Sejarah Pura Mangkunegaran yang Jadi Tempat Jokowi Mantu

Istana ini dibangun oleh Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa, pendiri Mangkunegaran yang bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara I.

oleh Tifani diperbarui 21 Nov 2022, 21:00 WIB
Sebanyak tiga menteri Kabinet Indonesia Maju Jilid II mendatangi Pura Mangkunegaran Solo untuk meninjau lokasi ngunduh mantu pernikahan Kaesang dan Erina, Minggu (20/11).(Liputan6.com/Fajar Abrori) 

Liputan6.com, Yogyakarta - Pura Mangkunegaran disebut-sebut menjadi venue nguduh mantu pernikahan Kaesang dan Erina yang akan digelar pada Desember mendatang di Solo, Jawa Tengah (Jateng). Dikutip dari laman puromangkunegaran.com, dulunya bangunan pendopo terbesar di Indonesia ini merupakan istana tempat kediaman para raja atau adipati Mangkunegaran.

Istana ini dibangun oleh Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa, pendiri Mangkunegaran yang bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara I. Pura Mangkunegaran didirikan oleh Raden Mas Said pada 1757, setelah menandatangani Perjanjian Salatiga.

Berdasarkan perjanjian itu, Raden Mas Said diakui sebagai pangeran merdeka dengan wilayah otonom berstatus kadipaten yang disebut Praja Mangkunegaran. Raden Mas Said kemudian diangkat menjadi pendiri sekaligus penguasa pertama Mangkunegaran, dengan gelar Mangkunegara I, dan berkedudukan di Pura Mangkunegaran Solo.

Pembangunan istana, baik yang meliputi pendirian bangunan baru dan memperindah bangunan yang sudah ada, terus dilakukan oleh para penguasa Mangkunegaran selanjutnya. Misalnya pada 1886, Mangkunegara IV (1853-1881) melengkapi bangunan dengan menambah bangsal besi di sekeliling pendopo.

Penyempuraan bangunan Pura Mangkunegaran sampai diperoleh bentuknya seperti sekarang dilakukan oleh Mangkunegara VII (1916-1944). Pura Mangkunegaran terletak di Jalan Ronggowarsito, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Kompleks bangunannya dibagi menjadi tiga halaman. Halaman pertama disebut pamedan, yakni lapangan berdenah persegi panjang yang membujur dari barat ke timur. Di sebelah timur pamedan terdapat bangunan Kavaleri Artileri berlantai dua dengan gaya Eropa, yang dulunya digunakan oleh pasukan Legiun Mangkunegaran.

Di belakang pamedan terdapat pintu gerbang yang akan mengantarkan pada halaman kedua, di mana terdapat Pendopo Ageng berbentuk Joglo dengan arsitektur bergaya Jawa-Eropa. Pendopo biasa digunakan sebagai tempat pertunjukan tari dan wayang, yang diiringi dengan irama gamelan.

Di sebelah timur pendopo terdapat Perpustakaan Reksa Pustaka, yang dibangun oleh Mangkunegara IV. Perpustakaan ini terletak di lantai dua bangunan Hamongpraja, yang digunakan sebagai kantor rumah tangga urusan istana.

Disebelah utara pendopo terdapat peringgitan, Dalem Agung, dan tempat tinggal keluarga Mangkunegaran. Dalem Agung sekarang berfungsi sebagai museum, yang memamerkan berbagai macam benda seni, perhiasan, senjata, pakaian, hingga gambar penguasa Mangkunegaran.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya