Liputan6.com, Jakarta Qatar membuka Piala Dunia 2022 dengan kekalahan. Bertemu Ekuador di Stadion Al-Bayt, Minggu (20/11), The Maroon menyerah 0-2.
Seturut dengan hasil ini, sejumlah penonton yang hadir di stadion mendadak sepi. Belum lagi laga usai, rombongan pendukung Qatar sudah mengosongkan kursi-kursi di tribune.
Advertisement
Jurnalis ESPN, Gabriele Marcotti, menyorot, kejadian ini adalah yang kedua dilihatnya setelah 8 tahun belakangan. Kala itu, saat Jerman bertemu Brasil di semifinal Piala Dunia 2014, penonton Selecao mengosongkan tribune saat kalah 0-5 di babak pertama.
Apa yang dilakukan pendukung Qatar dan Brasil jelas berbeda. Ini adalah laga perdana dan pembuka. Tak seharusnya, kata Macotti, pendukung Qatar bersikap seperti ini.
Sebab, babak kedua masih ada. Qatar masih tertinggal dengan margin dua gol saja. "Mereka sudah membuat sejarah dengan tampil di Piala Dunia. Dan mereka masih ada kans saat bertemu Belanda dan Senegal," ucapnya.
Qatar datang ke Piala Dunia, memang dibalut kontroversi dan konspirasi. Terlepas dari itu, persiapan selama 12 tahun, mestinya jadi pertimbangan pendukung.
Membangun stadion dengan level kelas dunia, hotel, dan bandara adalah jalan pertama yang mereka tempuh. Tak sampai di sana, guna menggenjot level permainan Timnas Qatar, kompetisi elite di Qatar mendatangkan pelatih macam Xavi Hernandez dan gelandang James Rodriguez.
Jika ditotal, Qatar sudah menggelontorkan lebih dari 220 miliar dollar untuk Piala Dunia ini. Jika dihitung, ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk 8 kali menggulirkan Piala Dunia.
Ekuador Memang Jauh Lebih Baik
Bicara soal laga, Ekuador memang jauh lebih baik. WhoScored mencatat, Ekuador melepaskan 6 upaya tembakan dengan 3 mengarah ke gawang dan 2 berujung gol via brace Enner Valencia.
Di satu sisi, Qatar melepaskan 5 upaya tembakan. Sial buat mereka, tak ada satu pun yang mengarah ke gawang.
Qatar sejatinya bisa merespons penguasaan bola milik Ekuador. Masih dalam rujukan yang sama, tuan rumah kalah tipis 47 berbanding 53 persen.
"Saya tidak berbicara soal laga ini. Ekuador unggul jauh itu sudah wajar karena mereka langganan Piala Dunia, pemain mereka bermain di klub-klub Eropa dan mereka juga adalah finalis langganan di Coppa Amerika."
"Sementara Qatar. Oke mereka sering menjuarai piala domestik. Tapi Mereka belum pernah ikut di Piala Dunia. Jika bicara pencapaian, mereka hanya juara di Piala Asia 2019," kata dia.
Advertisement
Fokus pada Pendukung Qatar
Cukup disayangkan tentang apa yang sudah dilakukan oleh para pendukung Qatar. Selain pemerintah mereka sudah menggelontorkan uang yang tak sedikit, pendukung Qatar adalah penonton yang militan.
Argumentasi ini disampaikan Marcotti berkaca pada semangat yang digaungkan masyarakat Qatar untuk Piala Dunia. Bahwa mereka adalah negara pecinta sepak bola, benar adanya. Bahwa mereka adalah penggemar sejati olahraga sepak bola, juga benar adanya. Setidaknya, 2 alasan ini yang disampaikan Qatar saat bidding Piala Dunia pada 2010 silam.
Hanya, jika melihat apa yang sudah dilakukan pendukung Qatar di Piala Dunia, seolah-olah apa yang mereka sampaikan luntur begitu saja.
Jika bicara perbedaan budaya. Itu toh sama saja. Menyaksikan sepak bola di stadion juga dilakukan oleh pendukung di negara mana pun. Menyaksikan tim menang dan kalah itu juga biasa dalam olahraga apa pun.
Qatar Masih Berpeluang
Perjalanan Qatar di Piala Dunia belum usai. Mereka masih akan bertemu Senegal dan Belanda.
Jika mampu menyapu bersih dua kemenangan, Qatar akan bikin beberapa sejarah.
Saat sudah jadi yang pertama tampil sebagai tuan rumah, mereka juga akan tampil sebagai yang pertama mentas di babak 16 besar.
Hitung-hitungan di atas kertas memang berat buat Qatar. Berkaca dari rangking FIFA, mereka menempati urutan ke-50 alias kedua terendah di antara negara lainnya.
Belum lagi lawan yang mereka hadapi: Senegal dan Belanda. Untuk dua tim ini, mereka akan saling sikut di lanjutan babak Grup A pada Senin (21/11).
Jika salah satu dari mereka saling mengalahkan, sekali lagi, Qatar masih punya kans untuk lolos.
Advertisement
Jadwal Qatar di Piala Dunia
Qatar dijadwalkan mentas 2 kali lagi di babak fase grup. Berikut jadwalnya:
Jumat 25 November 2022
Qatar vs Senegal [22:00 WIB] SCTV, Vidio, dan Moji
Selasa 29 November 2022
Belanda vs Qatar [22:00 WIB] SCTV, Vidio, dan Moji
Simak juga jadwal lengkap Piala Dunia 2022 pada tautan ini.