Dampak Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Cianjur, OJK Batalkan Konferensi Pers Inklusi Keuangan

Gempa magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jabar, Senin (21/11/2022), pukul 13.21 WIB.

oleh Arief Rahman H diperbarui 21 Nov 2022, 14:50 WIB
Gempa mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB. Gempa ini terasa hingga Jakarta dan sekitarnya. Sejumlah pegawai kantor termasuk yang akan mengikuti konferensi pers OJK berhambur keluar gedung.

Liputan6.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membatalkan menggelar konferensi pers mengenai Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia (SNLIK) Tahun 2022. Menyusul, adanya gempa dengan magnitudo 5,6 yang berpusat di Cianjur terasa hingga DKI Jakarta.

Untuk diketahui, gempa mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada pukul 13.21 WIB. Sejumlah pegawai kantor termasuk yang akan mengikuti konferensi pers OJK ini pun berhambur keluar gedung.

"Sehubungan dengan kondisi gempa siang ini dan demi keselamatan dan keamanan bersama, Konferensi Pers siang ini kami tunda. Jadwal berikutnya akan segera kami sampaikan pada kesempatan pertama," kata Direktur Humas OJK Darmansyah dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Senin (21/11/2022).

"Sekali lagi mohon maaf dan terimakasih atas perhatiannya," tutup keterangan tersebut.

Konferensi pers ini rencananya dilakukan di Menara Radius Prawiro lantai 25, Komplek Perkantoran Bank Indonesia, Jakarta. Sejumlah pekerja pun turun ke titik aman sesaat setelah gempa terasa.

Hingga pukul 14.11 WIB, sejumlah pegawai mulai kembali masuk ke gedung kerja. Sementara, beberapa sisanya masih nampak berada di ruang terbuka, di depan kawasan gedung.

"Udah mulai sepi," kata seorang pewarta media nasional.

Sementara itu, dari pantauan Zoom meeting konferensi pers, ruangan Zoom juga terpantau di hentikan sementara tepat pukul 14.00 WIB. Menyusul gempa yang terasa hingga wilayah Jakarta, Bogor, dan Bandung itu.

 


Gempa Terasa Hingga Bogor

Ilustrasi gempa (unsplash)

Untuk diketahui, Gempa magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jabar, Senin (21/11/2022), pukul 13.21 WIB.

Badan Meteoroogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan, lokasi gemba berada di 6.84 LS,107.05 BT (10 km Barat Daya Kabupaten-Cainjur-Jabar) dengan kedalaman 10 km.

BMKG menyebut gempa tidak berpotensi tsunami. Meski begitu, BMKG mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

Tak Berpotensi Tsunami

Gempa magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jabar, Senin (21/11/2022), pukul 13.21 WIB.

Badan Meteoroogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan, lokasi gemba berada di 6.84 LS,107.05 BT (10 km Barat Daya Kabupaten-Cainjur-Jabar) dengan kedalaman 10 km.

BMKG menyebut gempa tidak berpotensi tsunami. Meski begitu, BMKG mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

 

 

 


Literasi Keuangan

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis tingkat inklusi keuangan dan literasi keuangan terbaru tahun ini. Angkanya menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tiga tahun lalu.

Mengacu survei OJK, indeks inklusi keuangan berhasil tembus 85,10 persen dan indeks literasi keuangan berhasil tembus 49,68 persen di 2022. Besarnya angka ini diharapkan mampu menjadi acuan bagi OJK dan seluruh pemangu kepentingan untuk menyusun strateg dan merancang produk ataupun layanan keuangan sesuai kebutuhan konsumen.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkap angka literasi dan inklusi telah mendekati rasio 3 banding 5. Artinya, 3 dari 5 orang yang mengakses produk keuangan telah mengerti betul tentang produk tersebut.

Dia mengatakan, kalau sebelumnya rasionya hanya 1 banding 2. Dimana tiap 2 orang yang mengakses keuangan, salah satuny belum betul-betul mengerti soal produk atau layanan yang diambil.

"Hasil dari survei nasional literasi inklusi keuangan angka itu sudah naik, sudah lebih mendekati 3 dari 5 yang mengerti literasinya," kata dia dalam Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2022 di Central Park, Jakarta, Sabtu (29/10/2022).

Informasi, mengacu survei pada 2019 OJK mencatat, tingkat literasi dan inklusi keuangan nasional masih memiliki gap yang besar. Inklusi keuangan memang sudah mencapai 76,19 persen, namun literasi keuangan baru sekitar 38,03 persen.

Dengan begitu, ada peningkatan sekitar 8,91 persen untuk inklusi keuangan, dan peningkatan sekitar 11,65 persen. Angka ini cukup signifikan untuk peningkatan daalam 3 tahun terakhir.

Infografis Gempa Megathrust Bayangi Jakarta (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya