Anak Usaha Rukun Raharja Kantongi Pinjaman Rp 266,7 Miliar dari HSBC

PT Rukun Raharja Tbk melalui anak usaha PT Energasindo Heksa Karya mendapatkan pinjaman dari PT Bank HSBC Indonesia.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Nov 2022, 07:54 WIB
Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)

Liputan6.com, Jakarta - PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) melalui anak usahanya PT energasino Heksa Karya menandatangani pinjaman sebesar USD 17 juta atau sekitar Rp 266,73 miliar (asumsi kurs Rp 15.690 per dolar AS) pada 17 November 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (21/11/2022),  PT Rukun Raharja Tbk melalui anak usaha PT Energasindo Heksa Karya mendapatkan pinjaman dari PT Bank HSBC Indonesia sekitar Rp 266,73 miliar. Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk pembiayaan ekspansi usaha dan pembangunan infrastruktur pipa gas untuk pengembangan bisnis dari EHK dan anak usahanya.

Sebelumnya, Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), dan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menandatangani nota kesepahaman untuk pengembangan jalur pipa hidrogen hijau (Green Hydrogen).

Penandatanganan dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan B20 Summit di Nusa Dua Bali pada Jumat, 11 November 2022. Penandatanganan dilakukan oleh Chief Executive Officer Pertamina NRE, Dannif Danusaputro, Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, dan Direktur Utama Rukun Raharja, Djauhar Maulidi.

"Hidrogen merupakan energi masa depan dan Indonesia memiliki potensi yang besar. Untuk itu pengembangan hidrogen menjadi strategis untuk transisi energi serta net zero roadmap Indonesia," ujar Chief Executive Officer Pertamina NRE, Dannif Danusaputro dalam keterangan resmi, Sabtu, 12 November 2022.

Tidak hanya di sisi hulu, Dannif mengatakan infrastruktur hilir juga perlu dipersiapkan. Pertamina NRE secara aktif berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis dalam pengembangan hidrogen bersih dari sisi hulu.

Untuk itu, pihaknya menyambut baik kerja sama strategis dengan Krakatau Steel dan Rukun Raharja dalam pengembangan jalur pipa transmisi dan distribusi hidrogen.

"Bersama Pertamina dan Rukun Raharja kami menjajaki kerja sama pengembangan proyek pipa transmisi dan distribusi hidrogen bersih di wilayah Banten dan Jawa Barat Indonesia," kata Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim.

 


Rukun Raharja Bakal Ekspansi ke Bisnis Pengolahan Air

Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Rukun Raharja Tbk berencana akuisisi aset PT Krakatau Tirta Industri (KTI), anak usaha PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) yang bergerak di bidang bisnis pengolahan air.

Direktur Rukun Raharja, Sumantri Suwarno mengatakan, aksi itu merupakan bagian dari rencana divestasi aset KTI yang bersifat tender. Saat ini, Rukun Raharja tengah merampungkan tahap finalisasi.

“Kita sudah lolos tahap pertama, itu Ketika kita menyampaikan yang disebut sebagai non-binding indicative offer (NBIO). Kemudian kami sekarang sedang menjalani tahap kedua untuk melakukan submission atau memasukkan final offer yang sesuai dengan jadwal pihak Krakatau Steel adalah tanggal 30 September,” jelas Sumantri dalam Public Expose Live 2022, Senin (12/9/2022).

Ia menguraikan, pekan lalu manajemen perseroan bertandang ke lokasi KTI di Cilegon untuk melakukan site visit sekaligus menghadiri presentasi manajemen. Selanjutnya, perseroan berencana melebarkan sayap pada bisnis yang dikelola KTI, yakni pengolahan air.

Saat ini, perseroan telah memiliki aset pengolahan air yang bekerjasama dengan PDAM Kabupaten Bandung Barat. Perseroan yang telah memiliki pengalaman dalam distribusi gas, merasa bahwa keahlian itu bisa diutilisasi untuk masuk pada penyedia utilitas yang lain, dalam hal ini adalah air.

“Oleh karena itu, ketika ada peluang untuk ikuti tender di Krakatau Steel kami memutuskan untuk mengikuti divestasi aset PT Krakatau Steel,” kata dia. 

 


Rukun Raharja Targetkan Pipa Rokan Mulai Beroperasi Komersial 2023

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tengah menyelesaikan proses komersialisasi proyek pipa blok Rokan. Pembangunan pipa Blok Rokan sudah rampung 100 persen pada tahun lalu, tetapi belum bisa dioperasikan secara total.

Direktur PT Rukun Raharja Tbk, Oka Lesmana menyampaikan, proyek itu diterangkan untuk dapat beroperasi penuh pada awal tahun depan. Saat ini, Rukun Raharja masih mengurus proses finalisasi komersial pipa Rokan. Termasuk terus berkomunikasi dengan PT Pertamina Hulu Rokan yang mengelola Blok Rokan.

“Proyek ini ditargetkan full stream di awal 2023. Kita akan full stream dan bisa mengalir secara penuh itu di awal 2023. Kalau dari sisi perjanjian kita sedang finalisasi dan di harapan pada kuartal IV kita sudah bisa fully sign untuk komersialnya,” terang Oka

Dalam perhitungannya, proyek ini akan memberi sumbangan signifikan pada pendapatan. Yakni mencapai USD 23 juta jika telah beroperasi sepenuhnya. Proyeksi tersebut dihitung berdasarkan kontribusi pendapatan secara konsolidasi bersama anak-anak usaha RAJA lainnya yang terlibat dalam proyek pipa Rokan.

“Kalau sekarang kita bisa di USD 6–7 juta pada 2022, nanti 2023 dengan full stream kami berharap USD 21–23 juta di net income kita,” imbuh Oka.

Proyek Pipa Rokan yang berlokasi di Riau ini, merupakan proyek penggantian pipa minyak mentah koridor Balam-Bangko-Dumai dan Minas-Duri-Dumai. Panjang pipa mencapai 367 KM (12 ruas), dengan potensi volume: 265.000 B0PD. Proyek Pipa Rokan ini memerlukan investasi sebesar USD 300,6 juta.

 

 


Kinerja Semester I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mencatat pertumbuhan kinerja keuangan selama semester I 2022. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba hingga Juni 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (21/8/2022), PT Rukun Raharja Tbk meraih pendapatan USD 56,08 juta Rp 833,52 miliar (asumsi kurs Rp 14.860 per dolar AS) pada semester I 2022, naik 11,84 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 50,14 juta atau Rp 745,25 miliar

Beban pokok pendapatan bertambah 11,06 persen menjadi USD 46,96 juta atau Rp 697,85 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 42,28 juta Rp 628,35 miliar.

Dengan demikian, laba bruto tumbuh 16,06 persen menjadi USD 9,12 juta atau Rp 135,63 miliar pada semester I 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan meraih laba bruto USD 7,86 juta atau Rp 116,87 miliar.

Perseroan mencatat beban umum dan administrasi bertambah menjadi USD 6,44 juta atau Rp 95,81 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 5,91 juta atau Rp 87,85 miliar.

Selain itu, Perseroan mencatat beban bunga naik menjadi USD 998,519 atau Rp 14,83 miliar pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya USD 897,438 atau Rp 13,33 miliar.

Laba entitas anak melonjak 148,70 persen menjadi USD 3,85 juta pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,54 juta. Perseroan juga meraih laba atas pelepasan aset tetap USD 8.214 pada semester I 2022. Namun, pendapatan lain turun menjadi USD 110.478 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 192.026.


Laba Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Dengan melihat kondisi itu, PT Rukun Raharja Tbk meraih laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melambung 975,96 persen menjadi USD 2,81 juta atau Rp 41,78 miliar pada semester I 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan meraih laba USD 261,172 atau Rp 3,88 miliar.

Dengan demikian, laba per saham dasar tercatat USD 0,00067 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 0,00006.Total ekuitas meningkat menjadi USD 127,58 juta atau Rp 1,89 triliun pada semester I 2022 dari periode Desember 2021 USD 125,11 juta atau Rp 1,85 triliun.

Total liabilitas tercatat USD 120,09 atau Rp 1,78 triliun pada Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 120,46 atau Rp 1,79 triliun. Total aset naik menjadi USD 247,67 juta atau Rp 3,68 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 245,58 juta atau Rp 3,649,410,218,720 triliun.

Sementara itu, Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 35,50 atau Rp 527,56 miliar pada semester I 2022 dari akhir Desember 2021 sebesar USD 38,85 juta atau Rp 577,40 miliar.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya