Liputan6.com, Jakarta - Teknologi canggih telah mendominasi beberapa gelaran Piala Dunia yang berlangsung sebelumnya. Piala Dunia 2022 Qatar adalah satunya.
FIFA yang sebelumnya khawatir dengan kondisi lingkungan yang panas di Qatar, membuat pemerintah negara itu melengkapi tujuh dari delapan stadion dengan teknologi pendingin (AC raksasa) canggih untuk menjaga agar suasana di dalam stadion tetap dingin.
Advertisement
Sebuah pusat energi di dekat stadion Piala Dunia 2022 akan mendorong air dingin ke dalam pipa yang terhubung ke venue, lalu kemudian diubah menjadi udara dingin yang didorong keluar ke lapangan dan area tempat duduk penonton.
Sistem pendingin hemat energi ini dikembangkan menyusul tawaran Qatar untuk Piala Dunia, dengan solusi yang disampaikan oleh Supreme Committee for Delivery & Legacy, bekerja sama dengan Universitas Qatar.
Saud Abdulaziz Abdul Ghani, Profesor Teknik di Universitas Qatar, memainkan peran kunci dalam perjalanan sistem pendinginan, yang dimulai dengan studi universitas beberapa dekade sebelumnya.
“Studi PhD saya berfokus pada AC di dalam mobil dan kami menerapkan teori yang sama ke stadion Piala Dunia 2022, tetapi jelas dalam skala yang jauh lebih besar,” kata Saud, mengutip situs resmi FIFA, Selasa (21/11/2022).
Teknologi ini sekarang dipasang di tujuh dari delapan stadion Qatar 2022, dengan satu-satunya pengecualian Stadium 974, yang dapat dibongkar sepenuhnya dan memiliki ventilasi alami.
Teknologi pendinginan di masing-masing stadion memiliki karakter berbeda, yang dibuat agar sesuai dengan desain dan fitur uniknya.
Menggunakan energi bertenaga surya, udara luar didinginkan dan kemudian didistribusikan melalui grill di tribun dan nosel sisi lapangan yang besar. Sistem ini menggunakan insulasi dan spot cooling untuk menjadikannya seramah mungkin terhadap lingkungan.
“Spot cooling berarti kami hanya mendinginkan area yang dibutuhkan orang, seperti di lapangan dan tribun penonton,” kata Saud menjelaskan.
Ia menambahkan setiap stadion didinginkan hingga suhu nyaman sekitar 20 derajat, dengan spot cooling yang keberlanjutan dan ramah lingkungan.
Mengenal Teknologi Semi-Automated Offside yang Pertama Kali Hadir di Piala Dunia Qatar 2022
Gelaran Piala Dunia Qatar 2022 menerapkan teknologi semi-automated offside untuk melengkapi penggunaan VAR (Video Assistant Referee). Ini merupakan kali pertama teknologi semi-automated offside digunakan di gelaran Piala Dunia.
Dikutip dari Metro, Senin (21/11/2022), teknologi ini membantu tim VAR untuk menentukan keputusan offside secara lebih cepat dan tepat, sehingga membantu alur permainan berjalan lebih lancar.
Teknologi ini memanfaatkan kamera spesialis yang ditempatkan di sekitar stadion untuk melacak hingga 29 bagian tubuh pemain yang berbeda. Kamera ini mengambil 50 titik data dari pergerakan pemain per detik untuk menghitung lokasi pastinya di lapangan pada saat tertentu.
Lalu, ada 12 kamera lain yang ditempatkan di atap stadion untuk melacak pergerakan bola. Kamera ini juga membantu menentukan apakah pemain penyerang berada di depan bek terakhir saat pertandingan.
Selain kamera, pemanfaatan teknologi ini juga didukung dengan bola resmi Piala Dunia Qatar 2022 Al Rihla. Sebab, bola ini dibekali dengan sensor unit pengukuran inersia untuk bisa membantu deteksi offside.
Sensor tersebut diletakkan di tengah bola yang akan mengirimkan data bola ke ruang operasi video hingga 500 kali per detik. Dengan demikian, deteksi titik tendangan bisa dilakukan dengan tepat dalam pertandingan Piala Dunia kali ini.
Nantinya, pengabungan data pelacakan tungkai pemain dan bola serta didukung kecerdasan buatan akan memberikan peringatan offside otomatis pada ofisial pertandingan di ruang operasi. Peringatan itu akan dikirimkan setiap kali bola diterima penyerang yang berada dalam posisi offside.
Setelah itu, petugas video pertandingan di ruang operasi akan memvalidasi keputusan tersebut, sebelum memberi tahu wasit di lapangan. FIFA mengklaim seluruh proses ini dapat dilakukan dalam hitungan detik.
Begitu wasit resmi meniup peluit tanda offside, sistem akan langsung menghasilkan gambar 3D untuk menunjukkan lokasi penyerang dan bek saat permainan tengah berlangsung. Animasi ini kemudian akan ditampilkan di layar dalam stadion, serta dibagikan ke TV untuk memberikan gambaran.
Advertisement
Pembukaan Piala Dunia 2022 Qatar: Jungkook dan Morgan Freeman Jadi Sorotan di Twitter
Gelaran Piala Dunia 2022 Qatar akhirnya digelar pada Minggu (20/11/2022) malam Waktu Indonesia Barat (WIB).
Kemeriahan Piala Dunia 2022 pun ikut terbawa ke media sosial Twitter. Hal ini seperti terlihat dengan trending-nya beberapa tagar yang terkait dengan kompetisi sepak bola terbesar di dunia itu.
Hashtag atau tagar (#) PialaDunia2022 misalnya, menempati trending dengan lebih dari 13,4 ribu cuitan hingga artikel ini ditulis.
Tak cuma ditunggu para pecinta bola, upacara pembukaan dari Piala Dunia 2022 Qatar juga ditunggu-tunggu oleh para penggemar BTS.
Berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com, #DreamersbyJungkook juga sempat menjadi trending dan dicuitkan oleh akun-akun penggemar K-Pop dan para penggemar BTS dengan lebih dari 919 ribu cuitan saat artikel ini ditulis.
Tweet #DreamersbyJungkook sendiri diunggah dalam rangka menyambut lagu baru berjudul "Dreamers" yang dirilis oleh Jungkook khusus untuk gelaran Piala Dunia tahun ini.
Sebagai informasi, Jungkook juga menjadi penampil dalam upacara pembukaan Piala Dunia 2022 di Qatar. Usai penampilannya, kata kunci "Jungkook" pun dicuitkan dalam 1,65 juta tweet.
Selain itu, #OpeningCeremonyWorldCup2022 juga menjadi trending topic di media sosial Twitter, bersama dengan kata kunci "Piala Dunia."
Penampilan aktor Morgan Freeman yang menyampaikan pesan soal keberagaman dalam pembukaan Piala Dunia 2022 pun, juga tak luput dari komentar positif oleh warganet di Twitter
Infografis Stadion Piala Dunia 2022. (Liputan6.com/Abdillah)
Advertisement