Gempa di Cianjur Terasa hingga ke Jakarta, Diduga Pergerakan Sesar Cimandiri

Gempa yang terjadi pada Senin siang (21/11/2022) berkekuatan magnitudo 5,6.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 21 Nov 2022, 16:12 WIB
Kerusakan bangunan SDN Cugenang akibat gempabumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Senin (21/11). (BPBD Kabupaten Cianjur)

Liputan6.com, Bandung - Gempa yang terjadi pada Senin siang (21/11/2022) berkekuatan magnitudo 5,6. Guncangan tersebut terasa kuat hingga ke daerah Jakarta dan Bandung.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa tersebut berlokasi tepatnya di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat, pada kedalaman 11 km.

Adapun jenis dari gempa bumi tersebut diduga akibat dari adanya aktivitas Sesar Cimandiri jika dilihat dari lokasi episenter serta kedalaman hiposenternya.

BMKG juga menjelaskan bahwa hasil analisis mekanisme sumbernya menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut mempunyai mekanisme pergerakan geser atau strike-slip.

Wilayah Cianjur menjadi salah satu wilayah yang merasakan dampak cukup besar. Sampai saat ini terdapat laporan mengenai kerusakan bangunan mulai dari rumah dan toko hingga dampak longsor di wilayah Cianjur akibat gempa tersebut.


Wilayah Terdampak Gempa

Berikut di bawah ini adalah informasi detail mengenai gempa yang terasa di beberapa wilayah melansir dari BMKG:

1. Kota Cianjur merasakan gempa dengan skala intensitas V - VI MMI dimana getaran terasa oleh semua penduduk dan membuat masyarakat terkejut hingga berlari keluar.

2. Garut dan Sukabumi merasakan gempa dengan skala intensitas IV - V MMI yang getarannya terasa hampir oleh semua penduduk dan banyak orang terbangun.

3. Cimahi, Lembang, Kota Bandung, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor, dan Bayah merasakan gempa dengan skala intensitas III MMI dengan getaran yang terasa nyata di dalam rumah seakan akan truk berlalu.

4. Rancaekek, Tangerang Selatan, Jakarta, dan Depok merasakan gempa dengan skala intensitas II - III MMI dengan getaran terasa nyata dalam rumah dan terasa seakan akan truk berlalu.

Saat ini, BMKG juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat pun disarankan untuk menghindari bangunan yang retak ataupun rusak akibat gempa.

Adapun pastikan serta periksa bangunan tempat tinggal bilamana tahan gempa dan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan dari bangunan sebelum kembali kedalam rumah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya