Elon Musk Masih Ingin PHK Karyawan Twitter?

Elon Musk dilaporkan masih akan melakukan pemangkasan (PHK) karyawan Twitter yang disebut bakal dilakukan pada awal pekan ini.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 21 Nov 2022, 13:00 WIB
Kantor Pusat Twitter di San Francisco, California pada 4 November 2022. Setengah dari 7.500 karyawan Twitter diberhentikan pada 4 November, sebuah dokumen internal menunjukkan, ketika pemilik baru Elon Musk memulai perombakan besar-besaran dari perusahaan yang bermasalah. (AFP/Samantha Laurey)

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk dilaporkan masih ingin melakukan pemangkasan jumlah karyawan Twitter. Menurut laporan Bloomberg, keputusan ini akan dilakukan pada Senin waktu setempat begitu kantor dibuka kembali.

Dikutip dari Engadget, Senin (21/11/2022), pada PHK karyawan kali ini, Elon Musk disebut akan menargetkan tim sales dan partnership perusahaan. Meski belum dapat dipastikan angka pastinya, jumlah karyawan yang dipangkas disebut cukup banyak.

Isu soal pemangkasan ini memang sempat terdengar sejak pekan lalu. Ketika itu, Elon dilaporkan telah meminta Head of Ad Sales Robin Wheeler dan Chief Partnership Twitter Maggie Suniewick untuk memecat lebih banyak karyawan.

Namun saat itu, kedua orang tersebut menolak permintaan tersebut. Dan, keduanya lantas diberhentikan oleh pemilik baru Twitter tersebut.

Terkait adanya laporan ini, Twitter memang belum memberikan pernyataan apa pun. Sebab, perusahaan itu memang diketahui tidak lagi memiliki tim komunikasi. 

Apabila laporan ini benar, jumlah karyawan yang dipangkas sejak kepemimpinan Elon Musk sangat besar. Di awal kedatangannya, ia telah memangkas 50 persen karyawan yang dimiliki perusahaan.

Menyusul kemudian, ratusan karyawan Twitter juga diketahui telah mengundurkan diri. Aksi ini dilakukan karena adanya ultimatum Elon Musk yang meminta mereka memilih untuk kerja sangat keras atau mundur dengan pesangon.

Kendati demikian, tidak diketahui secara persis jumlah karyawan Twitter yang pergi. Dengan banyaknya jumlah karyawan yang diputus dan hengkang, ada kekhawatiran perusahaan akan kesulitan tidak bisa beroperasi seperti biasa.


Seluruh Kantor Twitter Tutup, Imbas Ratusan Karyawan Resign Massal

Pengendara sepeda melintas di depan Kantor Pusat Twitter di San Francisco, California pada 4 November 2022."Sekitar 50 persen tenaga kerja akan terkena dampaknya," kata email tanya jawab yang dilihat oleh AFP yang dikirim ke karyawan Twitter yang kehilangan pekerjaan setelah pengambilalihan besar-besaran senilai $44 miliar minggu lalu. (AFP/Samantha Laurey)

Sebelumnya, usai ratusan karyawan mengundurkan diri setelah ultimatum Elon Musk. Twitter dikabarkan menutup kantornya untuk sementara.

Dalam sebuah email yang dikirim ke karyawan, dikutip dari The Verge, Twitter mengumumkan bahwa kantor ditutup dan badge untuk akses kantor milik karyawan dinonaktifkan sampai Senin pekan depan.

Lebih lanjut, diberitakan oleh media Irlandia RTE, kantor Twitter di Dublin dan lokasi lain di dunia, juga ditutup.

Diketahui, ratusan karyawan kabarnya mengundurkan diri setelah munculnya ultimatum Elon Musk pada pekan ini, yang meminta mereka memilih untuk kerja sangat keras atau mundur dengan pesangon.

Dilansir The Verge, sebelum tenggat waktu pada hari Kamis waktu setempat, terdapat sekitar 2.900 karyawan yang tersisa di Twitter, usai Musk memecat sekitar setengah dari 7.500 orang pekerja.

Namun, tidak diketahui persis berapa jumlah karyawan yang memilih untuk cabut dari perusahaan setelah email Elon Musk. Diperkirakan ratusan orang.

"Saya tidak menekan tombolnya," kata seorang karyawan yang memilih keluar dalam unggahannya di Slack. "Jam saya berakhir di Twitter 1.0. Saya tidak ingin jadi bagian dari Twitter 2.0."

Seorang karyawan Twitter yang tersisa mengklaim, mengingat besarnya pengunduran diri pekan ini, platform media sosial itu diperkirakan akan segera hancur.

Seorang karyawan Twitter juga menyebut bahwa semua orang yang membuat Twitter jadi "luar biasa" pergi.

"Akan sangat sulit bagi Twitter untuk pulih dari sini, tidak peduli seberapa keras upaya orang-orang yang tetap bertahan."

 


Tagar RIP Twitter Bergema di Twitter

Pejalan kaki melintas di depan Kantor Pusat Twitter di San Francisco, California pada 4 November 2022. Setengah dari 7.500 karyawan Twitter diberhentikan pada 4 November, sebuah dokumen internal menunjukkan, ketika pemilik baru Elon Musk memulai perombakan besar-besaran dari perusahaan yang bermasalah. (AFP/Samantha Laurey)

Sumber karyawan yang meminta anonimitas juga mengatakan, beberap tim teknis yang penting juga telah mengundurkan diri sepenuhnya atau paling tidak hampir seluruhnya.

Misalnya, tim yang memelihara core system libraries yang digunakan oleh setiap insinyur di perusahaan, tidak ada lagi setelah hari Kamis. Karyawan itu pun mengatakan Twitter tidak bisa dijalankan tanpa mereka.

Kekacauan yang terjadi di perusahaan pun membuat banyak pihak yang berasumsi bahwa platform media sosial itu tidak akan bertahan lama lagi.

Tagar RIP Twitter (#RIPTwitter) pun meramaikan linimasa di Twitter. Selain RIP Twitter, tagar Goodbye Twitter juga sempat ikut meramaikan perbincangan warganet di platform tersebut.

Berdasarkan pantauan, kebanyakan tweet tersebut berisi guyonan satir atau meme mengenai akhir Twitter, mengingat kondisi perusahaan yang saat ini banyak kehilangan pekerjanya.

Tidak hanya itu, beberapa di di antaranya juga berisi tweet pengguna yang menunjukkan rasa kesalnya terhadap Elon Musk. Sebab, ia dirasa telah membuat perubahan yang sangat berdampak pada operasional platform tersebut.

Sementara bagi warganet Indonesia, banyak yang bingung kemana lagi mereka akan mencurahkan uneg-unegnya.


Ultimatum Elon Musk

Kantor Pusat Twitter di San Francisco, California pada 4 November 2022. Setengah dari 7.500 karyawan Twitter diberhentikan pada 4 November, sebuah dokumen internal menunjukkan, ketika pemilik baru Elon Musk memulai perombakan besar-besaran dari perusahaan yang bermasalah. (AFP/Samantha Laurey)

Mundurnya sejumlah karyawan ini juga dianalisis oleh reporter Fortune Kylie Robison.

Dalam thread-nya, ia menuliskan, apabila laporan mengenai ratusan karyawan yang mengundurkan diri itu benar, jumlah karyawan di perusahan tersebut merosot tajam.

Ia memperkirakan jumlah karyawan Twitter turun hingga 88 persen sejak Elon Musk mengambil alih perusahaan.

Lalu, 25 persen di antaranya kemungkinan besar merupakan karyawan dengan visa kerja yang kemungkinan membuat mereka sulit untuk mencari pekerjaan baru.

Sebelumnya, Elon Musk dikabarkan memberikan ultimatum kepada karyawan Twitter yang masih bekerja di sana lewat sebuah email tengah malam. Isinya: pilih berkomitmen pada budaya "hardcore" di Twitter atau pergi dengan pesangon.

Dilaporkan The Washington Post, karyawan yang ingin tetap bekerja, diminta untuk menandatangani formulir daring dengan tenggat waktu hari Kamis pekan ini, pukul 5 sore waktu Timur.

Sementara jika karyawan menolak untuk menandatangani formulir itu, mereka akan dianggap keluar dan bakal menerima uang pesangon untuk tiga bulan. 

(Dam/Isk)


Infografis Waspada Penipuan Online Shop via Medsos. (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Waspada Penipuan Online Shop via Medsos. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya