Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan Senin, (21/11/2022). Mayoritas sektor saham menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG melemah tipis 0,27 persen ke posisi 7.063,24. Indeks LQ45 melemah 0,70 persen ke posisi 1.002,39. Mayoritas indeks acuan beragam. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.107,32 dan terendah 7.050,44.
Advertisement
Sebanyak 263 saham menguat dan 251 saham melemah. 194 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.149.549 kali dengan volume perdagangan 23,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.629.
Mayoritas sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXenergy melonjak 1,92 persen, indeks sektor saham IDXindustry bertambah 0,74 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal menanjak 1,04 persen, indeks sektor saham IDXhealth menguat 0,16 persen.
Selain itu, indeks sektor saham IDXinfrastruktur bertambah 0,43 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 0,39 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXbasic susut 0,27 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal terpangkas 0,22 persen, indeks sektor saham IDXfinance susut 0,71 persen, dan indeks sektor saham IDXtechno melemah 1,77 persen. Indeks sektor saham IDX property bergerak di zona merah.
Pada perdagangan Senin sore pekan ini, saham ITMG memimpin kenaikan di indeks LQ45. Saham ITMG menguat 3,45 persen ke posisi Rp 39.750 per saham. Diikuti saham PTBA melonjak 2,82 persen ke posisi Rp 3.650 per saham dan saham ADRO melambung 2,79 persen ke posisi Rp 3.690 per saham.
Selain itu, saham KLBF melambung 2,43 persen ke posisi Rp 2.110 per saham, saham INCO naik 1,81 persen ke posisi Rp 7.025 per saham.
Top Gainers-Losers pada 21 November 2022
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham TRIS melambung 31,87 persen
-Saham BKSW melambung 29,81 persen
-Saham BMSR melambung 25 persen
-Saham SINI melambung 24,77 persen
-Saham CHEM melambung 20 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham ARTO merosot 6,94 persen
-Saham PRAS merosot 6,94 persen
-Saham PICO merosot 6,93 persen
-Saham PUDP merosot 6,91 persen
-Saham TECH merosot 6,87 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai:
-Saham BBRI senilai Rp 442,6 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 428,5 miliar
-Saham BUMI senilai Rp 339,2 miliar
-Saham BMRI senilai Rp 324 miliar
-Saham BSBK senilai Rp 283 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-Saham BSBK tercatat 42.306 kali
-Saham AMAR tercatat 35.807 kali
-Saham PBRX tercatat 32.088 kali
-Saham SCMA tercatat 29.492 kali
-Saham DEWA tercatat 24.994 kali
Advertisement
Bursa Saham Asia Pasifik pada 21 November 2022
Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar melemah pada perdagangan Senin, 21 November 2022. Koreksi bursa saham Asia Pasifik terjadi seiring kekhawatiran COVID-19 di China. Di sisi lain, bank sentral China juga mempertahankan suku bunga acuan pinjaman. Hal ini sesuai harapan.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 2,02 persen. Indeks Hang Seng pimpin koreksi di Asia Pasifik. Di bursa saham China, indeks Shanghai melemah 0,39 persen ke posisi 3.085,04. Indeks Shenzhen susut 0,41 persen ke posisi 11.134,47.
Di Australia, indeks ASX 200 turun 0,17 persen ke posisi 7.139,30. Indeks Korea Selatan Kospi melemah 1,02 persen ke posisi 2.419,50. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang terpangkas 1,29 persen.
Indeks Nikkei 225 naik 0,16 persen ke posisi 27.944,79. Indeks Topix bertambah 0,28 persen ke posisi 1.972,57.
Selama akhir pekan lalu, pemilu Malaysia hasilkan parlemen yang menggantung. Partai berusaha mendapatkan dukungan dari blok lain untuk membentuk pemerintahan. Akhir pekan ini, Baidu melaporkan laba dan Singapura rilis data inflasi.