Cetak Rekor, Wisatawan Domestik Tembus 800 Juta Orang Sepanjang 2022

Target jumlah pergerakan wisatawan domestik sudah memecahkan 'all time record’ atau puncak tertinggi pada 2022.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 21 Nov 2022, 13:11 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan target jumlah pergerakan wisatawan domestik sudah memecahkan 'all time record’ atau puncak tertinggi pada 2022.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan target jumlah pergerakan wisatawan domestik sudah memecahkan 'all time record’ atau puncak tertinggi pada 2022. Pencapaian itu, menurut dia, sangat membanggakan karena justru terwujud di masa pandemi.

"Tahun ini kita memecahkan ‘all time record’ dengan lebih dari 800 juta pergerakan wisatawan domestik,” kata Sandiaga, dikutip Senin (21/11/2022).

Dia optimistis sektor pariwisata Indonesia terus bertumbuh, meski di tengah bayang-bayang resesi ekonomi global. 

Dengan pencapaian tadi, Sandiaga Uno mengaku mendapat tantangan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk mendatangkan 1,4 miliar wisatawan di Tanah Air pada 2023.

Kendati harus mencapai angka kunjungan turis hampir dua kali lipat dari tahun ini, Sandiaga hakul yakin dapat meraihnya. Terutama karena Covid-19 sudah terkendali dengan kian masifnya vaksinasi. 

Sandiaga Uno menambahkan, sektor pariwisata akan turut mendukung target Indonesia mencapai net zero emission atau NZE. Secara bertahap, kendaraan yang mengangkut wisatawan di kawasan pariwisata bakal dialihkan ke motor listrik atau mobil listrik. 

"Kami bisa menawarkan beberapa destinasi yang semula menggunakan bahan bakar fosil untuk dikonversi ke energi baru terbarukan," kata Sandiaga.

Konsep transisi energi ini juga telah dibahas dalam Global Tourism Forum sebagai bagian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Negara-negara anggota G20 tengah menghimpun dana USD 200 miliar untuk mendukung pariwisata berkelanjutan guna menekan dampak perubahan iklim. 

Sandiaga menuturkan Indonesia membidik USD 6-8 miliar dari pengumpulan dana itu. Pendanaan tersebut bakal dipakai untuk mengkonversikan kendaraan konvensional ke listrik serta membangun infrastruktur pariwisata hijau. 

Pada tahap awal, konversi kendaraan listrik di destinasi wisata akan berlaku di ITDC, Nusa Dua, Bali. Pada 2030, Sandiaga menargetkan area Nusa Dua sudah bebas dari kendaraan berbahan bakar minyak. Secara simultan, kebijakan yang sama akan berlaku di Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur, dan Likupang sebagai lima destinasi wisata super-prioritas. 

Tak hanya berdiskusi tentang kesuksesan Indonesia dalam menggelar KTT G20 dan isu pariwisata, agenda "Tempo Economic Forum 2023: Memperkuat Ketahanan Ekonomi Menghadapi Ancaman Resesi Global" juga menyorot tentang pandemic fund atau pendanaan pandemi yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 13 November 2022.

Salah satu hasil konkret dari keberhasilan Presidensi Indonesia dalam G20 2022 adalah disetujuinya mekanisme pandemic fund untuk pencegahan, persiapan, dan respons bagi ancaman pandemi.

 


Pandemi Covid-19

Petugas paramedis menyiapkan peralatan imunisasi saat program BIAS di Kantor Kelurahan Tamansari, Jakarta, Selasa (24/11/2020). Selama masa pandemi, pemerintah melalui Dinas Kesehatan tetap menggelar Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Country Director World Bank for Indonesia and Timor Leste, Satu Kahkonen menyatakan pentingnya upaya antisipasi lanjutan pada pandemi berikutnya yang mungkin terjadi.

“Pandemi Covid-19 bukanlah wabah yang pertama dan tentu saja tidak akan menjadi pandemi yang terakhir yang bakal kita hadapi,” ucapnya. 

Pandemic fund saat ini telah dibuka bagi negara-negara G20. “Seluruh negara G20 dapat berkontribusi. World Bank mengelola itu bersama sama dengan WHO," katanya. Saat ini sudah terkumpul pandemic fund sekitar US$ 1,4 miliar. Kahkonen optimistis jumlah itu akan terus bertambah seiring meningkatnya kontribusi dari negara-negara G20. 

Kahkonen memprediksi Indonesia bakal menjadi negara pertama yang mengajukan proposal untuk penggunaan dana tersebut. "Negara-negara yang membutuhkan pandemic fund dapat mengajukan kepada G20. Saya rasa Indonesia akan jadi negara pertama yang akan mengajukan proposal ini," ujarnya. 

 

 

 

 


Apresiasi G20

Gala Dinner KTT G20 di Bali (Istimewa)

Sementara itu, Organisasi keuangan internasional, World Bank dan International Monetary Fund (IMF) mengapresiasi pemerintah Indonesia yang berhasil menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022. Perwakilan dari dua lembaga ini menyatakan kesuksesan G20 membuat posisi Indonesia patut diperhitungkan di kancah global.

Country Director World Bank for Indonesia and Timor Leste Satu Kahkonen menilai Indonesia mampu menyelesaikan presidensi tersulit dalam sejarah G20 karena situasi geopolitik sedang memanas dan masih dalam masa pandemi Covid-19.

"Well done (bagus sekali),” kata Satu Kahkonen.

Kahkonen mengatakan, saat perang Rusia Ukraina pecah, ada pertanyaan besar apakah pertemuan G20 ini bisa terlaksana. Ada pula keraguan mungkinkah G20 mampu menghasilkan keputusan bersama.

"Hingga awal pekan sebelum puncak G20, masih banyak yang skeptis komunike bisa dibuat,” ucap Kahkonen. "Tetapi Indonesia berhasil melakukannya."

Kahkonen melanjutkan, pencapaian Indonesia dalam presidensi G20 kali ini bukan hal mudah. Dia bahkan menyebutnya sebagai presidensi tersulit dalam sejarah. Disebabkan baru kali ini Indonesia memegang Presidensi G20 dan dalam kondisi global yang sulit.

"Saya menyampaikan selamat kepada pemerintah Indonesia atas pencapaiannya dalam menyelesaikan Presidensi G20 dengan sukses," katanya.

Senada dengan Kahkonen, Senior Resident Representative for Indonesia of IMF, James P. Walsh menyampaikan penghargaan untuk pemerintah Indonesia atas terlaksananya G20 dengan baik.

"Di tengah situasi geopolitik saat ini, tidaklah mudah membangun konsensus dengan banyak negara. Selamat Indonesia,” katanya. 

Dalam forum yang sama, founder dan CEO Ayoconnect, Jakob Friedemann Rost, juga menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan Presidensi G20 Indonesia. Keberhasilan ini membuat Indonesia kini menjadi negara yang diperhitungkan dalam peta dunia dan membuat Bali kian populer.

“Selamat kepada Indonesia,” tegasnya. 

 

 

 

 

 


Ekonomi Global Lesu

Deretan gedung perkantoran di Jakarta, Senin (27/7/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta mengalami penurunan sekitar 5,6 persen akibat wabah Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selama pandemi Covid-19, kondisi perekonomian global mengalami penurunan. Yang terpenting adalah bagaimana bertahan dan bertumbuh di masa sulit tersebut. 

Dan Indonesia, menurut IMF, berhasil menggenjot pertumbuhan di tengah ancaman krisis ekonomi global yang dihadapi negara-negara di dunia. Senior Resident Representative for Indonesia of IMF, James P. Walsh menyebut Indonesia telah menjadi sebuah bright spot global.

"Yang ingin saya katakan untuk Indonesia adalah Indonesia telah menjadi  bright spot (menjadi titik cahaya) global,” tegas James.

Dia mengatakan, inflasi di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara di dunia saat ini. James juga mengapresiasi sedikitnya masalah sosial yang menyertai, seperti terjadi di beberapa negara dunia.

“Indonesia memiliki pertumbuhan domestik yang relatif kuat. Perekonomian di sini naik pada tingkat yang tampaknya berkelanjutan dan cukup kokoh. Dan karena itu, kami cukup optimistis,” ucap James.

Meski demikian, dia mengingatkan agar Indonesia tetap harus waspada. Itu karena prospek ekonomi global di tahun depan sangatlah menantang. 

James menyampaikan, setidaknya ada tiga hal utama yang bakal menjadi tantangan ekonomi global, yakni inflasi yang tinggi, kondisi keuangan yang sulit, serta ketidakpastian geopolitik. Invasi Rusia ke Ukraina yang mendorong kenaikan harga pangan dan bahan bakar di seluruh dunia, juga telah menciptakan ketidakpastian di pasar keuangan. 

 


UMKM

Rumah BUMN menjadi wadah bagi para pelaku UMKM lokal dan membantu membuka jalan untuk mempromosikannya ke pasar global lewat acara SMEs Future Village, side event G20 di Nusa Dua, Bali. (Liputan6.com/Benedikta Miranti)

Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah Teten Masduki mengatakan, ketahanan dan kebangkitan ekonomi Indonesia di masa pandemi dan setelah wabah terkendali tak terlepas dari andil 64 juta UMKM yang menjadi penopang perekonomian nasional.

Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh tinggi pada triwulan ketiga 2022 sebesar 5,7 persen year on year (yoy) di tengah tekanan ekonomi global dan ancaman inflasi yang meningkat. "Era disrupsi pasca-pandemi menjadi tantangan besar dan berlapis bagi UMKM untuk bertahan dan bertumbuh," kata Teten.

Karenanya, dia melanjutkan, UMKM harus berinovasi, bertransformasi, dan berkolaborasi. Beberapa upaya untuk mendorong pertumbuhan UMKM antara lain dengan melakukan transformasi digital, meningkatkan wirausaha nasional berbasis Innovation Driven Enterprise (IDE), melibatkan UMKM ke dalam ekosistem bisnis yang lebih luas, dan mempercepat peralihan usaha mikro informal ke formal.

Dalam transformasi digital, Teten menjelaskan, UMKM diharapkan mampu memanfaatkan potensi ekonomi digital Indonesia yang bakal mencapai Rp 4.531 triliun pada 2030. "Saat ini sebanyak 20,5 juta UMKM telah onboarding digital," katanya. Pemerintah menargetkan 30 juta UMKM masuk dalam ekosistem digital pada 2024. 

Pemerintah juga mengoptimalisasi 74 New PLUT atau Pusat Layanan Usaha Terpadu sebagai centre of excellence serta trading house di daerah. Tujuannya, UMKM dapat meningkatkan nilai tambah, produktivitas, dan daya saingnya melalui pendampingan yang inklusif dan komprehensif. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya