Farma semula hanya melakukan usaha obat-obatan di sebuah garasi di kawasan Jakarta Utara dan lingkup kerjanya hanya di kawasan Jakarta saja.
Advertisement
PT Kalbe Farma Tbk saat itu dipimpin oleh Dr. Boenjamin Setiawan dan F. Bing Aryanto serta didukung oleh para saudara lainnya. Kegigihan dan ketekunan dalam menjalankan usahannya Kalbe bertumbuh baik sehingga pada akhirnya memiliki pabrik di kawasan Pulomas, Jakarta Timur pada tahun 1971.
Pendirian pabrik baru mengakibatkan daerah aktivitasnya mulai berkembang yang sebelumnya hanya di Jakarta mulai merambah ke daerah–daerah lainnya di Indonesia.
Secara bertahap, PT Kalbe Farma Tbk membuka cabang-cabang di daerah dan dalam 10 tahun sejak berdirinya.
PT Kalbe Farma Tbk saat ini masuk ke berbagai lini sektor kesehatan dan terus mengembangkan line produknya sehingga menjadi salah satu perusahaan farmasi yang diperhitungkan di Indonesia, baik untuk kategori obat yang diresepkan (Ethical) atau obat yang dijual bebas (OTC/Over the Counter).
Per tahun 2021, kegiatan usaha Kalbe tersebar melalui 41 perusahaan, termasuk anak perusahaan, perusahaan patungan dan entitas asosiasi, didukung oleh 16.235 tenaga kerja.
Berbagai pencapaian ini menempatkan Kalbe sebagai perusahaan produk kesehatan publik terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 76 triliun dan nilai penjualan Rp 26.261 miliar per akhir 2021.
Produk - Produk PT Kalbe Farma Tbk
PT Kalbe Farma Tbk selalu meluncurkan produk-produk yang inovatif dan relatif memiliki diferensiasi dibandingkan para kompetitor. Berikut daftar produk yang dimiliki PT Kalbe Farma Tbk.
Bintang Toedjoe
Bejo Sujamer (Susu Jahe Merah), Bejo Jahe Merah Berkah, Bintang Toedjoe Bejo Jahe Merah (sebelumnya bernama Bintang Toedjoe Masuk Angin), Bintang Toedjoe Sla-Si (sebelumnya Bintang Toedjoe Panas Dalam), Bintang Toedjoe Waisan, Extra Joss, Joss C1000, Juss Ginseng, Komix, Komix Herbal, Puyer 16 Bintang Toedjoe, Femmy.
Dankos
Fatigon, Fatigon Spirit, Mixagrip, Mixagrip Flu dan Batuk (sebelumnya namanya Mixaflu), Fatigon Promuno
Kalbe Over The Counter
Cerebrofort, Cerebrovit, Entrostop, Kalpanax, Procold, Promag, Woods
Saka Farma
Mextril, Sakatonik ABC, Sakatonik Liver
Kable Nutrition
Diabetasol, Diva Beauty Drink, Entrasol, Entrasol Platinum, Entrasol Gold, Entrasol Quickstart, Fitbar, Hydro Coco (sebelumnya bernama Fatigon Hydro Plus), Kalbe Hi C1000, Milna, Morinaga, Nutrive Benecol, Nutrive Fiber Shot, Prenagen, Prenagen Lova, Zee.
Advertisement
Profil Boenjamin Setiawan
Boenjamin Setiawan didapuk sebagai dokter terkaya di Indonesia. Ia adalah salah satu pendiri perusahaan farmasi terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara, Kalbe Farma.
Laporan Forbes, Boenjamin Setiawan merupakan orang terkaya di Indonesia ke-8 pada 2021 dengan total kekayaan USD 4,2 miliar atau sekitar Rp 65 triliun ( asumsi kurs Rp15.611 per dolar AS).
Pria yang dikenal juga dengan sebutan Dr. Boen memiliki latar belakang akademis, khususnya di bidang farmakologi dan farmakinetik. Ia meraih gelar dokter dari Universitas Indonesia dan Ph.D. bidang farmakologi dari University of California, AS.
Sebelum terjun ke bidang bisnis, ia sempat beberapa tahun menjadi dosen. Sepulang dari sekolah di AS, ia mencoba peruntungan dengan menggeluti dan mengembangkan bisnis farmasi, dengan mendirikan Kalbe Farma Group.
Reporter: Firda Makarimah