Laba RMK Energy Tumbuh 135,6 Persen hingga September 2022

PT RMK Energy Tbk (RMKE) meraih pertumbuhan laba bersih dan pendapatan hingga September 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Des 2022, 05:20 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT RMK Energy Tbk (RMKE) membukukan kinerja keuangan positif sepanjang sembilan bulan pertama 2022. PT RMK Energy Tbk mencatat pertumbuhan pendapatan usaha dan laba.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (21/11/2022), PT RMK Energy Tbk meraih pendapatan usaha Rp 1,9 triliun hingga September 2022. Pendapatan usaha perseroan naik 121,66 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 859,39 miliar.

Beban langsung tercatat Rp 1,46 triliun hingga kuartal III 2022. Beban langsung itu bertambah 120,2 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 667,08 miliar.  Dengan demikian, laba kotor tercatat Rp 435,89 miliar hingga September 2022. Laba kotor itu tumbuh 126,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 192,3 miliar.

Perseroan mencatat beban umum dan administrasi naik 76,5 persen menjadi Rp 39,5 miliar hingga September 2022. Beban umum dan administrasi pada periode sama tahun sebelumnya tercatat Rp 22,4 miliar. Beban keuangan naik 15,7 persen dari Rp 19,39 miliar hingga kuartal III 2021 menjadi Rp 22,4 miliar hingga kuartal I 2022.

Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 135,6 persen dari Rp 116,85 miliar hingga kuartal I 2021 menjadi Rp 275,32 miliar hingga kuartal I 2022.

PT RMK Energy Tbk mencatat laba bersih per saham dasar naik menjadi Rp 62,93 hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 33,39.

Total ekuitas naik menjadi Rp 1,09 triliun hingga kuartal III 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 802,70 miliar. Total liabilitas tercatat Rp 503,48 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 597,67 miliar.

Aset perseroan menjadi Rp 1,6 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 1,4 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 14,31 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 66,80 miliar.

Hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Senin, 21 November 2022, saham RMKE naik 2,53 persen ke posisi Rp 1.015 per saham. Saham RMKE dibuka stagnan Rp 990 per saham. Saham RMKE berada di level tertinggi Rp 1.035 dan terendah Rp 985 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.454 kali dengan volume perdagangan 644.094 saham. Nilai transaksi Rp 65 miliar.


Kinerja Operasional hingga September 2022

Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, PT RMK Energy Tbk (RMKE) menciptakan kinerja operasional yang solid pada kuartal III 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil mengangkut 2,32 juta ton batu bara, atau meningkat signifikan sebesar 44,54 persen dibandingkan kuartal III 2021.

Hingga September 2022, RMK Energy berhasil mengangkut 5.46 juta ton batu bara, atau meningkat 21,08 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Volume jasa tersebut mencapai 69,78 persen target tahun ini.

Pada segmen penjualan batu bara, perseroan telah menjual 1,62 juta ton batu bara hingga periode September 2022 atau meningkat sebesar 38,36 perse yoy. Capaian itu setara 71,68 persen dari target penjualan batu bara perseroan pada 2022.

“Perseroan menargetkan 2,26 juta ton penjualan batu bara pada tahun ini dan telah tercapai 71,68 persen hingga September 2022. Berdasarkan total volume, penjualan batubara dan jasa batubara masing-masing memberikan kontribusi sebesar 22,91 persen dan 77,09 persen hingga September 2022,” kata Direktur Utama RMK Energy Tony Saputra dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (29/10/2022).

Guna meningkatkan volume batu bara ke depannya, mulai tahun ini perseroan membangun infrastruktur hauling road sepanjang 20-25 km yang terintegrasi dengan Stasiun Gunung Megang untuk membuka akses pada potensi tambang batubara di Enim, Sumatera Selatan.

Infrastruktur hauling road ini ditargetkan akan selesai pada akhir tahun ini dan akan beroperasi secara penuh pada 2023.

"Dengan infrastruktur yang terintegrasi tersebut, RMKE dapat mempercepat tercapainya volume jasa batu bara dan volume penjualan batu bara masing-masing sebanyak 20 juta ton/tahun dan 5 juta ton per tahun,” ujar Tony.

 


RMK Energy Bakal Bangun Stasiun Muat Batu Bara

PT RMK Energy Tbk (RMKE) mengumumkan kinerja keuangan semester I 2022 (Foto: PT RMK Energy Tbk)

Sebelumnya, PT RMK Energy Tbk (RMKE) menyadari kebutuhan batu bara yang besar sebagai salah satu sumber listrik. Untuk itu, perseroan merancang pelabuhan terminal khusus batu bara yang terintegrasi dengan kereta api.

Direktur Utama RMK Energy Tony Saputra mengatakan, fasilitas tersebut memberi optimisme bagi perseroan untuk menciptakan pertumbuhan kinerja ke depan.

Sebab saat ini tidak ada alternatif solusi yang dapat ditawarkan, baik oleh swasta maupun pemerintah di Sumatera Selatan dalam mengatasi masalah logistik yang terintegrasi tersebut.

"Dengan keberadaan terminal terintegrasi itu, perseroan menargetkan bahwa pelabuhan tersebut mampu mengapalkan minimal 25 juta ton per tahun dengan pertimbangan jumlah trafik di sungai per hari dan juga kapasitas yang masih dapat dibangun di pelabuhan," kata Tony dalam keterangan resmi, ditulis Kamis (21/7/2022).

Adapun target lain adalah menyeimbangkan stasiun pembongkaran kereta api dengan kapasitas minimal 17 juta ton dan dapat ditingkatkan lagi. Perseroan juga menargetkan membangun stasiun muat khusus batu bara di hulu lokasi pertambangan batu bara untuk meningkatkan jumlah batu bara yang dapat dimuat.

"Perseroan juga ingin mengembangkan sayap usaha ke jasa penunjang industri batu bara seperti hauling, kontraktor tambang atau jasa lainnya dan menargetkan untuk mengakuisisi atau bekerjasama dengan tambang-tambang potensial," imbuh Tony.

 


Strategi Pengembangan Usaha

PT RMK Energy Tbk (RMKE) mengumumkan kinerja keuangan semester I 2022 (Foto: PT RMK Energy Tbk)

Untuk mencapai target tersebut, perseroan menjalankan sejumlah strategi pengembangan usaha. Di antaranya meliputi peningkatan kapasitas layanan. Dalam hal ini, perseroan melakukan upgrade conveyor line 2 agar dapat meningkatkan kapasitas pengapalan batu bara di pelabuhan sampai dengan 25 juta ton per tahun.

"Upgrade tersebut juga akan meningkatkan pengapalan hingga 150 persen dan efisiensi dalam penumpukan batu bara ke dalam stockpiles,” ujar Tony.

Selain itu, perseroan memaksimalkan potensi aset. Di antaranya meningkatkan efisiensi operasional, mengembangkan kegiatan usaha terintegrasi, meningkatkan kualitas, tata kelola, membangun profil produk jangka panjang yang berkelanjutan.

Adapun sejumlah kegiatan usaha perseroan tahun ini yang telah mulai beroperasi di antaranya adalah tambang batu bara dari anak perusahaan yaitu PT Truba Bara Banyu Enim, yang mulai beroperasi dan melakukan penjualan pada Februari 2022.

Pada 2022, stasiun muat kereta api khusus batu bara yang dimiliki anak usaha yaitu PT Royaltama Mulia Kencana juga mulai melakukan pemuatan pada Februari 2022. Teranyar, Container Yard (CY) 3B, yang telah meningkatkan kapasitas bongkar batu bara juga telah beroperasi pada Juni 2022.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya