Liputan6.com, Jakarta - Piala Dunia 2022 resmi dibuka pada Minggu malam, 20 November 2022. Upacara pembukaan pesta sepak bola akbar empat tahunan itu berlangsung di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar.
Piala Dunia adalah kompetisi terbesar antarnegara paling didambakan di dunia sepak bola. Piala Dunia Qatar 2022 akan berlangsung selama 29 hari dari 20 November hingga 18 Desember 2022.
Advertisement
Sebanyak 32 tim siap bersaing untuk menjadi tim yang terbaik di Piala Dunia 2022 Qatar. Beberapa tim di antaraya yaitu adalah Amerika Serikat (AS), Jepang, Australia, Iran, Senegal dan lain-lain.
Mata pecinta sepak bola di seluruh dunia akan menuju ke Qatar. Hal ini karena untuk pertama kalinya Piala Dunia digelar di Timur Tengah dan dunia Arab.
Piala Dunia sebelumnya diselenggarakan oleh Rusia pada tahun 2018. Menjelang turnamen Piala Dunia 2022 Qatar ini, sejumlah keunikan yang terjadi di Piala Dunia Rusia 2018 kembali viral di media sosial.
Akun TikTok resmi @fifaworldcup membagikan sebuah video di mana Timnas Senegal menciptakan kejutan yang menarik perhatian para penonton di Piala Dunia 2018 lalu. Saat melakukan pemanasan bersama, pemain Senegal tak melakukan gerakan seperti pemanasan pada umumnya.
Dalam video terlihat Timnas Senegal, baik yang akan tampil sebagai starting eleven maupun yang menunggu di bangku cadangan menarik perhatian lewat tarian dan meneriakkan yel-yel pemompa semangat yang dilakukan saat latihan. Kontan saja hal viral tersebut menjadi viral kembali saat ini.
Sebelumnya tarian itu dilakukan Timnas Senegal setelah meraih kemenangan besar dalam pertandingan Piala Dunia pertama mereka usai menjebol gawang Polandia di laga perdana Grup H dengan skor 2-1.
Pada laga selanjutnya, menjelang laga imbang 2-2 dengan Timnas Jepang pada partai kedua Grup H, tim yang diotaki oleh Aliou Cisse itu kembali melakukan tarian yang sama. Namun, kali ini mereka menunjukannya sebelum pertandingan dimulai atau tepatnya saat melakukan sesi pemanasan, dan sejak itu tarian ini menjadi viral di dunia maya.
Tim Paling Bahagia di Piala Dunia 2018
Tarian itu pertama kali diunggah dalam sebuah video oleh akun Twitter resmi @fifaworldcup_fr yang kemudian menjadi viral saat Piala Dunia Rusia 2018 lalu. Video ini diambil selama sesi latihan Senegal pada Sabtu 23 Juni 2018 lalu di Ekaterinburg Arena Stadium.
Para bintang Senegal direkam saat berkumpul kemudian menari dengan riang dari sisi ke sisi sambil sinkron memamerkan gerakan lincah saat mereka mengencangkan otot-otot mereka di sesi latihan jelang pertandingan melawan Jepang.
Timnas Senegal tampak amat menikmati sesi latihan mereka. Senyum terkembang di bibir para pemain. mereka kompak meneriakkan yel-yel sambil mengikuti koreografi dengan penuh semangat.
Hal itulah yang membuat publik menyebut Senegal sebagai tim paling bahagia, Timnas Senegal dianggap tim yang paling kompak dan penuh semangat di Piala Dunia 2018.
Dengan tarian dan senyuman, selebrasi tarian yang dilakukan Bouba Diop dan kawan-kawan usai mencetak gol pun mampu menyebarkan energi kegembiraan yang membuat para penggemar sepak bola dunia jatuh cinta.
Pelatih Aliou Cissé tahu, bersenang-senang sangat penting demi membangun kekompakan. Maka, dia pun memasukkan tarian bersama sebagai salah satu agenda dalam tiap sesi latihan yang dilakoni Senegal.
Dikabarkan tarian itu juga merupakan kegitan rutin yang dilakukan oleh anak asuh Aliou Cisse saat menggelar latihan. Dan bukannya tak mungkin kita akan kembali melihat Senegal yang berbahagia dan menari, sebelum dan sesudah laga Piala Dunia Qatar 2022 kali ini.
Advertisement
Senegal Harapan Utama Afrika di Piala Dunia 2022 Qatar
Terlepas dari tariannya yang viral, dari lima wakil Afrika di Piala Dunia Qatar 2022, Senegal paling minim pengalaman. Piala Dunia kali ini merupakan penampilan ketiga mereka.
Meski demikian, negara Afrika Barat itu tidak boleh diremehkan. Pasalnya, mereka masuk kategori sebagai wakil Afrika terbaik di Piala Dunia dengan menembus delapan besar. Senegal bahkan mencapainya pada penampilan pertama di Jepang-Korea Selatan.
Pada 2002, mereka mengejutkan juara dunia dan Eropa Prancis untuk mencapai babak gugur. Senegal juga tercatat mencetak gol hampir di setiap pertandingan, kecuali satu.
Terlepas dari kesuksesan yang menggembirakan itu, Senegal melewatkan tiga edisi Piala Dunia berikutnya. Mereka baru kembali mentas di Piala Dunia 2018 dan merasakan kekecewaan besar.
Di Rusia, Timnas Senegal menjadi nama pertama yang tersingkir dari Piala Dunia atas dasar hitung-hitungan fair play. Kenyataan pahit ini diyakini bek sebagai pelajaran berharga.
“Kami tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi,” kata Koulibaly kepada Al Jazeera, sebagaimana diberitakan kanal Bola Liputan6.com.
“Pada 2018 kami bisa melakukannya dengan lebih baik, tetapi hal-hal tidak berhasil, dan itu memalukan karena kami memiliki generasi pemain yang hebat. Di Qatar, kami akan mendapat manfaat dari pengalaman 2018," tuturnya.
Perjalanan Senegal hingga Menjadi Harapan di Qatar
Senegal datang ke Qatar sebagai juara Afrika. Senegal merebut gelar turnamen edisi 2022 pada Januari lalu. Setelah tampil kurang meyakinkan di fase grup, mereka bangkit pada babak gugur hingga final.
Kesuksesan itu jadi menjadi gelar pertama sepanjang sejarah Senegal. Pencapaian tersebut memberikan legitimasi bagi generasi mereka saat ini.
“Saya pikir Senegal menawarkan harapan terbaik Afrika,” kata pakar sepak bola Afrika, Mark Gleeson, kepada Al Jazeera.
“Saya berharap mereka bisa mencapai perempat final, tetapi itu tergantung siapa yang harus mereka lawan, tentu saja, di babak 16 besar. Saya melihat mereka lolos, dan saya pikir mereka akan menjadi satu-satunya tim Afrika yang melakukannya," katanya.
Belanda akan memberikan tantangan sulit di pertandingan pembukaan. Namun, Senegal diprediksi bisa mengatasi dua nama lain di Grup A, yaitu tuan rumah Qatar dan wakil Amerika Selatan, Ekuador.
“Ini akan sangat sulit tetapi ini adalah grup terbuka,” jelas Koulibaly.
“Qatar (sedang) bermain di kandang sendiri, Belanda adalah negara sepak bola yang hebat. Mereka memiliki pemain-pemain hebat seperti Van Dijk, saya banyak bermain melawannya dan Ekuador membuktikan bahwa mereka pantas berada di sini," ujar Koulibaly menjelaskan.
Pesepak bola Afrika terbaik dua kali tahun ini, Sadio Mane, tidak diragukan lagi adalah bintang terbesar Teranga Lions. Tapi, Edouard Mendy, Idrissa Gueye, Cheikhou Kouyate, Ismaila Sarr, Abdou Diallo, dan Boulaye Dia juga punya kualitas.
Advertisement