Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menginstruksikan kepada semua pihak terkait untuk segera menangani kasus Polio, agar tidak meluas dan menjadi pandemi.
Hal tersebut menyusul penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit poliomyelitis atau Polio di Indonesia oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Advertisement
"Saya kira perlu segera ditangani, jangan sampai menjadi pandemi seperti dulu," tutur Ma'ruf di Solo, Jawa Tengah, Senin (21/11/2022).
Adapun penetapan tersebut diberlakukan usai ditemukannya satu kasus Polio tipe 2 yang menyerang seorang anak berusia 7 tahun di Kabupaten Pidie, Aceh. Ma'ruf pun menegaskan untuk menggalakkan imunisasi dan melaksanakan deteksi dini penyakit Polio dengan lebih teliti.
"Oleh karena itu jangan sampai melebar, supaya lebih teliti lagi deteksinya," jelas dia.
Sebab, jika Polio meluas hingga menjadi pandemi maka akan menjadi masalah baru di Tanah Air setelah berjibaku bangkit usai penyebaran Covid-19.
"Kalau jadi pandemi akan jadi masalah seperti yang kita alami dulu, imunisasi Polio sampai (menjadi) gerakan nasional," Ma'ruf menandaskan.
Pemerintah Segera Imunisasi Massal di Pidie Aceh
Atas penemuan kasus polio di Pidie, Aceh, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan langsung menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Selain menetapkan status, imunisasi massal segera dilakukan.
Adapun, imunisasi polio dilakukan pada 28 November 2022 di Pidie.
"Kita rencanakan di Pidie tanggal 28 November kabupaten Pidie kita harapkan selesai dalam seminggu," ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu saat konferensi pers daring, Sabtu 19 November 2022.
Karena temuan Polio terjadi Aceh, pemerintah juga akan melakukan imunisasi massal di seluruh Kabupaten/Kota di Aceh mulai 5 Desember 2022.
"Tanggal 5 seluruh Kabupten/Kota (imunisasi) di seluruh wilayah Aceh," ujar Maxi.
Advertisement